Hasil dari perhitungan data kincir angin variasi tanpa lapisan. Hasil dari perhitungan kincir dengan variasi permukaan sudu kincir

Data yang ditunjukan pada Tabel 4.8 diatas dihasilkan koefisien daya C p tertinggi adalah: 9,84, dengan tip speed ratio tsr adalah: 2,10 dan daya kincir P out adalah: 17,35 watt, serta daya angin P in adalah: 176,40 watt.

4.4 Grafik Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan kincir yang diperoleh, kemudian diolah kembali ke dalam bentuk grafik untuk mengetahui hubungan antara torsi N.m dengan kecepatan putar kincir rpm, daya yang dihasilkan kincir P out dengan kecepatan putar kincir rpm dan koefisien daya kincir C p dengan tip speed ratio tsr. Grafik yang disajikan untuk setiap variasi percobaan dapat dilihat pada grafik berikut ini:

4.4.1 Grafik kincir angin untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan

Grafik yang ditunjukan pada Gambar 4.1 merupakan grafik hubungan C p dan tsr untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. Gambar 4.1 Grafik hubungan C p dan tsr untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. C p = -3,646 tsr 2 + 15,977 tsr - 7,1236 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5 K o ef isie n da y a , C p Tip speed ratio tsr Grafik yang ditunjukan pada Gambar 4.2 merupakan grafik hubungan P out dan torsi untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. Gambar 4.2 Grafik hubungan daya kincir P out dan torsi T untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. Grafik yang ditunjukan pada Gambar 4.3 merupakan grafik hubungan rpm dan torsi untuk variasi sudu kincir tanpa lapisan. Gambar 4.3 Grafik hubungan rpm dan torsi T untuk variasi tanpa lapisan. 5 10 15 20 25 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 Da y a k incir a ng in , P out w a tt Torsi, T N.m 100 200 300 400 500 600 700 800 900 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 P uta ra n k incir rpm Torsi, T N.m Gambar 4.1 menunjukan bahwa semakin besar tip speed ratio maka semakin besar koefisien daya yang dihasilkan, sampai kondisi maksimal kemudian koefisien daya menurun. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan diperoleh persamaan C p = -3,646tsr 2 + 15,977tsr - 7,1236 kemudian persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat = 2. – 3,646 tsr + 15,977. Dengan mengatur = 0 didapat nilai koefisien daya C p maksimal adalah: 10,38 , pada tip speed ratio tsr optimal: 2,19. Gambar 4.2 menunjukan bahwa daya kincir P out berbanding lurus dengan torsi T, dimana jika torsi semakin besar maka daya yang dihasilkan juga akan semakin besar juga, sebaliknya jika torsi semakin kecil maka daya yang dihasilkan juga semakin kecil. Pada grafik diatas menunjukan bahwa nilai daya kincir P out tertinggi adalah: 19,08 watt, pada torsi T: 0,41 N.m. Gambar 4.3 menunjukan bahwa semakin besar putaran poros kincir maka semakin kecil torsi yang dihasilkan atau sebaliknya semakin kecil putaran poros kincir maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Pada grafik diatas menunjukan bahwa nilai putaran kincir rpm tertinggi sebesar: 780 rpm, serta torsi T tertinggi sebesar: 0,45 N.m.

4.4.2 Grafik kincir angin untuk variasi lapis aluminium bagian depan sudu

Grafik yang ditunjukan pada Gambar 4.4 merupakan grafik hubungan koefisien daya C p dan tip speed ratio tsr untuk variasi sudu kincir lapisan aluminium bagian depan sudu.