commit to user 155
2. Jalan Raya Kelas I, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan bukit.
4.5 Penentuan nilai Faktor Regional FR
- Kendaraan berat =
100 LHR
berat kendaraan
Jumlah
S
= 100
7066 2108
= 30
29,83
- Kelandaian =
100 Jarak
terendah Elevasi
- tertinggi
Elevasi
= 100
2000 649,5816
- 690,8873
= 2,07 6
- Curah hujan berkisar ≥ 900
mm tahun
Termasuk pada iklim II Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk
perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional FR didapat nilai
FR = 1,5.
4.6
Penentuan Indeks Permukaan IP 4.6.1 Indeks Permukaan Awal IPo
Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness 1000
mm km
, maka disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada Buku
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9
– 3,5.
4.6.2 Indeks Permukaan Akhir IPt
a. Jalan Arteri b. LER =
1648,0651
≈
1650
Berdasarkan hasil perhitungan Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,5
commit to user 156
4.7
Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ITP
Data : IPo
= 3,9 – 3,5
IPt = 2,5
LER =
1650
DDT = 5,1 FR
= 1,5
Gambar 4.2 Grafik Penentuan Nilai Indek Tebal Perkerasan ITP
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.
commit to user 157
Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987 diperoleh
nilai ITP = 11 Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :
1. Lapisan Permukaan Surface Course D
1
= 10 cm Lampiran C Daftar VIII a
1
= 0,40 LASTON MS 744 2. Lapisan Pondasi Atas Base Course
D
2
= 25 cm Lampiran C Daftar VIII a
2
= 0,14 Batu Pecah kelas A CBR 100 3. Lapisan Pondasi Bawah Sub Base Course
D
3
= … a
3
= 0,13 Sirtu pitrun kelas A CBR 70
dimana : a
1
, a
2
, a
3
: Koefisien relatif bahan perkerasan SKBI 2.3.26 1987 D
1
, D
2
, D
3
: Tebal masing – masing lapis permukaan
Maka tebal lapisan pondasi bawah D
3
dapat dicari dengan persamaan sbb:
cm 27
~ 6,92cm
2 13
, 5
, 7
11 D
0,13 7,5
11 13
, 3,5
4 11
13 ,
25 14
, 10
40 ,
11
3 3
3 3
3 3
3 2
2 1
1
D D
D D
D a
D a
D a
ITP
commit to user 158
CBR tanah dasar 6,3
Batu Pecah kelas A CBR 100
Sirtupitrun kelas A CBR 70
LASTON MS 744 10 cm
25 cm 27 cm
Gambar 4.3 Susunan Perkerasan
-2 -2
-4 -4
Drainase 150 cm
50 cm
Bahu Jalan Lebar Perkerasan Jalan
2x700 cm 200 cm
Bahu Jalan 200 cm
Drainase
50 cm
150 cm
50 cm 20 cm
100 cm 100 cm
50 cm 20 cm
Gambar 4.4 Tipical Cross Section
commit to user
159
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN
TIME SCHEDULE
5.1 Typical Potongan Melintang
Gambar 5.1 Potongan Melintang Jalan
5.2 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan
5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah
1. Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah. Luas
= p. Damija x p. Jalan – p. Jembatan Total
= 20 m x 3132,58 m – 200 m
= 58651,6 m² 2. Persiapan Badan Jalan m² .
Luas = Lbr. lapis pondasi bawah x P. jalan
– p. Jembatan total = 16,24 m x 3132,58 m
– 200 m = 50673,099 m²