Material Pengisi Filler Air

commit to user 9 pengerasan massa. Reaksi hidrasi semen secara umum dapat dituliskan sebagai berikut Van Vlack, 1985: Ca 3 Al 2 O 6 + 6 H 2 O Ca 3 Al 2 OH 12 + 200 Jg Ca 2 SiO 4 + x H 2 O Ca 2 SiO x H 2 O + 500 Jg Ca 3 SiO 5 + x+1 H 2 O Ca 2 SiO 4 x H 2 O + CaOH 2 + 865 Jg Rasio air terhadap semen sangat mempengaruhi sifat-sifat semen. Pasta semen memiliki volume tinggi yang konstan. Volume ini akan bertambah besar dengan meningkatnya rasio air terhadap semen dalam campuran mula-mula. Suatu set semen bersifat porus dan mengandung lubang-lubang air yang amat kecil 10-20 Angstrom maupun lubang-lubang dengan ukuran amat besar 1 mikrometer. Hubungan antar kapiler-kapiler yang terdapat di dalamnya sangat mempengaruhi permeabilitas dan vulnerabilitas semen. Adanya interkoneksi antar pori-pori kapiler tentunya harus dihindari karena melemahkan kekuatan semen. Keadaan ini bisa tercapai apabila ada waktu yang cukup bagi pasta semen untuk hidrasi. Untuk rasio air-semen sebesar 0,4 biasanya perlu waktu 3 hari, sedang untuk rasio air-semen 0,7 waktu yang diperlukan sekitar 1 tahun West, 1984.

2.3.2. Material Pengisi Filler

Komposit yang mengunakan semen memiliki beberapa kelemahan yaitu mudah patahrapuh dan memiliki kekutan tarik yang lemah. Untuk mengatasi kelamahan yaitu dengan menambahkan serat sebagai filler atau pengisi dalam campuran semen. Dengan penambahan serat alam pada komposit semen dapat meningkatkan kekuatan tarik, keuletan dan ketangguhan. Karakteristik mekanik maupun fisik material komposit semen dengan penguat serat alam tergantung pada beberapa faktor antara lain: sifat matrik, perbandingan komposisi matrik dan material pengisinya, ukuran serat, jenis serat dan penyebaran serat Balaguru, 1992. Secara umum struktur sel serat tumbuhan hampir sama atau mirip dimana tersusun dari tiga komponen utama, yaitu selullose, hemiselullose, lignin ditambah bahan-bahan lain. Serat yang berasal dari tanaman bersifat hydrophilic karena commit to user 10 komposisi utamanya adalah sellulose Rowell dkk, 2000. Serat aren Arenga Pinnata filler alam yang berasal dari proses pengolahan pati aren masih banyak mengandung selullose Fadilah dkk, 2009.

2.3.3. Air

Air dalam campuran komposit mempunyai fungsi memungkinkan terjadinya reaksi kimiawi dengan semen yang menyebabkan pengikatan dan berlangsungnya pengerasan, untuk bereaksi dengan semen. Air berfungsi untuk membasahi komposit semen-sekam agar mudah dikerjakan Tjokrodimuljo, 1996. Air yang digunakan dalam pencampuran komposit harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, zat organik, atau bahan-bahan lain yang bersifat dapat merusak komposit. Air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum memenuhi syarat pula untuk bahan campuran komposit tetapi tidak berarti air pencampuran komposit harus memenuhi standar persyaratan air minum. Air untuk perawatan dapat dipakai juga untuk pengadukan tetapi harus yang tidak menimbulkan noda atau endapan yang merusak warna permukaan hingga tidak sedap dipandang Tjokrodimuljo, 1996.

2.3.4. Additive Admixtures