2. Mekanisme Terjadinya Kelekatan Terhadap Ibu
Asumsi dasar dari teori kelekatan adalah akibat dari ketidakmatangan yang ekstrim ketika bayi dilahirkan, bayi dapat bertahan hanya apabila ibu
mau menyediakan keamanan dan perhatian. Oleh karena itu, kelekatan dengan ibu di tahun pertama menjadi dasar yang penting bagi
perkembangan seseorang di kemudian hari. Ketersediaan figur ibu saat bayi mengalami tekanan menyebabkan bayi mulai mengembangkan diri
dan mencari kedekatan dengan ibu. Pengasuhan yang dilakukan tersebut diregulasikan dengan memberikan timbal balik. Ketika bayi tersenyum,
ibu juga akan memberikan senyuman yang akan memberikan kepuasan bagi bayi. Ketika bayi menangis, maka ibu akan mencari cara untuk
menenangkan bayi. Ketika ibu pergi, maka bayi akan mengikutinya baik secara visual maupun fisik.
Sistem tersebut membentuk relasi yang mendorong kelangsungan hidup bayi Hazan Shaver, 1994. Ibu yang responsif, akan segera
memberikan perlindungan atau kebutuhan bagi bayinya. Berdasarkan interaksi yang terus berulang ini, anak dan ibu mengembangkan hubungan
kelakatan yang saling menguntungkan mutuality attachment dan memunculkan tingkah laku lekat di antara keduanya. Tingkah laku lekat
merupakan bentuk perilaku yang dihasilkan dari usaha seseorang untuk mempertahankan kedekatan dengan seseorang yang dianggap mampu
memberikan perlindungan dari ancaman lingkungan terutama saat seseorang merasa takut, sakit, atau terancam Eliasa, 2011.
Proses ini akan meningkatkan hubungan ibu dan anak sehingga anak akan menyimpan pengetahuannya mengenai suatu hubungan khususnya
pengetahuan mengenai keamanan dan bahaya dalam mekanisme yang disebut internal working model. Internal working model ini yang
mendasari anak untuk berelasi dengan orang lain, menghadapi orang lain, dan kemampuan untuk meregulasi emosi. Oleh karenanya kelekatan ini
relatif akan stabil sepanjang hidupnya Blount-Matthew Hertenstein, 2006. Internal working model selanjutnya akan menggiring anak untuk
menentukan perilaku dan perasaan dalam berinterkasi di masa depan. Anak yang memiliki ibu yang mencintai, dapat memenuhi kebutuhan, dan
memberikan perlindungam akan mengembangkan model hubungan positif yang didasarkan pada rasa percaya trust. Tetapi, anak yang memiliki ibu
tidak tanggap, dan kurang perhatian akan mengembangkan model hubungan yang negatif dan penuh kecurigaan mistrust sehingga
membuat anak menjadi pencemas serta kurang mampu menjalin hubungan sosial.
3. Aspek Kelekatan Terhadap Ibu
Aspek kelekatan anak terhadap ibu terbagi menjadi tiga yaitu kepercayaan, komunikasi, dan keterasingan Greenberg, 2009.
a. Kepercayaan trust Rasa percaya ini terbentuk ketika ibu sensitif, bertanggung jawab
dan mau menerima perilaku anak, sehingga anak merasa aman untuk berinteraksi dengan ibunya Bowlby, 1988; Feeney Noller, 1996.