floatation agent. Seto, 2001 .
2.4. Sifat Fisika-Kimia Kelapa Sawit
2.4.1. Sifat Fisika Minyak Kelapa Sawit
Sifat fisika minyak kelapa sawit meliputi: a. Warna
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna.
Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak.
b. Bau dan flavour Bau dan flavour pada minyak selain terdapat secara alamiah juga terjadi
karena pembentukan asam-asam yang berantai sangat pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas pada minyak kelapa sawit terdapat beta ionone.
c. Kelarutan Kelarutan dari minyak digunakan sebagai untuk mengekstraksi minyak.
d. Titik cair dan polimorphism Titik cair minyak berada dalam nilai kisaran suhu karena minyak kelapa sawit
mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-beda. Sedangkan polimorphism pada minyak adalah suatu keadaan
dimana terdapat lebih dari satu bentuk kristal dan polimorphism mempunyai rantai karbon yang panjang sehingga pemisahan kristal tersebut sangat sukar.
e. Titik didih boiling point Titik didih dari asam-asam lemak sangat meningkat dengan bertambah
panjangnya rantai karbon asam lemak tersebut.
f. Titik lunak Titik lunak dari minyak sudah ditentukan dengan maksud untuk identifikasi
minyak tersebut, dimana temperatur pada saat permukaan dari minyak dalam tabung kapiler mulai naik.
g. Slipping point Slipping point digunakan untuk pengenalan minyak dengan temperatur pada
saat minyak mulai melincir. h. Shot melting point
Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak.
i. Bobot jenis Pada penetapan bobot jenis, temperatur dikontrol dengan hati-hati dalam
kisaran temperatur yang pendek. j. Indeks bias
Indeks bias adalah derajat penyimpangan dari cahaya yang dilewatkan pada suatu medium yang cerah. Indeks bias pada minyak dipakai pada pengenalan
unsur kimia dan untuk pengujian kemurnian minyak. k. Titik kekeruhan
Titik kekeruhan dikenal denan temperatur pada waktu mulai terjadinya kekeruhan.
l. Titik asap, titik nyala dan titik api. Titik asap, titik nyala dan titik api pada minyak digunakan untuk menggoreng,
dimana titik asap adalah temperatur pada minyak yang menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan pada pemanasan, sedangkan titik nyala adalah temperatur
pada saat campuran uap dari minyak dengan udara mulai terbakar, dan titik api adalah temperatur pada saat dihasilkan pembakaran secara terus-menerus
sampai habisnya contoh uji.
2.4.2. Sifat Kimia Minyak Kelapa Sawit