Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri. Kepemimpinan
yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang pergi ke jurang, tidak menyia-
nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia.
Pada penelitian ini, penulis mengambil objek kepemimpinan pada organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara bagian
Akademik yang dibawahi oleh kepemimpinan Pembantu Dekan I dan membawahi Kasub. Akademik.
2. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam organisasi kerap kali memiliki spesifikasi yang berbeda dengan bidang kerja atau organisasi lain. Perbedaan ini disebabkan
oleh beberapa macam hal : macam organisasi, situasi sosial dalam organisasi, dan
jumlah anggota kelompok. Menurut I Gusti Ngurah Gorda 2004 : 154 , fungsi kepemimpinan dalam
hubungannya dengan peningkatan aktivitas dan efisiensi perusahaan yaitu : 1. Fungsi kepemimpinan sebagai innovator
Sebagai innovator, pemimpin mampu mengadakan berbagai inovasi-inovasi baik yang menyangkut pengembangan produk, sistem manajemen yang efektif
dan efisien, maupun dibidang konseptual yang keseluruhannya dilaksanakan dalam upaya mempertahankan dan atau meningkatkan kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi kepemimpinan sebagai komunikator Sebagai komunikator, maka pimpinan harus mampu menyampaikan maksud dan
tujuan komunikasi yang dilakukan secara baik kepada seseorang dan atau sekelompok karyawan sehingga timbul pengertian di kalangan mereka.
Pemimpin harus mampu memahami, mengerti dan mengambil intisari pembicaraan-pembicaraan orang lain.
3. Fungsi kepemimpinan sebagai motivator Sebagai motivator, pemimpin merumuskan dan melaksanakan berbagai
kebijaksanaan yang mengarah kepada upaya mendorong karyawan untuk melaksanakan sesuatu kegiatan tertentu sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya yang mampu memberikan sumbangan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi kepemimpinan sebagai kontroler Sebagai kontroler pengendali pemimpin melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap berbagai aktivitas perusahaan agar terhindar dari penyimpangan baik terhadap pemakaian sumber daya maupun didalam pelaksanaan rencana dan
atau program kerja perusahaan sehingga pencapaian tujuan menjadi efektif dan efisien.
3. Peran Pimpinan 1 Peran Antarpersonal
Peran ini mencakup pencarian pegawai perekrutan, melatih pegawai setelah diterima bekerja diklat, dan memberikan motivasi seperti fasilitas yang
Universitas Sumatera Utara
mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja pemberian motivasi, dan pendisiplinan pegawai agar lebih bertanggung jawab
dalam menjalankan tugas. Peran kepemimpinan Pembantu Dekan I yang membawahi kepemimpinan
Kasub Akademik sebagai peran antarpersonal dapat dilihat dari aktifnya beliau menghadiri kegiatan-kegiatan seremonial, juga terlihat pada sikapnya yang sering
memotivasi dan meningkatkan semangat kerja, serta menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan kepentingan fakultas.
2 Peran Informasional
Semua pimpinan sampai tingkat tertentu mengumpulkan informasi dari organisasiperusahaan dan institusi luar. Biasanya pimpinan mendapat informasi
dengan membaca hal-hal yang berkaitan baik itu tertera di surat kabar, majalah, internet serat dengan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari
perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing dan sebagainya. Peran ini disebut juga peran pemantau monitoring, Pimpinan
juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi kepada bawahannya. Peran kepemimpinan Pembantu Dekan I yang membawahi kepemimpinan
Kasub Akademik juga memiliki peran informasional, yaitu sebagai penerus informasi kepada bawahannya dalam rangka perbaikan kinerja fakultas.
3 Peran Pengambilan Keputusan
Pada peran pengambilan keputusan ada tiga peran yang dapat diidentifikasikan. Dalam peran kewirausahaan, para pimpinan memulai dan
Universitas Sumatera Utara
mengawasi proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja di perusahaan mereka.
Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran
pimpinan sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan.
Pada bagian akademik, Pembantu Dekan I selaku pimpinan melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan memantau unit kerja fakultas dan
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam unit kerjanya.
4. Gaya Kepemimpinan