Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Pelayanan

1000 , 0692 , 2400 , 1 0859 ,     RI CI CR Karena CR 0,1000 berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria promo yaitu Air Asia menjadi prioritas pertama dengan nilai bobot 0,3968 atau 39,68, kemudian Citilink menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,2078 atau 20,78, Garuda Indonesia menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,1912 atau 19,12, Lion Air menjadi prioritas ke-4 dengan nilai bobot 0,1041 atau 10,41, Sriwijaya Air menjadi prioritas ke-5 dengan nilai bobot 0,0603 atau 6,03, dan Mandala Air menjadi prioritas ke-6 dengan nilai bobot 0,0398 atau 3,98.

5.4 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Pelayanan

1. Menyusun alternatif-alternatif pesawat udara pada matriks berpasangan. Dan memasukkan data perbandingan sesuai dengan perhitungan hasil analisis prefensi gabungan dari 50 responden. Cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 4.8 sebagai berikut : a. Elemen ij a untuk i = j, maka ij a = 1. Jadi untuk 1 66 55 44 33 22 11       a a a a a a . b. Elemen 50 50 5 4 3 2 1 x x x x x x a ij        , sedangkan ij ji a a 1  . Misalkan untuk elemen 12 a diperoleh dari perhitungan masing-masing data responden. 3 2 , 3 3 ... 5 6 4 2 8 50 50 32          x a , untuk 3 1 1 32 23   a a . Begitu seterusnya untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama, sehingga diperoleh data pada Tabel 4.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Pelayanan G L A C S M G 1 5 3 4 6 8 L 15 1 13 14 3 4 A 13 3 1 12 4 6 C 14 4 2 1 5 4 S 16 13 14 15 1 2 M 18 14 16 14 12 1 2. Menyederhanakan matriks dengan menjumlahkan nilai pada masing-masing kolom matriks. Dengan perhitungan sebagai berikut :      6 1 , i j i a Jk , dengan j =1,2,…,6 Keterangan : Jk = Jumlah kolom setiap alternative Contoh : Jumlah kolom untuk Air Asia A 7500 , 6 1667 , 2500 , 0000 , 2 0000 , 1 3333 , 0000 , 3        Jk , begitu seterusnya. Sehingga diperoleh hasil dari penjumlahan kolom masing-masing alternatif, dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Pelayanan yang Disederhanakan G L A C S M G 1,0000 5,0000 3,0000 4,0000 6,0000 8,0000 L 0,2000 1,0000 0,3333 0,2500 3,0000 4,0000 A 0,3333 3,0000 1,0000 0,5000 4,0000 6,0000 C 0,2500 4,0000 2,0000 1,0000 5,0000 4,0000 S 0,1667 0,3333 0,2500 0,5000 1,0000 2,0000 M 0,1250 0,2500 0,1667 0,2500 0,5000 1,0000 ∑ 2,0750 13,5833 6,7500 6,2000 19,5000 25,0000 Universitas Sumatera Utara 3. Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 4.12 diatas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Dengan perhitungan sebagai berikut : Jk kolom tiap elemen Nilai N ek  Vektor Eigen =   6 , 6 1 ,   j i j i b Keterangan : ek N = Nilai elemen setiap kolo Jk = Jumlah kolom setiap alternatif b = elemen matriks Contoh : Untuk elemen 0735 , 5833 , 13 1 22   b , dan seterusnya. Vektor eigen = 0956 , 6 1600 , 1538 , 0403 , 0494 , 0735 , 0964 ,       , dan seterusnya. Maka,hasil yang diperoleh dri perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Pelayanan yang Dinormalkan G L A C S M Vektor Eigen yang dinormalkan G 0,4819 0,3681 0,4444 0,6452 0,3077 0,3200 0,4279 L 0,0964 0,0735 0,0494 0,0403 0,1538 0,1600 0,0956 A 0,1606 0,2209 0,1482 0,0806 0,2051 0,2400 0,1759 C 0,1205 0,2945 0,2963 0,1613 0,2564 0,1600 0,2148 S 0,0803 0,0245 0,0370 0,0323 0,0513 0,0800 0,0509 M 0,0603 0,0284 0,0247 0,0403 0,0257 0,0400 0,0349 Universitas Sumatera Utara 4. Menghitung nilai eigen maksimum λ maksimum yang didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen maksimum  = 2,0750 x 0,4279 + 13,5833 x 0,0956 + 6,7500 x 0,1759 + 6,2000 x 0,2148 + 19,5000 x 0,0509 + 25,0000 x 0,0349 = 6,5088 5. Menghitung nilai indeks konsistensi. Karena matriks berordo 6 yakni terdiri dari 6 alternatif, nilai indeks konsistensi yang diperoleh: 1016 , 5 5088 , 1 6 6 5088 , 6 1 max         n n CI  Untuk n = 6, RI = 1,2400 tabel Saaty, maka : 1000 , 0819 , 2400 , 1 1016 ,     RI CI CR Karena CR 0,1000 berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria pelayanan yaitu Garuda Indonesia menjadi prioritas pertama dengan nilai bobot 0,4279 atau 42,79, kemudian Citilink menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,2148 atau 21,48, Air Asia menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,1759 atau 17,59, Lion Air menjadi prioritas ke-4 dengan nilai bobot 0,0956 atau 9,56, Sriwijaya Air menjadi prioritas ke-5 dengan nilai bobot 0,0509 atau 5,09, dan Mandala Air menjadi prioritas ke-6 dengan nilai bobot 0,0349 atau 3,49.

5.5 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteri Fasilitas