1. Kepemimpinan Konsultasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsulfatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan
mengambil semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya.
Pada saat yang sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin. Pada Bagian Akademik, gaya kepemimpinan konsultasi relatif sering
digunakan, Pembantu Dekan I beserta Kasub. Akademik berkonsultasi dengan para staff pegawai untuk mencapai suatu kesimpulan. Dan dari hasil konsultasi
itulah Pembantu Dekan I sebagai pimpinan tertinggi mengambil keputusan.
2. Kepemimpinan Instruksi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena gaya ini tertama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini, pemimpin
membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dilakukan pemimpin, bawahan hanya melaksanakan tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin.
Pada Bagian Akademik, gaya kepemimpinan instruksi jarang digunakan, apabila ada suatu masalah yang harus diselesaikan dalam waktu singkat.
Pembantu Dekan I beserta Kasub. Akademik mengambil keputusan dan
Universitas Sumatera Utara
mendiskusikan masalah kemudian memberi instruksi kepada para staff pegawainya.
3. Kepemimpinan Partisipasi
Gaya kepemimpinan yang bersifat partisipatif dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Disamping itu, komunikasi dua arah ditingkatkan dan pemimpin lebih banyak mendengarkan dengan aktif. Pemimpin tidak lagi memberikan instruksi
yang terperinci. Pada Bagian Akademik, gaya kepemimpinan partisipasi relatif sering
digunakan, Pembantu Dekan I beserta Kasub. Akademik memberikan kesempatan pada para staff untuk memberikan pendapat dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan.
4. Kepemimpinan Delegasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah
bersama-sama sehingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya, proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan untuk melaksanakan tugasnya.
Pimpinan juga melepaskan semua tanggung jawab dengan begitu saja kepada bawahan. Pimpinan menentukan tugas para pegawainya mengawasi
pelaksanaan tugasnya dengan ketat, menggunakan perangsang agar tercapainya
Universitas Sumatera Utara
tujuan, serta menggunakan teknik efisiensi untuk menentukan tingkat standar perusahan.
Pada Bagian Akademik, gaya kepemimpinan delegasi relatif jarang digunakan, Pembantu Dekan I beserta Kasub. Akademik tidak memberi
kebebasan kepada para staff pegawai dalam mengambil keputusan. Karena sangat beresiko apabila terjadi masalah sementara tanggung jawab ada pada pimpinan.
Berdasarkan 4 empat gaya kepemimpinan, Pembantu Dekan I dan Kasub. Akademik cenderung memiliki gaya kepemimpinan konsultasi dan
partisipasi. Karena dalam menjalankan kepemimpinannya, banyak memberikan arahan dan menerima masukan. Disamping itu juga mengikutsertakan bawahan
dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
5. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik