Grafik kincir angin untuk variasi sudu kincir lapisan aluminium
belakang dan anyaman bambu bagian depan sudu.
Gambar 4.12 Grafik hubungan torsi dan daya output P
out
untuk variasi lapis aluminium bagian belakang dan anyaman bambu bagian depan
sudu.
Gambar 4.10 menunjukan bahwa semakin besar tip speed ratio maka semakin besar koefisien daya yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal
kemudian koefisien daya menurun. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan diperoleh persamaan C
p
= -4,0536tsr
2
+ 17,477tsr - 9,443 kemudian persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2. – 4,0536tsr +
17,477. Dengan mengatur = 0 didapat nilai koefisien daya C
p
maksimal adalah: 9,39 , pada tip speed ratio tsr optimal: 2,16.
Gambar 4.11 menunjukan bahwa semakin besar putaran poros kincir maka semakin kecil torsi yang dihasilkan atau sebaliknya semakin kecil putaran poros
kincir maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Pada grafik diatas menunjukan bahwa nilai putaran kincir rpm tertinggi sebesar: 744 rpm, serta torsi T
tertinggi sebesar: 0,41 N.m.
5 10
15 20
25
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
Da y
a k
incir, P
out
w a
tt
Torsi, T N.m
Gambar 4.12 menunjukan bahwa daya kincir P
out
berbanding lurus dengan torsi T, dimana jika torsi semakin besar maka daya yang dihasilkan juga
akan semakin besar juga, sebaliknya jika torsi semakin kecil maka daya yang dihasilkan juga semakin kecil. Pada grafik diatas menunjukan bahwa nilai daya
kincir P
out
tertinggi adalah: 16,49 watt, pada torsi T: 0,38 N.m.