mengawasi proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja di perusahaan mereka.
Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran
pimpinan sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan.
Pada bagian akademik, Pembantu Dekan I selaku pimpinan melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan memantau unit kerja fakultas dan
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam unit kerjanya.
4. Gaya Kepemimpinan
Hersey dan Blanchard 2004:29 Gaya Kepemimpinan adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat
tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan
pimpinan pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan
demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan
lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya Nawawi 2003:115. Seseorang
Universitas Sumatera Utara
yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar
sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinya. Pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau
kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan Tohardi 2002:295. Gaya bersikap dan bertindak
akan tampak dari : 1.
Cara berkomunikasi 2.
Cara membuat keputusan 3.
Cara mendorong semangat bawahan 4.
Cara memberikan bimbingan 5.
Cara memberi perintah 6.
Cara menjalankan tugas 7.
Cara meminta laporan dari bawahan 8.
Cara memimpin rapat 9.
Cara menegur kesalahan bawahan. 10.
Cara menegakkan disiplin 11.
Cara mengawasi pekerjaan bawahan
Menurut Siagian 2008:24 terdapat 4 empat gaya kepemimpinan yang terdiri atas :
Universitas Sumatera Utara
1. Kepemimpinan Konsultasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsulfatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan
mengambil semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya.
Pada saat yang sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin. Pada Bagian Akademik, gaya kepemimpinan konsultasi relatif sering
digunakan, Pembantu Dekan I beserta Kasub. Akademik berkonsultasi dengan para staff pegawai untuk mencapai suatu kesimpulan. Dan dari hasil konsultasi
itulah Pembantu Dekan I sebagai pimpinan tertinggi mengambil keputusan.
2. Kepemimpinan Instruksi