Load balancer perangkat load balancing menggunakan beberapa
peralatan yang sama untuk menjalankan tugas yang sama. Hal ini memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan apabila dikerjakan oleh
hanya satu peralatan saja dan dapat meringankan beban kerja peralatan, serta mempercepat waktu respons. Load balancer bertindak sebagai penengah di antara
layanan utama dan pengguna, di mana layanan utama merupakan sekumpulan server
yang siap melayani banyak pengguna. Pada waktu load balancer menerima permintaan layanan dari user, maka
permintaan tersebut akan diteruskan ke server utama. Biasanya load balancer dengan pintar dapat menentukan server mana yang memiliki load yang lebih
rendah dan respons yang lebih cepat. Bahkan bisa menghentikan akses ke server yang sedang mengalami masalah dan hanya meneruskannya ke server yang dapat
memberikan layanan Lukitasari dan Oklilas, 2010. Hal ini salah satu kelebihan yang umumnya dimiliki load balancer, sehingga layanan seolah-olah tidak ada
gangguan di mata pengguna.
2.2 Program Integer
P. Siagian 1987 dalam bukunya “Penelitian Operasional: Teori dan Praktek”, mengemukakan bahwa bentuk umum program integer adalah:
MaxMin:
n j
j j
x c
Z
1
,
n j
,... 2
, 1
kendala:
i m
i j
ij
b x
a
1
,
m i
,..., 2
, 1
j j
x x
, integer
di mana:
j i
ij
c b
a ,
, diketahui sebagai konstanta. Jika:
1.
j
x semua bilangan cacah, maka problema disebut problema
program integer murni
Universitas Sumatera Utara
2.
j
x sebagian bilangan cacah dan yang lainnya boleh tidak, maka
disebut problem integer campuran 3.
j
x salah satu nol atau satu, problema disebut problema program
integer nol-satu 0-1.
Setiap pertidaksamaan menjadi kendala tambahan untuk sebagian permasalahan baru dan mempunyai efek mempersempit daerah layak sehingga
pemecahan tak bulat bagi
j
x dari bilangan cacah yang mungkin terhadap
persoalan semula diabaikan. Demikian dilakukan seterusnya sampai peubah yang di harapkan sudah bernilai cacah karena hal ini menjamin solusi yang feasible
Hamdy A. Taha, 1987.
2.3. Program Integer Metode Branch and Bound
Branch and bound adalah algoritma umum untuk mencari solusi optimal dari
berbagai masalah optimasi. Branch and bound bukan sebuah teknik solusi khusus terbatas untuk masalah program integer bilangan cacah. Branch and bound
adalah pendekatan solusi yang dapat diterapkan pada beberapa jenis masalah. Pendekatan branch and bound didasarkan pada prinsip bahwa himpunan total
solusi feasible dapat dipartisi menjadi bagian yang lebih kecil yang kemudian dapat dievaluasi secara sistematis sampai penyelesaian optimal yang terbaik
ditemukan Fien Zulkarijah, 2004.
Prinsip dasar metode ini adalah memecah daerah feasible suatu masalah program linier dengan membuat beberapa bagian permasalahan. Ada dua konsep
dasar dalam algoritma branch and bound, yaitu: 1.
Branching adalah proses membagi-bagi permasalahan menjadi
beberapa bagian permasalahan yang mungkin mengarah ke penyelesaian.
Universitas Sumatera Utara
2. Bounding
adalah proses mencarimenghitung batas atas dan batas bawah untuk solusi optimal pada bagian permasalahan yang
mengarah ke penyelesaian.
Bagan branch and bound:
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dijelaskan metode-metode yang penulis gunakan dalam pembahasan. Adapun metode yang akan digunakan adalah metode simpleks dan
metode branch and bound.
3.1 Metode Simpleks