dengan  tepat,  menerapkan  dengan  efektif  informasi  dan  energi,  emosi dalam  kehidupan  dan  pekerjaan  sehari-hari.  Jadi,  kecerdasan  emosional
adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya  kan  kepekaan  emosi  sebagai  sumber  informasi,  koneksi,  dan
pengaruh yang manusiawi. Uno, 2006:71
2.2.5.1.    Komponen Kecerdasan Emosional EQ
EQ  juga  mencakup  semua  sikap  atau  kemampuan  pribadi  personal Complete  seperti :
Mengenali Emosi DiriKesadaran Diri Mengenali emosi sewaktu emosi itu terjadi, orang dengan kemampuan ini:
1. Mengetahui emosi yang dirasakan dan mengapa.
2. Menyadari hubungan antara perasaan, pikiran, dan perbuatan.
3. Memahami implikasi perasaan dengan kinerjanya.
4. Introspeksi dan bercermin diri dari pengalamannya.
5. Berkeyakinan kuat melakukan apa yang benar.
6. Terbuka, berkemauan untuk memperbaiki diri.
7. Mampu membuat keputusan yang “tanpa memihak”.
Mengelola EmosiPengaturan Diri. Menangani  emosi  agar  emosi  dapat  terungkap  dangan  pastepat,  orang
dengan kecerdasan ini : 1.
Mengandalikan  dengan  baik  perasaan-perasaan  yang  menekankan dan implusif serta akibat-akibatnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Mempelajari bagaimana mengendalikan untuk bertindak
3. Merasa empati bagi orang lain
4. Mengembangkan bicara yang produktif
5. Bertindak  menurut  etika  dan  tidak  perna  mempermalukan  orang
lain Motivasi Diri
Menggunakan hasrat diri yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju tujuansasaran, orang dengan kecerdasan ini :
1. Berorintasi  pada  hasil,  dengan  semangat  tinggi,  dengan  semangat
tinggi mencapai tujuan dan memenuhi standar. 2.
Menetapkan sasaran  yang menantang dan  berani  mengambil risiko yang telah di perhitungkan.
3. Mencari
informasi sebanyak-banyaknya
guna mengurangi
ketidakpastian dan mencari cara yang lebih baik. 4.
Terus belajar untuk meningkatkan kinerja. 5.
Siap berkorban demi pemenuhan lembaga yang lebih penting. 6.
Merasakan  dorongan  semangat  yang  kuat  dalam  misi  yang  lebih besar.
7. Aktif mencari peluang guna memenuhi misi kelompok.
8. Siap memanfaatkan peluang.
9. Memiliki pengharapan yang kuat.
10. Bekerja dengan harapan untuk sukses bukan untuk gagal.
Mengenal Emosi Orang Lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Merasakan  yang  dirasakan  orang  lain  mampu  memahami  perspektif orang  lain  serta  menumbuhkan  hubungan  saling  percaya,  orang  dengan
kecerdasan ini : 1.
Memerhatikan  isyarat-isyarat  emosi  dan  mendengarkan  dengan baik
2. Menunjukkan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang
lain 3.
Membantu  bardasarkan  pemahaman  terhadap  kebutuhan  dan perkembangan orang lain.
4. Memberikan perhatian pada waktu yang tepat bagi orang lain yang
memerlukannya. Membina Hubungan Sosial.
Menangani emosi dengan baik ketika berinteraksi dengan orang lain, yaitu bagaimana kemampuan memainkan strategi dalam bergaul, orang dengan
kemampuan ini : 1.
Membentuk hubungan baik dengan orang lain 2.
Membina kedekatan hubungan dengan orang lain 3.
Membuat orang lain merasa nyaman 4.
Dapat meyakinkan dan mempengaruhi orang lain 5.
Mempengaruhi orang lain melalui emosinya. 6.
Mampu mengadakan sinkronisasi suasana hati dengan orang lain 7.
Mampu memimpin orang lain
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8. Peka  membaca  reaksi  dan  poerasaan  orang  lain.  Riyanto,
2009:258 2.2.6.
Pengertian Kecerdasan Intelektual Kecerdasan  intelektual  merupakan  sifat  terampil  dalam  mencapai
suatu  kesuksesan.  Tetapi  juga  memerlukan  kecakapan  emosi  untuk memanfaatkan bakat terampil yang dimiliki. Penyebab kita tidak mencapai
potensi  maksimum  adalah  ketidakterampilan  emosi.  Kecerdasan- kecerdasan  lain  sebetulnya  saling  menyempurnakan  dan  saling
melengkapi.  Dengan  demikian,  seseorang  yang  memiliki  IQ  saja  belum cukup,  yang  ideal  adalah  IQ  yang  di  barengi  dengan  EQ  yang  seimbang.
Pemahaman  ini  di  dukung  oleh  pendapat  goleman  yang  di  kutip  oleh patton, bahwa ahli psikologi sepakat kalau IQ hanya mendukung sekitar 20
persen faktor yang menentukan keberhasilan, sedangkan 80 persen sisanya berasal dari faktor lain, termasuk kecerdasan emosional.Uno, 2006:70
Pengertian  intelegensi  banyak  mengalami  perubahan,  namun  selalu mengundang  pengertian  bahwa  intelegensi  merupakan  kekuatann  atau
kemampuan  untuk  melakukan  sesuatu.  Masyarakan  umum  mengenal intelegensi  sebagai  istilah  yang  menggambarkan  kecerdasan,  kepintaran
ataupun  kemampuan  untuk  memecahkan  problem  yang  di  hadapi.  Uno,
2006:58 Hennon  mendefinisikan  intelegensi  sebagai  daya  dan  kemampuan
untuk  memahami.  Wechsler  mendefinisikan  intelegensi  sebagai  totalitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kemampuan  seseorang  untuk  bertindak  dengan  tujuan  tertentu,  berfikir secara  rasional,  serta  menghadapi  lingkungan  dengan  efektif.  Uno,
2006:59 2.2.6.1.   Komponen-Komponen Kecerdasan Intelektual
1. Adanya kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem
mental dengan cepat. 2.
Kemampuan mengingat. 3.
Imajinasi yang berkembang. 4.
Kreatifitas yang tinggi. Uno, 2006:59
Sebaliknya,  perilaku  yang  lamban,  tidak  cepat  mengerti,  kurang mampu menyelesaikan problem mental yang sederhana, dan semacamnya,
di  anggap  sebagai  indikasi  tidal  dimilikinya  intelegensi  yang  baik.  Uno, 2006:59
2.2.7.     Pengertian Kecerdasan Spiritual Kecerdasan  spiritual  SQ  adalah  landasan  yang  diperlukan  untuk
memfungsikan  IQ  dan  EQ  secara  efektif,  yaitu  yang  memfasilitasi  suatu dialog antara   akal  dan  emosi,  EQ  semata-mata  tidak  bisa  menjembatani
kesenjangan  antara  emosi-emosi.  Intrapersonal  di  dalam diri dan  emosi- emosi intrapersonal yang sama-sama dimiliki kita maupun orang lain atau
kita gunakan untuk  berhubungan dengan orang lain. Demikianlah bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tuhan  menciptakan  manusia  dilengkapi  dengan  tiga  potensi  dasar  IQ,EQ dan SQ tinggal bagaimana kita mengelolanya. Riyanto,2009-256
Kecerdasan  spiritual  menurut  Ginanjar  2005  dalam  Dwijayanti 2009  adalah  kemampuan  untuk  memberi  makna  spiritual  terhadap
pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.
Menurut  Zohar  dan  Marshall  2007  dalam  Dwijayanti  2009  adalah kecerdasan  untuk  menghadapi  dan  memecahkan  persoalan  makna  dan
nilai,  yaitu  kecerdasan  untuk  menempatkan  perilaku  dan  hidup  manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai
bahwa  tindakan  atau  jalan  hidup  seseorang  lebih  bermakna  dibanding dengan yang lain.
2.2.7.1.   Komponen Dalam Kecerdasan Spiritual Indikasi  kecerdasan  spiritual  yang  telah  berkembang  dengan  baik
mencakup : 1.
Kemampuan untuk fleksibel. 2.
Adanya tingkat kesadaran diri. 3.
Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan. 4.
Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui. 5.
Kualitas hidup yang di ilhami. 6.
Kecenderungan  untuk  bertanya  “mengapa”  atau  “bagaimana  jika” dan berupaya untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Kecenderungan untuk berpandangan holistic.
8. Memiliki  kemudahan  untuk  bekerja  melawan  berbagai  kondisi.
Dwijayanti,  2009
2.3 Kerangka Pemikiran