Sludge Separator Alat pengering Vacuum Dryer Fat-pit

Dalam pengoperasian decanter, dapat dipengaruhi oleh : a. Komposisi umpan yang akan diolah, karena ratio antara minyak, air dan lumpur mempengaruhi terhadap daya pisah alat tersebut. b. Fungsi alat decanter tersebut. c. Perimbangan kapasitas alat dengan jumlah sludge yang diolah.

2.7.5.6. Sludge Separator

Cairan sludge yang telah melalui pre cleaner, dimasukkan kedalam sludge seperator untuk dikutip minyaknya. Dengan gaya sentrifugal minyak yang berat jenisnya lebih kecil bergerak menuju ke poros dan terdorong keluar melalui sudu- sudu keruang pertama tangki pemisah settling tank. Cairan dan ampas yang mempunyai berat jenis lebih berat dari minyak terdorong kebagian dinding bowl dan keluar melalui nozzle. Tim Standarisasi, 1997.

2.7.5.7. Alat pengering Vacuum Dryer

Pengeringan minyak dipergunakan untuk memisahkan air dan minyak dengan cara penguapan hampa. Tekanan yang digunakan yaitu: 0,8 – 1,0 kgcm 3 . Air yang terbentuk dalam kondensor langsung ditampung pada tangki air panas dibawah. Pahan,2006

2.7.5.8. Fat-pit

Fat-pit digunakan untuk menampung cairan-cairan yang masih mengandung minyak yang berasal dari air condensat dan stasiun klarifikasi. Minyak yang terkutip akan dipompa ke continous settling tank. Tim Standarisasi, 1997.

2.8. Pemurnian dan penjernihan kelapa sawit

Minyak yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak kelapa sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikel partikel dari tempurung dan serabut serta 40-45 air. Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu baik, minyak sawit kasar tersebut mengalami pengolahan lebih lanjut. Minyak sawit yang masih kasar kemudian di alirkan kedalam tangki minyak kasar crude oil tank dan setelah melalui pemurnian atau klarisifikasi yang bertahap , maka akan di hasilkan minyak sawit mentah CPO. Proses penjernihan dilakukan untuk menurunkan kandungan air di dalam minyak. Minyak kelapa sawit dapat di tamping dalam tangki- tangki penampung dan siap di pasarkan atau mengalami pengolahan lebih lanjut sampai dihasilkan minyak sawit murni PPO Processe Palm oil. Sedangkan sisa olahan yang berupa lumpur , masih dapat di manfaakan dengan proses daur ulang untuk diambil minyak sawitnya. Tujuan utama dari proses pemurnian adalah untuk menghilangkan rasan dan bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang massa simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industry. Cara pemurnian dilakukan dalam beberapa tahap: 1. Pemisahan bahan suspense dan disperse koloid dengan cara penguapan, degumming dan pencucian dengan asam 2. Pemisahan asam lemak bebas dengan cara netralisasi 3. Dekolorisai dengan proses pemucatan 4. Deodorasi 5. Pemisahan gliserida jenuh stearin dengan cara pendinginan chilling dan pemfilteran dengan menggunakan filter tekan. Tim penulis, ps, 1997

2.9 Filterpress

Suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang di dalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi media penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan melalui kanvas atau keluar melalui pipa pembuangan, meninggalkan padatan cake basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin press bersaringan dapat berbentuk persegilingkaran, horizontal, atau vertikal. Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter hingga mencapai 100 buah yang berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu di atas yang lain. Elemen-elemen ini terbuat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres menjadi satu diantara bagian alat yang diam bagian kepala dan bagian yang bergerak. Saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala untuk sistem tertutup atau saluran keluarnya di samping pelat-pelat untuk sistem terbuka. Gambar1. Filter press Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara lempengan tersebut. Gambar2. Peralatan filter tekanan untukoperasi otomatis Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam bentuk plate-and-frame. Pada desain plate and frame ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng, sampai keluar press filter tersebut. Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis. Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian- bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.teknologi filter press ,P. Arcana, 2004

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan 1. RBDPO Refine Bleach Deodorized Palm Oil

2. Air panas Hot water 65-80 C 3. Air Pendingin cooling tower 25-35 C 4. Air ES Chiller 18-25 C

3.2 Alat

1. Cristallizer Tank Tangki pengkristal 2. Olein tank Tangki penampung 3. PHE palm head excharger 4. Storange tank Tangki penyimpanan 5. Filter press Penyaring Membran 6. Melting tank Tangki pelelehan 7. Pompa 8. Steam uap 9. Flow meter pengukur debit 10. Termotransmitter pengukur suhu 11. Valve pengatur debit alir 12. Compressor 13. Tabung angin 14. Dryer pengering udara 15. Pipa besi 16. Isolator glasswool 17. Isolator aluminium 18. Computer 19. Panel kelistrikan 20. Evaporator 21. Cooling tower 22. Tangki corblow

3.3 Proses Fraksinasi

Proses fraksinasi dilakukan dengan dry fractionation fraksinasi kering. Proses fraksinasi kering adalah untuk memisahkan minyak sawit menjadi dua fraksi yaitu palm oilfraksi cair dan palm steam fraksi padat. Fraksinasi dapat dilakukan secara double fractionation dan double fractionation stearin. Tahap proses fraksinasi adalah kristalisasi dan pemisahan fraksi olein dari Kristal stearin.

3.3.1 Pemisahan Fraksi Olein dari Kristal Stearin