Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Harga

Sehingga diperoleh prioritas kriteria dalam penentuan keputusan pemilihan transportasi pesawat udara sebagai berikut : 1. Harga 2. Pelayanan 3. Promo 4. Fasilitas

4.2 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Harga

Untuk menghitung faktor evaluasi pada kriteria harga sebagai berikut : 1. Menyusun kriteria-kriteria pesawat udara pada matriks berpasangan. Dan memasukkan data perbandingan sesuai dengan perhitungan hasil analisis prefensi gabungan dari 50 responden. Perhitungan menggunakan rataan geometri dari data yang diperoleh dari masing-masing responden. Cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 4.1 sebagai berikut : c. Elemen ij a untuk i = j, maka ij a = 1. Jadi untuk 1 44 33 22 11     a a a a . d. Jumlah populasi objek penelitian tidak terbatas, sehingga banyaknya sampel adalah 50 orang. Maka nilai n = 50. a. Elemen 50 50 5 4 3 2 1 x x x x x x a ij        , sedangkan ij ji a a 1  . Misalkan untuk elemen 12 a diperoleh dari perhitungan masing-masing data responden. 3 2 , 3 3 ... 5 3 2 2 8 50 50 32          x a , untuk 3 1 1 32 23   a a . Begitu seterusnya untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama, sehingga diperoleh data pada Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga G L A C S M G 1 16 18 15 13 ½ L 6 1 13 5 3 2 A 8 3 1 6 4 5 C 5 15 16 1 2 3 S 3 13 14 12 1 2 M 2 ½ 15 13 12 1 2. Menyederhanakan matriks dengan menjumlahkan nilai pada masing-masing kolom matriks. Dengan perhitungan sebagai berikut :      6 1 , i j i a Jk , dengan j =1,2,…,6 Keterangan : Jk = Jumlah kolom setiap alternatif Contoh : Jumlah kolom untuk Garuda Indonesia G 25 0000 , 2 0000 , 3 0000 , 5 0000 , 8 0000 , 6 0000 , 1        Jk , begitu seterusnya. Sehingga diperoleh hasil dari penjumlahan kolom masing-masing alternatif, dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga yang Disederhanakan G L A C S M G 1,0000 0,1667 0,1250 0,2000 0,3333 0,5000 L 6,0000 1,0000 0,3333 5,0000 3,0000 2,0000 A 8,0000 3,0000 1,0000 6,0000 4,0000 5,0000 C 5,0000 0,2000 0,1667 1,0000 2,0000 3,0000 S 3,0000 0,3333 0,2500 0,5000 1,0000 2,0000 M 2,0000 0,5000 0,2000 0,3333 0,5000 1,0000 ∑ 25,0000 5,2000 2,0750 13,0333 10,8333 13,5000 Universitas Sumatera Utara 3. Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 4.6 diatas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Dengan perhitungan sebagai berikut : Jk kolom tiap elemen Nilai N ek  Vektor Eigen =   6 , 6 1 ,   j i j i b Keterangan : ek N = Nilai elemen setiap kolo Jk = Jumlah kolom setiap alternatif b = elemen matriks Contoh : Untuk elemen 0320 , 2000 , 5 1667 , 21   b , dan seterusnya. Vektor eigen = 0359 , 6 0370 , 0308 , 0153 , 0603 , 0320 , 0400 ,       , dan seterusnya. Maka,hasil yang diperoleh dri perhitungan tersebutdapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga yang Dinormalkan G L A C S M Vektor Eigen yang dinormalkan G 0,0400 0,0320 0,0603 0,0153 0,0308 0,0370 0,0359 L 0,2400 0,1923 0,1606 0,3836 0,2769 0,1481 0,2336 A 0,3200 0,5769 0,4819 0,4604 0,3692 0,3704 0,4298 C 0,2000 0,0385 0,0803 0,0767 0,1846 0,2223 0,1337 S 0,1200 0,0641 0,1205 0,0384 0,0923 0,1482 0,0973 M 0,0800 0,0962 0,0964 0,0256 0,0462 0,0741 0,0698 Universitas Sumatera Utara 4. Menghitung nilai eigen maksimum λ maksimum yang didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen maksimum  = 25,0000 x 0,0359 + 5,2000 x 0,2336 + 2,0750 x 0,4298 + 13,0333 x 0,1337 + 10,8333 x 0,0973 + 13,5000 x 0,0698 = 6,5666 5. Menghitung nilai indeks konsistensi. Karena matriks berordo 6 yakni terdiri dari 6 alternatif, nilai indeks konsistensi yang diperoleh: 1133 , 5 5666 , 1 6 6 5666 , 6 1 max         n n CI  Untuk n = 6, RI = 1,2400 tabel Saaty, maka : 1000 , 0913 , 2400 , 1 1133 ,     RI CI CR Karena CR 0,1000 berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria harga yaitu Air Asia menjadi prioritas pertama dengan nilai bobot 0,4298 atau 42,98, kemudian Lion Air menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,2336 atau 23,36, Citilink menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,1337 atau 13,37, Sriwijaya Air menjadi prioritas ke-4 dengan nilai bobot 0,0973 atau 9,73, Mandala Air menjadi prioritas ke-5 dengan nilai bobot 0,0698 atau 6,98, dan Garuda Indonesia menjadi prioritas ke-6 dengan nilai bobot 0,0359 atau 3,59.

4.3 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Promo