79
sehingga tingkat stres cenderung rendah. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mary Ainsworth berkaitan dengan strange
situation Papalia, Olds Feldman, 19782008.
Jika melihat dari perspektif mahasiswa perantau dengan kelekatan aman tinggi akan menganggap bahwa proses meninggalkan rumah dan berpindah
ke daerah lain untuk memasuki dunia kuliah sebagai tempat untuk mengeksplorasi
dan menguasai
lingkungan serta
mengembangkan kompetensi sosial. Berdasarkan keyakinan tersebut, maka tingkat stresnya
cenderung rendah Kenny, 1987. Sementara itu, mahasiswa perantau dengan kelekatan aman rendah merasa terancam dengan lingkungan baru yang
dihadapinya. Hal ini juga diperkuat dengan kemampuan beradaptasi yang kurang baik. Oleh karena itu, mahasiswa perantau dengan kelekatan aman
rendah cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi Kenny, 1987. Individu dengan kelekatan aman tinggi cenderung melihat stresor bukan
sebagai ancaman dibandingkan individu dengan kelekatan aman rendah Belsky, 2002. Mahasiswa dengan kelekatan aman rendah cenderung
menghindari atau membuat jarak dengan masalah. Strategi ini dapat memperburuk tingkat stres karena strategi ini tidak menghilangkan stresor.
Sebaliknya, mahasiswa dengan kelekatan aman tinggi cenderung mencari dukungan dan fokus pada masalah, dan umumnya mengarah untuk
menyelesaikan masalah sehingga menurunkan tingkat stres. Berdasarkan hasi korelasi Product Moment, dapat dilihat adanya korelasi
antara aspek-aspek kelekatan terhadap ibu, yaitu trust, communication, dan
80
alienation dengan masing-masing konstruk stres. Nilai korelasi terbesar
terdapat pada hasil korelasi aspek trust dengan ketiga konstruk stres. Nilai korelasi sebesar -0.174 trust dengan stres sebagai respons, -0.368 trust
dengan stres sebagai stimulus, dan -0.203 trust dengan stres terkait cognitive appraisal
. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, aspek trust merupakan aspek yang berperan paling kuat dalam
perlawanan terhadap stres pada mahasiswa perantau. Hubungan negatif yang dimiliki, berarti bahwa jika aspek trust mengalami peningkatan, maka stres
mengalami penurunan dan begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa rasa percaya trust yang dibentuk dari kelekatan aman, membuat
seseorang yakin bahwa akan selalu ada orang lain yang bersedia membantu atau memberikan dukungan saat menghadapi masalah, sehingga tingkat stres
cenderung rendah Malekpour, 2007; Hazan Shaver, 1994. Aspek tertinggi kedua adalah alienation keterasingan. Dengan masing-
masing nilai korelasi sebesar 0.114 alienation dengan stres sebagai respons, 0.296 alienation dengan stres sebagai stimulus, dan 0.136 alienation
dengan stres terkait cognitive appraisal. Hubungan positif yang dimiliki, berarti bahwa jika aspek alienation mengalami peningkatan, maka stres juga
akan meningkat dan begitu juga sebaliknya. Mahasiswa perantau yang memiliki keterasingan tinggi dalam kelekatan terhadap ibu akan melakukan
penolakan atau juga merasa tertolak di lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa seseorang dengan keterasingan tinggi
akan merasa sendiri, kurang dapat melihat intensi baik orang lain. Oleh
81
karena itu stres dirasa tinggi karena saat menghadapi masalah, kurang mendapatkan bantuan atau dukungan di tempat perantauan Eliasa, 2011;
Dorin, 2013; Terzi, 2013 Aspek terakhir dalam kelekatan terhadap ibu yaitu communication.
Dengan masing-masing nilai korelasi sebesar -0.106 communication dengan stres sebagai respons, -0.220 communication dengan stres sebagai stimulus,
dan -0.125 communication dengan stres terkait cognitive appraisal. Hubungan negatif yang dimiliki, berarti bahwa jika aspek communication
mengalami peningkatan, maka stres akan mengalami penurunan dan begitu juga sebaliknya. Seorang mahasiswa perantau yang memiliki tingkat
komunikasi tinggi dalam kelakatan terhadap ibu, akan membangun komunikasi dengan orangtua khususnya figur lekat ibu dengan baik.
Walaupun berada jauh dari rumah atau keluarga, tingkat stres sebagai stimulus cenderung rendah karena komunikasi efektif yang terjalin antara ibu
dan anak. Mahasiswa perantau dapat menceritakan masalah-masalah yang dialami di tempat perantau, sehingga orangtua dapat memberikan solusi
dalam menyelesaikan masalah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kamumu 2014 bahwa komunikasi efektif dengan orangtua
dapat menurunkan tingkat stres pada remaja. Dalam penelitian ini sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh
variabel kelekatan terhadap ibu sebesar 4.8 pada stres sebagai respons, 13.6 pada stres sebagai stimulus, dan 6.1 pada stres terkait cognitive
82
appraisal pada mahasiswa perantau. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan
sisanya diberikan oleh variabel lain terhadap tingkat stres.
83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan negatif yang signifikan antara kelekatan terhadap ibu
dengan tingkat stres pada mahasiswa perantau. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelekatan terhadap ibu, maka tingkat stres
yang dimiliki cenderung rendah.
2. Tingkat stres pada penelitian ini juga dikorelasikan dengan tiga aspek yang ada dalam kelekatan terhadap ibu yaitu trust, communication, dan
alienation . Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat
trust dan communication terhadap ibu, maka semakin rendah tingkat stres
yang dimiliki mahasiswa perantau. Selain itu, semakin tinggi tingkat alienation
terhadap ibu, tingkat stres pada mahasiswa perantau juga
semakin tinggi.
3. Sumbangan efektif variabel kelekatan terhadap ibu terhadap tingkat stres sebagai respons dan stres terkait cognitive appraisal di bawah 10. Hal
ini menunjukkan bahwa sumbangan kurang lebih 90 diberikan oleh variabel lain. Sedangkan sumbangan efektif kelekatan terhadap ibu
terhadap stres sebagai stimulus di atas 10 dan terbesar, berarti bahwa kelekatan terhadap ibu memiliki perlawanan terbesar terhadap tingkat
84
stres sebagai stimulus dibandingkan terhadap tingkat stres sebagai respons
dan stres terkait cognitive appraisal.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini tidak lepas dari adanya keterbatasan akan penelitian. Penelitian ini hanya menggunakan satu tahapan perkembangan yaitu pada
remaja, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan ke tahapan perkembangan lainnya. Penelitian ini juga tidak secara khusus melihat
kelekatan terhadap ibu dalam memprediksi tingkat stres pada mahasiswa perantau. Hal ini dikarenakan adanya salah satu analisis prediktor regresi
yang tidak lolos.
C. SARAN 1. Bagi Ibu figur lekat
Kelekatan yang terbentuk dari kecil dengan pengasuh biasanya ibu memiliki peran yang sangat besar bagi anak ketika bertumbuh dewasa.
Maka dari itu, kasih sayang, perhatian dan pengawasan sangat dibutuhkan untuk membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang positif. Selain itu,
melihat fakta dari hasil penelitian bahwa kelekatan terhadap ibu berhubungan dengan tingkat stres, maka figur ibu sangat diharapkan dapat
membentuk kelekatan yang aman yang tinggi dengan anak, karena kelekatan tersebut akan membentuk karakterisitik anak di masa
perkembangan selanjutnya atau masa remaja. Kelekatan aman tinggi
85
terhadap ibu akan membuat remaja memiliki kemampuan adaptasi dan sosial yang baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat menggunakan topik yang serupa, peneliti mengharapkan agar penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menemukan variasi variabel lain terkait kelekatan terhadap ibu dengan tingkat stres. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada tahap
perkembangan selain remaja. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk menggunakan metode analisis regresi. Oleh karena itu, hal-hal seperti
skala dan item yang baik, komposisi item, subjek, perlu benar-benar diperhatikan, mengingat pada penelitian ini mengalami kegagalan untuk
menggunakan analisis regresi, karena adanya salah satu uji analisis regresi yang tidak lolos.
86
DAFTAR PUSTAKA
4International Colleges Universities. 2016. Top Universities in Indonesia. Dipungut 8 Maret, 2016, dari http:www.4icu.orgid
Allen, J. P., Moore, C., Kuperminc, G., Bell, K. 1998. Attachment and adolescent psychological functioning. Child Development, 695, 1405-1419.
Amelia, M. A. F. 2016. Perbandingan tingkat depresi antara mahasiswa yang tinggal dengan orang tua dengan mahasiswa yang tinggal sendiri pada
mahasiswa program studi ilmu keperawatan . Skripsi yang tidak diterbitkan,
Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta, Indonesia. Armsden, G. C., Greenberg, M. T. 2009. Inventory of parent and peer attachment
IPPA. Health and Human Development, 132, 1-12. Armsden, G. C., Greenberg, M., T. 1987. The inventory of parent and peer
attachment: Individual differences and their relationship to psychological well- being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 165, 427-454.
Armsden, G. C., McCauley, E., Greenberg, M. T., Burke, P. M., Mitchell, J. R. 1990. Parent and peer attachment in early adolescent depression. Journal of
Abnormal Child Psychology, 186, 683-697.
Atkinson, R. L., Atkinson, R. C., Smith, E. E., Bem, D. J. 2010. Introduction to psychology
W. Kusuma L. Saputra, Trans.. California: Harcourt Brace. Karya asli terbit 1996
Azwar, S. 1999. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. 2015. Penyusunan skala psikologi edisi dua. Yogyakarta: Pustaka
Belajar. Baker, A. J. 2005. The long-term effects of parental alienation on adult children: A
qualitative research study. The American Journal of Family Therapy, 334, 289-302.
Belsky, J. 2002. Development origins of attachment styles. Attachment and Human Development
, 42, 166-170. Blount-Matthews, K. M., Hertenstein, M. J. 2006. Attachment. Dalam Salkind,
N. J. Encyclopedia of Human Development. California: Sage Publication, Inc.
Borg, C., Cefai, C. 2014. Stress, health and coping among international students at the University of Malta
. Naskah tidak diterbitkan, University of Malta. Bowlby, J. 1969. Attachment and loss, volume 1: Attachment. New York: Basic
Books. Bowlby, J. 1973. Attachment and loss, volume 2: Separation. New York: Basic
Books. Bowlby, J. 1980. Attachment and loss, volume 3: Loss, sadness, and depression.
New York: Basic Books. Bowlby, J. 1988. A secure base: Parent-child attachment and healthy human
development . New York: Basic Books.
Chapplin, J. P. 2006. Dictionary of psychology K. Kartono, Trans.. New York: Doubleday. Karya asli terbit 1998
Cohen, S., Evans, G. W., Stokols, D., Krantz, D. S. 1986. Behavior, health, and environmental stress
. New York: Springer US. Cohen, S., Kamarck, T., Mermelstein, R. 1983. A Global Measure of Percived
Stress. Journal of Health and Social Behavior, 24, 385-396. Cole, A. B., Wingate, L. R., Tucker, R. P., Rhoades-
Kerswill, S. O’Keefe, V. M., Hollingsworth, D. W. 2015. The differential impact of brooding and
reflection on the relationship between perceived stress and suicide ideation. Personality and Individual Differences,
83, 170-173. Davis, E. R. 2012. The effect of parental attachment and level of perceived stress on
college adjustment in first year college students . Disertasi yang tidak
diterbitkan. Alliant International University, California. D’Angelo, B., Wierzbicki, M. 2003. Relations of daily hassles with both anxious
and depressed mood in students. Psychological Reports, 92, 416-418. DiFilippo, J. M., Overholser, J. C. 2000. Suicidal ideation in adolescent
psychiatric inpatiens as associated with depression attachment relationships. Journal of Clinical Child Psychology,
292, 155-166.
Dogan, D., Gur, K., Sener, N., Cetindag, Z. 2012. The ways of handling stress and the attachment forms to parents of university students. Social and Behavioral
Sciences , 47, 470-476.
Dorin, J. 2014. Attachment style and perceived stress in college students. Disertasi tidak diterbitkan. Pepperdine University, California.
Eliasa, E. I. 2011. Pentingnya kelekatan orangtua dalam internal working model untuk pembentukan karakter anak kajian berdasarkan teori kelekatan dari John
Bowlby. dalam karakter sebagai saripati tumbuh kembang anak usia dini, Yogyakarta: Inti Media Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Studi
Pendidikan Anak Usia Dini Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta
. Erikson, E. H. 1968. Identity youth and crisis. System Research and Behavioral
Science, 142, 154-159.
Ervika, E. 2005. Kelekatan attachment pada anak. Naskah yang tidak diterbitkan, Universitas Sumatera Utara di Medan, Indonesia.
Feldman, R. S. 2012. Understanding psychology P. G. Gayatri P. N. Sofyan, Trans.. New York: McGraw-Hill. Karya asli terbit 1987
Firth, C. J. 2004. Emotion distress in junior hospital doctors. British Medical Journal,
2956, 533. Ghozali, M. H., Aisyah. 2014. Analisis perbedaan tingkat stres mahasiswa
sebelum dan saat menjalani praktek laboratorium klinik pada mahasiswa S1 keperawatan semester 3 STIKES Muhammadiyah Samarinda Tahun 2014.
Jurnal Kesehatan STIKES Muhammadiyah , 93, 23-32.
Govaerst, S., Gregoire, J. 2004. Stressful academic situations: Study on appraisal variables in adolescence. British Journal of Clinical Psychology.
Gunarsa, S. D., Gunarsa, Y. S. 2000. Psikologi praktis; Anak, remaja dan keluarga
. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Hazan, C., Shaver, P. R. 1994. Attachment as an organizational framework for
research on close relationships. Psychological Inquiry, 5, 1-22. Heiman, Kariv. 2005. Task-oriented versus emotion-oriented coping strategies:
The case of college students. College Student Journal, 391, 72-89.