Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

53 heteroskedastisitas. Sedangkan untuk variabel arus kas mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,011 0,05, berarti arus kas mempunyai masalah heteroskedastisitas. 4. Autokorelasi Auto korelasi menggambarkan adanya korelasi berurutan antara unsur-unsur variabel gangguan disturbance term dalam suatu rangkaian data runtun waktu time series. Untuk melihat adanya auto korelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson D-W. Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model DW Dl du 4-du Keterangan Regresi Model 1 Regresi Model 1 2,111 1,845 1,41 1,41 1,77 1,744 2,23 2,23 Bebas Auto Bebas Auto Sumber : lampiran 6 Dengan nilai DW sebesar 2,111 pada model pertama dan 1,845 pada model kedua dimana angka tersebut berada diantara du – 4-du 1,77 ≤ DW ≤ 2,23, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Berdasarkan uji asumsi klasik normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, heteroskedastisitas diperoleh bahwa dalam model yang digunakan sudah tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian dapat digunakan sebagai dasar analisis.

C. Pengujian Hipotesis

Analisis data dalam penelitian ini dimaksudkan untak mengetahui ada tidaknya pengaruh laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit 54 margin untuk memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan datang. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut. 1. Pengujian Terhadap Laba Masa Yang Akan Datang Pada pengujian hipotesis pertama ini dimaksudkan untak mengetahui ada tidaknya pengaruh laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang. Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda Variabel Koef. regresi Std. Error t-hitung P value Konstanta Laba Piutang Biaya operasi GPM Arus kas 17472,804 -0,183 100247,8 13637,562 142138,7 0,219 6809,745 0,059 10977,439 39594,397 235510,4 0,080 2,566 -3,118 9,132 0,344 0,604 2,735 0,013 0,003 0,000 0,732 0,549 0,008 R-Squared 0,730 Adj. R-Squared 0,705 F-Hitung 29,188 Probabilitas F 0,000 Sumber : lampiran 7

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.7 di atas. Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: 55 LB t+1 = 17472,804 – 0,183LB + 100247,8PIUT + 13637,6BO + 142138,7GPM + 0,219AK Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Nilai konstanta bernilai positif yaitu 17472,804, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel laba, piutang, biaya operasi, GPM dan arus kas konstan, maka laba masa depan sebesar 17472,804. b. Koefisien regresi variabel laba b 1 bernilai negatif yaitu sebesar 0,183. Hal ini menunjukkan apabila laba meningkat, laba masa depan akan turun, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. c. Koefisien regresi variabel piutang b 2 bernilai positif yaitu sebesar 100247,8. Hal ini menunjukkan apabila piutang meningkat, maka laba masa depan akan naik, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. d. Koefisien regresi variabel biaya operasi b 3 bernilai positif yaitu sebesar 13637,6. Hal ini menunjukkan apabila biaya operasi meningkat, maka laba masa depan akan naik, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. e. Koefisien regresi variabel GPM b 4 bernilai positif yaitu sebesar 142138,7. Hal ini menunjukkan apabila GPM meningkat, akan meningkatkan laba masa depan, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. f. Koefisien regresi variabel arus kas b 5 bernilai positif yaitu sebesar 0,219. Hal ini menunjukkan apabila arus kas meningkat, akan 56 meningkatkan laba masa depan, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah two tailed test dengan menggunakan α = 5 yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95. Hasil perhitungan uji dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji t Variabel t-hitung P value t-tabel Kesimpulan Laba Piutang Biaya operasi GPM Arus kas -3,118 9,132 0,344 0,604 2,735 0,003 0,000 0,732 0,549 0,008 1,960 1,960 1,960 1,960 1,960 Ha diterima Ha diterima Ha ditolak Ha ditolak Ha diterima Sumber : lampiran 7 Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.8 di atas diperoleh hasil bahwa untuk variabel laba, piutang dan arus kas mempunyai nilai probabilitas dibawah 0,05 P 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel laba, piutang dan arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba masa depan. Sedangkan untuk variabel biaya operasi dan GPM mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 0,05p 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel biaya operasi dan GPM tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap laba masa depan. 57

c. Uji F Uji Ketepatan Model

Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba masa depan. Dari hasil analisis diperoleh nilai F hitung sebesar 29,188 dengan probabilitas sebesar 0,000, karena nilai probabilitas F hitung 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin secara bersama-sama terhadap laba masa depan. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model yang digunakan sudah sesuai fit dengan datanya.

d. Uji Koefisien Determinasi R

2 Hasil perhitungan untuk nilai R 2 dengan bantuan program SPSS, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi yang disesuaikan atau adjusted R 2 sebesar 0,705. Hal ini berarti 70,5 variasi laba masa depan dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin. Sementara sisanya sebesar 29,5 diterangkan oleh faktor lain yang tidak ikut terobservasi. 2. Pengujian Terhadap Arus Kas Masa Yang Akan Datang Pada pengujian hipotesis pertama ini dimaksudkan untak mengetahui ada tidaknya pengaruh laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang. 58 Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda Variabel Koef. regresi Std. Error t-hitung P value Konstanta Laba Piutang Biaya operasi GPM Arus kas 18495,260 -0,0937 31982,347 -166749 531065,9 -0,421 8702,599 0,075 14028,758 50600,163 300973,5 0,102 2,125 -1,248 2,280 -3,295 1,764 -4,108 0,038 0,217 0,027 0,002 0,083 0,000 R-Squared 0,501 Adj. R-Squared 0,455 F-Hitung 10,839 Probabilitas F 0,000 Sumber : lampiran 7

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.11 di atas. Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: AK t+1 = 18495,260 – 0,0937LB + 31982,347PIUT - 166749BO + 531065,9GPM - 0,421AK Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Nilai konstanta bernilai positif yaitu 18495,260, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel laba, piutang, biaya operasi, GPM dan arus kas konstan, maka arus kas masa depan sebesar 1849,260. 2 Koefisien regresi variabel laba b 1 bernilai negatif yaitu sebesar 0,0937. Hal ini menunjukkan apabila laba meningkat, arus kas masa depan akan turun, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. 59 3 Koefisien regresi variabel piutang b 2 bernilai positif yaitu sebesar 31982,347. Hal ini menunjukkan apabila piutang meningkat, maka arus kas masa depan akan naik, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 4 Koefisien regresi variabel biaya operasi b 3 bernilai negatif yaitu sebesar 166749. Hal ini menunjukkan apabila biaya operasi meningkat, maka arus kas masa depan akan turun, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. 5 Koefisien regresi variabel GPM b 4 bernilai positif yaitu sebesar 531065,9. Hal ini menunjukkan apabila GPM meningkat, akan meningkatkan arus kas masa depan, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan. 6 Koefisien regresi variabel arus kas b 5 bernilai negatif yaitu sebesar 0,421. Hal ini menunjukkan apabila arus kas meningkat, akan arus kas masa depan turun, dengan anggapan variabel bebas lainnya konstan.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah two tailed test dengan menggunakan α = 5 yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95. Hasil perhitungan uji dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 60 Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Uji t Variabel t-hitung P value t-tabel Kesimpulan Laba Piutang Biaya operasi GPM Arus kas -1,248 2,280 -3,295 1,764 -4,108 0,217 0,027 0,002 0,083 0,000 1,960 1,960 1,960 1,960 1,960 Ha ditolak Ha diterima Ha diterima Ha ditolak Ha diterima Sumber : lampiran 7 Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.12 di atas diperoleh hasil bahwa untuk variabel piutang, biaya operasi dan arus kas mempunyai nilai probabilitas dibawah 0,05 P 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel piutang, biaya operasi dan arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Sedangkan untuk variabel laba dan GPM mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 0,05p 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel laba dan GPM tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap arus kas masa depan.

c. Uji F Uji Ketepatan Model

Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Dari hasil analisis diperoleh nilai F hitung sebesar 10,839 dengan probabilitas sebesar 0,000, karena nilai probabilitas F hitung 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin secara bersama- sama terhadap arus kasa masa depan. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model yang digunakan sudah sesuai fit dengan datanya. 61

d. Uji Koefisien Determinasi R

2 Hasil perhitungan untuk nilai R 2 dengan bantuan program SPSS, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi yang disesuaikan atau adjusted R 2 sebesar 0,455. Hal ini berarti 45,5 variasi arus kas masa depan dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin. Sementara sisanya sebesar 54,5 diterangkan oleh faktor lain yang tidak ikut terobservasi.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 31

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG (Stu

0 3 13

KEMAMPUAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 9

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 2 10

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 1 8

PENDAHULUAN KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 1 7

KEMAM PUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP INFORMASI ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP INFORMASI ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG (Studi Empiris Periode Tahun 2001 - 2005).

0 0 15

KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 13

PENDAHULUAN KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 7

Kemampuan Laba dan Aliran Kas Koperasi dalam Memprediksi Aliran Kas Operasi Masa yang akan Datang.

0 0 21