Fraksi Berat Komposit Densitas Komposit Serapan Air

commit to user 12

2.5. Kualitas Komposit

Karakteristik komposit sangat dipengaruhi oleh Gibson, 1994: a. Jenis material penyusun komposit b. Bentuk dan susunan struktural dari material penyusun komposit c. Hubungan antar material penyusun komposit Dari faktor utama di atas, secara nyata terlihat bahwa sifat individu yang dimiliki oleh material penyusun sangatlah penting. Sifat ini sebagian besar akan menentukan sifat-sifat dari produk komposit, meskipun hubungan dari material penyusun akan menghasilkan sifat-sifat baru, dan sifat-sifat gabungan dari komposit ini berasal dari sifat-sifat individu material penyusun itu sendiri Gibson, 1994. Karakteristik struktural dan geometrikal dari material penyusun juga memberikan kontribusi yang penting pada sifat komposit. Bentuk dan ukuran, susunan struktur dan distribusi, dan jumlah relatif dari material penyusun merupakan faktor utama yang memberikan kontribusi pada kualitas komposit secara keseluruhan Gibson, 1994.

2.5.1. Fraksi Berat Komposit

Jumlah kandungan serat atau material pengisi filler dalam komposit yang biasa disebut fraksi volume atau fraksi berat merupakan hal yang menjadi perhatian khusus pada komposit penguatan serat maupun komposit dengan material pengisi. Salah satu elemen kunci dalam analisa mikromekanik komposit adalah karakteristikisasi dari volume atau berat relatif dari material penyusun. Persamaan mikromekanik meliputi fraksi volume dari material penyusun tetapi pengukuran secara aktual sering berdasarkan pada fraksi berat Gibson, 1994. Fraksi berat adalah perbandingan antara berat material penyusun dengan berat komposit. Fraksi berat material penyusun dapat dihitung dengan persamaan 2.1. c i i W W w = 2.1 Dimana, w i = fraksi berat material penyusun. W i = berat material penyusun g. commit to user 13 W c = berat komposit g.

2.5.2. Densitas Komposit

Densitas suatu material merupakan perbandingan antara berat dan volume dari material tersebut. Penentuan densitas komposit dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain ASTM D 792: 1. Penimbangan Penentuan densitas material komposit dengan penimbangan yaitu dengan membandingkan berat material komposit itu di udara dengan berat material komposit itu di air. w a a w c W W W - = . r r 2.2 Dimana, ρ c : densitas komposit gcm 3 . ρ w : densitas air gcm 3 . W a : berat komposit di udara g. W w : berat komposit di air g. Gambar 2.2. Sket konstruksi uji densitas komposit ASTM D 792 2. Dengan menggunakan gelas ukur. Percobaan dengan gelas ukur dapat dilakukan dengan memasukkan benda kedalam gelas ukur yang berisi air. Volumenya dapat diketahui dengan menghitung selisih volume sesudah dan sebelum benda dimasukkan kedalam air. Cara ini hasilnya kurang akurat, terutama disebabkan karena pembacaan volume yang kurang teliti untuk volume yang kecil. commit to user 14

2.5.3. Serapan Air

Serapan air adalah persentase berat air yang mampu diserap oleh suatu material jika direndam didalam air. Uji serap air selama 24 jam menentukan sifat dimensi komposit terhadap serapan air ASTM D 1037. Penentuan serapan air mengacu pada standard ASTM D1037. Rumus menghitung serapan air 1. Thickness swelling = [T w -T i T i ] x 100 2.3 T w = tebal setelah direndam mm T i = tebal pertama sebelum direndam mm 2. Water absorption = [W w -W i W i ] x 100 2.4 W w = berat setelah direndam g W i = berat sebelum direndam g

2.5.3 Kekuatan Bending Komposit