Grafik kincir angin untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan
Gambar 4.6 Grafik hubungan torsi dan daya output P
out
untuk variasi lapis aluminium bagian depan sudu.
Gambar 4.4 menunjukan bahwa semakin besar tip speed ratio maka semakin besar koefisien daya yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal
kemudian koefisien daya menurun. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan diperoleh persamaan C
p
= -4,2388tsr
2
+ 20,314tsr - 14,288 kemudian persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2. – 4,2388tsr +
20,314. Dengan mengatur = 0 didapat nilai koefisien daya C
p
maksimal adalah: 10,05 , pada tip speed ratio tsr optimal: 2,40.
Gambar 4.5 menunjukan bahwa semakin besar putaran poros kincir maka semakin kecil torsi yang dihasilkan atau sebaliknya semakin kecil putaran poros
kincir maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Pada grafik diatas menunjukan bahwa nilai putaran kincir rpm tertinggi sebesar: 790 rpm, serta torsi T
tertinggi sebesar: 0,43 N.m. Gambar 4.6 menunjukan bahwa daya P
out
berbanding lurus dengan torsi T, dimana jika torsi semakin besar maka daya yang dihasilkan juga akan
5 10
15 20
25
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
Da y
a k
incir, P
out
w a
tt
Torsi, T N.m
semakin besar juga, sebaliknya jika torsi semakin kecil maka daya yang dihasilkan juga semakin kecil. Pada grafik diatas menunjukan bahwa nilai daya
kincir P
out
tertinggi adalah: 18,47 watt, pada torsi T: 0,36 N.m.