commit to user
14
2.5.3. Serapan Air
Serapan air adalah persentase berat air yang mampu diserap oleh suatu material jika direndam didalam air. Uji serap air selama 24 jam menentukan sifat dimensi
komposit terhadap serapan air ASTM D 1037. Penentuan serapan air mengacu pada standard ASTM D1037. Rumus menghitung serapan air
1. Thickness swelling = [T
w
-T
i
T
i
] x 100 2.3
T
w
= tebal setelah direndam mm T
i
= tebal pertama sebelum direndam mm 2. Water absorption = [W
w
-W
i
W
i
] x 100 2.4
W
w
= berat setelah direndam g W
i
= berat sebelum direndam g
2.5.3 Kekuatan Bending Komposit
Untuk mengetahui kekuatan bending komposit dilakukan pengujian bending dengan mengacu pada standar ASTM D 1037. Pada uji bending, spesimen yang
berbentuk batang ditempatkan pada dua tumpuan lalu diterapkan beban di tengah tumpuan tersebut dengan laju pembebanan konstan. Pembebanan ini disebut dengan
metode three-point bend bending 3 titik, yang mana dapat dilihat pada gambar 2.3. Kekuatan bending material komposit dapat diketahui dengan melakukan uji
bending pada material komposit tersebut. Pada pengujian bending, bagian atas spesimen akan mengalami tekanan, dan bagian bawah akan mengalami tegangan
tarik. Pada pengujian bending akan didapatkan besarnya beban maksimum yang dapat ditahan spesimen serta besarnya defleksi yang terjadi, dari data yang diperoleh dicari
besarnya nilai kekuatan bending tersebut Krzysik dan Youngquist 1997. Modulus of Raptur atau kekuatan bending dapat dihitung dengan menggunakan
rumus ASTM D 1037 : MOR =
2
2 3
bd PL
2.5 Dimana,
MOR = modulus of rapture pembebanan dari tengah KPa P
= beban bending maximum N
commit to user
15
L = panjang span mm
b = lebar spesimen mm
d = tebal spesimen mm
L2 L2
P
Gambar 2.3. Sketsa uji bending ASTM D 1037
2.5.4. SEM Scanning Electron Microscopy
Pengamatan SEM Scanning Electron Microscopy dilakukan untuk merekam patahan pada spesimen. Spesimen yang diamati adalah spesimen patahan hasil dari
pengujian bending.
commit to user
16
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Agustus – Desember 2009.
3.2. Bahan Penelitian
a. Serbuk aren mesh 80. b. Semen Portland ’HOLCIM’.
c. Calsium Chlorida CaCl
2
. d. Air destilasi.
3.3. Alat Penelitian
a. Dongkrak hidrolik. b. Timbangan elektronik.
c. Crushing. d. Mesh.
e. Moister wood meter. f. Oven elektrik.
g. Perangkat cetakan. h. Universal Testing Mechine.
3.4. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimental yang dilakukan dengan uji laboratorium. Secara umum penelitian ini dibagi menjadi beberapa
tahapan sebagai berikut: a. Mengumpulkan bahan baku pembuatan komposit yang meliputi serat aren,
semen Portland, CaCl
2
dan air destilasi. Penelitian diawali dengan proses pencucian dan pengeringan alami dengan sinar matahari. Setelah proses