1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang selalu digunakan di semua disiplin ilmu. Matematika juga memiliki peranan
penting dalam kehidupan sehari-hari yaitu memudahkan kehidupan manusia. Matematika dikenalkan dari jenjang yang paling rendah yaitu play
grup dan di ajarkan dari sekolah dasar sampai tingkat paling atas yaitu universitas. Sehingga matematika selalu digunakan di segala lini kehidupan
baik ilmu teori maupun ilmu terapan. Mata pelajaran matematika dianggap sebagian besar siswa sebagai
pelajaran yang sulit. Siswa beranggapan bahwa matematika banyak hitungan dan memiliki simbol maupun notasi yang sulit untuk dimengerti.
Lebih lanjut, matematika menuntut siswa berfikir abstrak sehingga tidak semua siswa mampu berfikir sejauh itu.
Belajar menurut Asep Jihad dan Abdul Haris 2013:1 merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses
belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Keberhasilan proses merupakan unsur penting dalam tujuan pendidikan karena belajar pada
dasarnya mengutamakan proses bukan hasil. Sehingga belajar tidak hanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekedar mampu mengerjakan dan menghafal rumus, akan tetapi mampu memahamai setiap langkah pemecahan masalah.
Pembelajaran matematika di MAN Pakem menggunakan berbagai macam model pembelajaran baik konvensional maupun kooperatif. Akan
tetapi pembelajaran kooperatif masih belum banyak dilakukan oleh guru sehingga pembelajaran masih berfokus pada guru saja. Kemudian keaktifan
dan kreatifitas siswa belum nampak terlihat dalam pembelajaran matematika.
Sebelum melakukan penelitian pengembangan ini, peneliti melakukan observasi untuk menggali masalah yang lebih dalam tentang
pembelajaran matematika di kelas XI IPA 1. Berdasarkan hasil observasi tersebut, pembelajaran hanya berfokus di guru dan siswa hanya menuruti
apa yang dikatakan oleh guru. Siswa belum banyak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang dilakukan, meskipun guru terkadang
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Hal ini ditujukkan dengan partispiasi keaktifan siswa yang rendah selama pembelajaran matematika
yaitu siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan dan mencatat apa yang dikerjakan oleh guru serta tidak menanyakan apa pentingnya materi
tersebut. Kemudian, pada saat guru memberikan contoh soal dan menjelaskan, siswa terlihat memahami contoh soal tersebut. Akan tetapi,
pada saat guru meminta mengerjakan soal lain siswa kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan.
Sebelumnya, peneliti melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui kondisi kelas. Guru menginformasikan bahwa kriteria
ketuntasan minimal pelajaran matematika ialah 75. Selanjutnya, guru mengatakan bahwa siswa kelas XI IPA 1 merupakan kelas unggulan di
Madrasah Aliyah Negeri MAN Pakem ditunjukkan dengan lebih dari setengah dari jumlah siswa kelas XI IPA 1 memiliki nilai diatas KKM yaitu
75. Lebih lanjut guru mengatakan bahwa mayoritas siswa mampu mengerjakan soal dengan baik, tapi pada saat peneliti menanyakan
pemahaman siswa, guru menyatakan siswa hanya mampu mengerjakan tanpa memahami makna dari materi yang diajarkan.
Pada tahun ajaran sebelumnya, peneliti pernah melakukan observasi di MAN Pakem guna memperoleh data untuk keperluan tugas mata kuliah
diagnosis, remediasi dan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan yang dilakukan oleh guru matematika tidak ada, karena siswa yang memiliki
kesulitan belajar hanya disuruh mengerjakan ulang soal ujian. Alasan guru tidak melakukan kegiatan remedial maupun pengayaan ialah agenda
sekolah yang telah padat dan kegiatan siswa yang sudah penuh dari pagi sampai sore sehingga guru tidak melaksanakan pemebelajaran remedial.
Program linear banyak diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari, sehingga merupakan pokok bahasan yang menarik dan tidak jauh dari
peserta didik. Siswa dalam mempelajari program linear sering kesulitan. Berdasarkan wawancara dengan guru, sebagian besar siswa kelas XI IPA 1
dapat menyelesaikan soal program linear dengan metode titik pojok. Akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetapi, menurut guru siwa memiliki kelemahan yaitu memahami langkah- langkah pengerjaan. Siswa hanya menggunakan cara yang diajarkan guru
tanpa mengetahui langkah-langkah pengerjaan yang sistematis. Salah
satu media
pembelajaran yang
digunakan untuk
menyampaikan materi adalah yaitu lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa biasanya digunakan dalam membantu menjelaskan konsep, memberikan
latihan soal dan mengeksplorasi kemampuan siswa. Lembar kerja siswa mampu melihat secara konkret pemahaman siswa dalam menguasai materi
tertentu. Media pembelajaran ini pula mampu melihat kemampuan setiap siswa maupun kelompok dalam memahami materi.
Pembelajaran matematika di MAN Pakem telah menggunakan lembar kerja siswa, namun hanya ada materi singkat dan contoh-contoh soal
saja. Lembar kerja siswa yang digunakan di kelas XI IPA 1 hanya menyasar pada hasil belajar saja sedangkan aspek pemahaman dan proses belajar
belum ditonjolkan. Untuk itu peneliti membuat lembar kerja siswa yang mengakomodasi pemahaman langkah menyelesaikan masalah program
linear dengan metode titik pojok. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian
dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Membantu Pemahaman Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear
dengan Metode Titik Pojok Kelas XI IPA 1 MAN Pakem Tahun Ajaran 20162017
”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat ditentukan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses mengembangkan lembar kerja siswa LKS
untuk membantu pemahaman langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok di kelas XI
IPA MAN Pakem ? 2.
Bagaimana hasil ujicoba lembar kerja siswa LKS di kelas XI IPA 1 MAN Pakem pada langkah-langkah menyelesaikan
masalah program linear dengan metode titik pojok ditinjau dari a Nilai pre-test dan post-test, b kualitas pengerjaan dan c
kualitas pemahaman siswa ?
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka masalah dibatasi pada pengembangan lembar kerja siswa pada program remedial
pada materi langkah-langkah penyelesaian permasalahan program linear dengan metode titik pojok. Lembar kerja siswa yang akan dikembangkan
disesuai dengan kebutuhan siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem. Bidang kajian terbatas pada pembelajaran matematika pada topik langkah-langkah
menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok. Faktor- faktor yang lain seperti faktor sosial, ekonomi, lingkungan dan faktor
eksternal lainnya tidak dibahas pada penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut : 1.
Mengetahui proses mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu lembar kerja siswa untuk membantu pemahaman langkah siswa dalam
menyelesaikan penyelesaian program linear dengan metode titik pojok. 2.
Mengetahui a nilai pre-test dan post-test siswa. Mendeksripsikan b kualitas pengerjaan siswa dan c kualitas pemahaman siswa pada
langkah-langkah menyelesaikan masalah program linear dengan menggunakan metode titik pojok.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta Didik
Membantu siswa dalam mengetahui pemahaman diri tentang langkah- langkah menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik
pojok. 2.
Bagi Guru a.
Mengetahui pemahaman siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah program
linear dengan metode titik pojok b.
Sebagai referensi tambahan bagi guru dalam mengembangkan lembar kerja siswa dalam topik langkah-langkah penyelesaian
program linear dengan metode titik pojok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Peneliti
a. Memberikan pengalaman secara langsung untuk mengetahui
pemahaman siswa mengenai langkah-langkah menyelesaian masalah program linear menggunakan metode titik pojok
b. Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari disiplin ilmu
pendidikan matematika, untuk membantu pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok.
F. Batasan Istilah
` Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang lebih baik secara
keseluruhan yaitu sikap, ketrampilan dan pengetahuan. 2.
Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika ialah suatu kegiatan belajar mengajar yang
dirancang untuk mempelajari konsep-konsep dan struktur-struktur matematika dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam
proses berfikirnya. 3.
Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial adalah layanan pendidikan yang diperuntukkan
kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, tidak hanya berfokus pada siswa yang belum tuntas berdasarkan nilainya, akan tetapi juga
mengakomodasi siswa yang tuntas secara nilai tapi belum memahami konsep materi pembelajaran.
4. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa ialah suatu lembaran-lembaran yang disusun dengan panduan sehingga membantu pemahaman siswa dalam penyelidikan dan
pemecahan masalah. 5.
Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan Metode Titik Pojok
Tahap-tahap penyelesaian masalah program linear dengan metode titik pojok dalam penelitian ini ialah :
a. Menggambar daerah penyelesaian
b. Menentukan titik-titik ekstrem menggunakan metode titik pojok
c. Mensubstitusikan titik ekstrem yang telah ditemukan ke fungsi
objektif untuk memperoleh nilai maksimum atau minimum d.
Menentukan kesimpulan 6.
Pemahaman Langkah Menyelesaikan Masalah Program Linear Pemahaman langkah menyelesaikan masalah program linear ialah
kemampuan siswa dalam memahami setiap langkah-langkah penyelesaian masalah program linear dengan secara menyeluruh.
Berdasarkan batasan istilah diatas, yang dimaksud dari judul penelitian ini ialah bagaimana kualitas pengerjaan dan pemahaman siswa dalam
menyelesaikan masalah program linear dengan metode titik pojok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaruh pembelajaran remedial berbantu LKS merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam penelitian ini.
G. Spesifikasi Produk
Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu lembar kerja siswa kemudian disingkat
menjadi LKS. LKS ini didesain semi terstruktur. LKS ini berisikan nama siswa, perintah pengerjaan dan permasalahan mengenai langkah-langkah
menyelesaikan masalah program linear menggunakan metode titik pojok. H.
Sistematika Penelitian a
BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang yang memuat masalah-masalah
yang ada mendasari penelitian ini. Latar belakang selanjutnya dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian pengembangan ini.
Agar masalah tidak meluas maka akan dibatasi masalah agar penelitian ini terfokus pada pemahaman langkah menyelesaikan
masalah program linear dengan menggunakan metode titik pojok saja. Kemudian peneliti membuat tujuan penelitian berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat serta menentukan manfaat penelitian ini. Penjelasan istilah dibutuhkan untuk menjelaskan
permasalahan dalam penelitian ini. Akhir bab I ini ialah sistematika penulisan.
b BAB II Landasan Teori
Berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan ialah yang membahas tentang
belajar, pembelajaran matematika, pembelajaran remedial, lembar kerja siswa, program linear, konsep yang relevan tentang
penyelesaian program
linear dan
pemahaman langkah
menyelesaikan masalah program linear. Bab II diakhiri dengan kerangka berfikir yaitu penjelasan tentang gambaran penelitian
pengembangan ini. c
BAB III Metodologi Penelitian Berisi tentang metodologi penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dan rancangan penelitian menggunakan 6 dari 10 tahap menurut Sugiyono.
Kemudian subjek penelitian ini ialah 9 siswa kelas XI IPA 1 MAN Pakem, objek penelitian ini ialah pembelajaran remedial untuk
membantu pemahaman langkah menyelesaikan masalah program linear dengan menggunakan metode titik. Penelitian ini
dilaksanakan di MAN Pakem dan pelaksanaannya pada bulan Agustus sampai dengan November 2016. Data yang diperoleh akan
dideskripsikan secara kualitatif untuk melihat kualitas pemahaman dan pengerjaan siswa. Mengenai validitas instrumen, soal yang
disusun peneliti memiliki kriteria sangat tinggi dan reliabilitas soal tergolong dalam kriteria tinggi. Terakhir, prosedur penelitian ini
dimulai dengan memohon surat ijin penelitian di Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharama untuk diserahkan ke MAN
Pakem sebagai sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Prosedur terakhir ialah membuat laporan pelaksanaan.
d BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang diskripsi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti selama penelitian yaitu proses pengembangan LKS dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran remedial yang dilakukan oleh peneliti. Tabulasi data pada penelitian ini ada tabulasi data pre-test,
wawancara dan post-test. Ketiga data tersebut digunakan sebagai analisis data analisis kebutuhan dan ujicoba produk. Analisis
kebutuhan digunakan untuk pertimbangan menyusun produk yaitu LKS dan analisis ujicoba produk digunakan untuk melihat kualitas
pengerjaan serta pemahaman siswa. Skor seluruh siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran remedial berbantu
LKS. Kemudian berdasarkan hasil analisis data, ada 4 dari 15 aspek berdampak postif pada kualitas pengerjaan, sedangkan untuk
pemahaman siswa nampak belum terlihat pemahaman yang diharapkan.
e BAB V Kesimpulan dan Saran
Memaparkan kesimpulan yaitu proses pengembangan LKS dan hasil ujicoba LKS. Kemudian peneliti memberikan saran agar
sebagai tindak lanjut dari keterbatasan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II LANDASAN TEORI