Tip Speed Ratio Perhitungan

Data yang ditunjukan pada Tabel 4.7 diatas dihasilkan koefisien daya C p tertinggi adalah: 10,03, dengan tip speed ratio tsr adalah: 2,60 dan daya kincir P out adalah: 20,22 watt, serta daya angin P in adalah: 201,64 watt.

4.3.3 Hasil dari perhitungan kincir dengan variasi sudu kincir lapisan

permukaan plat aluminium bagian depan dan belakang sudu. Data yang ditunjukan pada Tabel 4.8 adalah data perhitungan kincir angin variasi lapisan aluminium bagian depan dan belakang sudu dengan sudut patahan 10 O . Tabel 4.8 Data perhitungan kincir angin variasi sudu kincir lapisan aluminium bagian depan dan belakang sudu. No. Beban Torsi, T N.m Kecepatan Sudut, ω rads Daya angin, P in watt Daya kincir, P out watt Tip speed ratio tsr Koef. Daya, C p 1 0,00 102,87 228,43 0,00 4,49 0,00 2 0,08 97,49 218,12 7,65 4,32 3,51 3 0,14 94,42 230,43 12,97 4,11 5,63 4 0,20 84,26 203,25 16,53 3,82 8,13 5 0,24 78,02 188,41 18,37 3,63 9,75 6 0,27 75,78 193,94 20,82 3,49 10,73 7 0,31 74,25 204,17 23,31 3,36 11,42 8 0,35 68,38 193,27 24,15 3,15 12,50 9 0,39 63,63 204,17 24,97 2,88 12,23 10 0,43 61,89 205,56 26,71 2,80 13,00 11 0,47 58,68 200,95 27,63 2,67 13,75 12 0,51 53,62 202,79 27,35 2,43 13,49 13 0,55 50,82 204,64 27,92 2,30 13,64 Data yang ditunjukan pada Tabel 4.8 diatas dihasilkan koefisien daya C p tertinggi adalah: 11,75, dengan tip speed ratio tsr adalah: 2,67 dan daya kincir P out adalah: 27,63 watt, serta daya angin P in adalah: 200,95 watt.

4.3.4 Hasil dari perhitungan kincir dengan variasi lapisan aluminium

bagian belakang dan anyaman bambu bagian depan. Data yang ditunjukan pada Tabel 4.9 adalah data perhitungan kincir angin variasi lapisan aluminium bagian belakang dan anyaman bambu bagian depan sudu dengan sudut patahan 10 O . Tabel 4.9 Data perhitungan kincir angin vaiasi lapisan aluminium bagian belakang dan anyaman bambu bagian depan sudu. No. Beban Torsi, T N.m Kecepatan Sudut, ω rads Daya angin, P in watt Daya kincir, P out watt Tip speed ratio tsr Koef. Daya, C p 1 0,00 77,91 180,63 0,00 3,68 0,00 2 0,06 74,46 179,36 4,38 3,52 2,44 3 0,10 70,72 183,85 6,94 3,32 3,77 4 0,14 66,15 183,20 9,08 3,11 4,96 5 0,18 63,08 177,03 11,14 3,00 6,29 6 0,24 60,98 189,29 14,36 2,83 7,58 7 0,27 57,11 190,83 15,69 2,65 8,22 8 0,31 51,84 169,98 16,27 2,50 9,57 9 0,35 46,22 173,28 16,32 2,21 9,42 10 0,39 44,23 176,40 17,35 2,10 9,84 11 0,41 37,07 184,71 15,27 1,74 8,27 Data yang ditunjukan pada Tabel 4.8 diatas dihasilkan koefisien daya C p tertinggi adalah: 9,84, dengan tip speed ratio tsr adalah: 2,10 dan daya kincir P out adalah: 17,35 watt, serta daya angin P in adalah: 176,40 watt.

4.4 Grafik Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan kincir yang diperoleh, kemudian diolah kembali ke dalam bentuk grafik untuk mengetahui hubungan antara torsi N.m dengan kecepatan putar kincir rpm, daya yang dihasilkan kincir P out dengan kecepatan putar kincir rpm dan koefisien daya kincir C p dengan tip speed ratio tsr. Grafik yang disajikan untuk setiap variasi percobaan dapat dilihat pada grafik berikut ini:

4.4.1 Grafik kincir angin untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan

Grafik yang ditunjukan pada Gambar 4.1 merupakan grafik hubungan C p dan tsr untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. Gambar 4.1 Grafik hubungan C p dan tsr untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. C p = -3,646 tsr 2 + 15,977 tsr - 7,1236 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5 K o ef isie n da y a , C p Tip speed ratio tsr