2.7.4. Stasiun Pengempaan Pressing Stasion
2.7.4.1. Pengadukan Digesting
Buah yang masuk kedalam digester disebut sebagai material passing to digester MPD , diaduk sedemikian rupa sehingga sebagian besar daging buah
sudah terlepas dari biji. Proses pengadukan dan pelumatan buah dapat berlangsung dengan baik bila isi digester selalu dipertahankan penuh. Minyak
bebas dibiarkan keluar secara kontinu melalui lubang dasar digester. Terhambatnya pengeluaran minyak akan menyebabkan minyak berfungsi sebagai
pelumas pisau sehingga mengurangi efektifitas pelumatan pisau digester. Suhu massa digester harus selalu dipertahankan 90
– 95
o
C.
2.7.4.2. Pengempaan Presuer
Massa yang keluar dari digester diperas dalam screw press dengan menggunakan air pengencer screw press bersuhu 90
– 95
o
C sebanyak 15-20 TBS. Untuk menurunkan viskositas minyak, penambahan air dapat pula dilakukan
di oil gutter kemudian dialirkan melalui oil gutter ke stasiun klarifikasi. Sedangkan ampas kempa dipecahkan dengan menggunakan cake breaker
conveyor untuk mempermudah pemisahan biji dan serat.
2.7.5. Stasiun Pemurnian Minyak Clarification Station
2.7.5.1 Crude Oil Tank
Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating screen yang berukuran 20-40 mesh untuk memisahkan bahan asing seperti pasir, serabut,
bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester. Tim Standarisasi, 1997 .
2.7.5.2. Continous Settling Tank
Continous tank berfungsi untuk memisahkan minyak dari lumpur. Perbedaan berat jenis ini menyebabkan lapisan minyak berada dibagian atas
sedangkan lapisan sludge dan lapisan lumpur berada dibagian bawah tangki dan mengendap.
2.7.5.3. Tangki Minyak Oil Tank
Minyak yang telah dipisahkan pada tangki pemisah ditampung dalam tangki pemisah ditampung dalam tangki ini untuk dipanasi lagi sebelum diolah
lebih lanjut pada sentripusi minyak. Diusahakan agar tangki ini tetap penuh untuk menjaga agar pemanasan tetap 90-95
o
C, Sistem pemanasan dilakukan dengan pipa spiral yang dialiri uap dengan tekanan 3 kgcm
2
. Saringan uap dan ―steam trap‖ harus berfungsi baik dan kadar air minyak harus diusahakan kurang lebih 0,5-
0,70 dan kadar kotoran diusahakan 0,10 – 0,30. Pahan, 2006
2.7.5.4. Tangki Kotoran Sludge Tank
Tangki ini dipergunakan untuk menampung lumpur dari hasil pemisahan tangki pisahan yang masih mengandung minyak 4,5
– 5,5. Alat ini berbentuk tabung silinder yang bagian bawahnya berbentuk kerucut. Pemanasan dalam
tangki ini dilakukan dengan sistem injeksi uap dan suhu cairan dalam tangki 95 –
115
o
C.
2.7.5.5. Decanter
Decanter adalah alat untuk memisahkan minyak, air dan padatan solid secara sentripusi datar. Alat Decanter yang digunakan ada dua jenis yaitu
berdasarkan keluaran yaitu: a. Two-Phase Decanter
Alat ini bekerja memisahkan fraksi minyak dengan fraksi air dan fraksi padat atau fraksi padat dengan cairan, dengan penggunaan tersendiri. Cairan
minyak yang masuk dari Crude Oil Tank ke dalam Decanter dipisahkan menjadi dua fraksi yaitu fraksi padat dan cair. Fraksi padat yang berbentuk lumpur padat
diangkut dengan bak trailer ke kebun, sedangkan fraksi cair dipompakan ke dalam Settling Tank untuk diolah lebih lanjut. Tujuan pengolahan ini merupakan
cara pengurangan bahan padatan dalam cairan dengan maksud agar pemisahan minyak dalam settling tank.
Decanter dapat ditempatkan sebagai pengganti Oil Purifier yakni minyak yang berasal dari Settling Tank atau Buffer Tank diolah menjadi dua fraksi yaitu
fraksi minyak dan fraksi cairan yang masih mengandung Sludge. Karena prinsip kerja alat ini menggantikan Oil Purifier maka mekanisme pemisahan berpegang
kepada kemurnian minyak, akibatnya Sludge yang keluar masih mengandung minyak, sehingga perlu diolah lagi dengan menggunakan Sludge Separator
atau Decanter, sedangkan fraksi minyak bersih langsung diolah ke Vacuum Drier. Decanter sebagai pengganti Sludge Separator, yaitu mengolah cairan yang
berasal dari Sludge Tank dipisahkan. Cairan dipisahkan menjadi cairan minyak dan Sludge. Cairan minyak yang dipisahkan dipompakan ke Settling Tank,
sedangkan fraksi Sludge dibuang ke Fat-Pit untuk diteruskan ke unit pengolah limbah.
b. Three-Phase Decanter Alat ini bekerja dengan prinsip yang sama dengan two-phase Decanter,
hanya terdapat perbedaan dari fase fraksi. Pada alat ini dihasilkan 3 fraksi yaitu fraksi minyak, fraksi air cair dan fraksi padat. Alat ini dapat ditempatkan sebagai
pengganti Oil Purifier dan akan menghasilkan fraksi minyak, fraksi air dan padatan. Fraksi air yang masih mengandung minyak dilanjutkan pengolahannya
pada Sludge Separator,dan Sludge dan minyak akan terpisah. Pengolahan lumpur di Pabrik Kelapa Sawit PT.Socfin Indonesia Kebun
Aek Loba menggunakan Alat Three-Phase Decanter dimana lumpur sludge yang keluar dari bagian bawah sludge tank diolah didalam decanter untuk
memisahkan minyak, air, dan lumpur. Proses pemisahan ini terjadi akibat adanya gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh putaran bowl yang menghasilkan : phase padat berupa solid yang akan langsung dibuang melalui solid conveyor dan akan dijadikan sebagai pupuk
di areal perkebunan kelapa sawit, phase minyak dipompakan ke continous settling tank kembali, sedangkan phase cair yang masih mengandung minyak dilanjutkan
pengolahannya pada sludge seperator. Dalam proses pemurnian minyak di unit decanter perlu diperhatikan
kerugian minyak kelapa sawit di water phase dan solid decanter yang tidak boleh melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu standar untuk
kerugian minyak dalam water phase decanter adalah 1,50 dan kerugian minyak dalam solid decanter adalah 3,00.
Dalam pengoperasian decanter, dapat dipengaruhi oleh : a. Komposisi umpan yang akan diolah, karena ratio antara minyak, air dan
lumpur mempengaruhi terhadap daya pisah alat tersebut. b. Fungsi alat decanter tersebut.
c. Perimbangan kapasitas alat dengan jumlah sludge yang diolah.
2.7.5.6. Sludge Separator