Kontrol Overlapping Perhitungan Stationing

commit to user b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk A = Tonjolan depan sampai bumper W = Lebar perkerasan Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi c = Kebebasan samping  = Pelebaran perkerasan Rr = Jari-jari rencana

2.3.7. Kontrol Overlapping

Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi Over Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi Over Lapping : a I 3V Dimana : a I = Daerah tangen meter V = Kecepatan rencana commit to user Contoh : Gambar 2.10. Kontrol Over Lapping Vr = 120 kmjam = 33,333 mdet. Syarat over lapping a’  a, dimana a = 3 x V detik = 3 x 33,33 = 100 m bila a I d 1 – Tc  100 m aman a II d 2 – Tc – Tt 1  100 m aman a III d 3 – Tt 1 – Tt 2  100 m aman a IV d 4 – Tt 2  100 m aman

2.3.8. Perhitungan Stationing

Stasioning adalah dimulai dari awal proyek dengan nomor station angka sebelah kiri tanda + menunjukkan meter. Angka stasioning bergerak kekanan dari titik awal proyek menuju titik akhir proyek. a3 d1 d2 d3 d4 ST CS SC TS ST TS TC CT PI-1 PI-2 PI-3 A B a1 a2 a4 commit to user 2.11. Stasioning StaTs PI 2 Ts3 Ls2 Lc1 PI 3 PI 1 Sta Cs Sta Sc Sta Ts Sta St Lc3 Ls3 Ls3 Ls2 Sta St Sta Tc Tc1 Ts2 d1 d2 Ls1 d3 Sta Ct Ls1 Sta B Sta A d4 commit to user Contoh perhitungan stationing : STA A = Sta 0+000m STA Sc 2 = Sta Ts 2 + Ls 2 STA PI 1 = Sta A + d 1 STA Cs 2 = Sta Sc 2 + Lc 2 STA Ts 1 = Sta PI 1 – Ts 1 STA St 2 = Sta Cs 2 + Ls 2 STA Sc 1 = Sta Ts 1 + Ls 1 STA PI 3 = Sta St 2 + d 3 – Ts 2 STA Cs 1 = Sta Sc 1 + Lc 1 STA Tc 3 = Sta PI 3 – Tc 3 STA St 1 = Sta Cs + Lc1 STA Ct 3 = Sta Tc 3 + Lc 3 STA PI 2 = Sta St 1 + d 2 – Ts 1 STA B = Sta Ct 3 + d 4 – Tc 3 STA Ts 2 = Sta PI 2 – Ts 2 commit to user 2.4. Alinemen Vertikal Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal terdapat kelandaian positif tanjakan dan kelandaian negatif turunan, sehingga kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 datar. Rumus-rumus yang digunakan dalam alinemen Vertikal : 1. g = elevasi awal – elevasi akhir 100  ……………….. 44 Sta awal- Sta akhir 2. A = g1 – g2…………………………………………………… 45 3. S = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕ƒ] …………………....………… 46 4. Ev = 800 Lv A  ………………………………………………….. 47 5. x = Lv 4 1 ………...…………………………………………… 48 6. y =   Lv Lv A   200 4 1 2 ……………………………………………… 49 7. Panjang Lengkung Vertilkal Lv : a. Syarat keluwesan bentuk Lv = 0,6 x V …………………………………………….... 50 b. Syarat drainase Lv = 40x A ……………………………………………….. 51 c. Syarat kenyamanan Lv = 390 2 A V  ……………………………………………… 52 d. Syarat Jarak pandang, baik henti menyiap  Cembung  Jarak pandang henti S Lv Lv = 2 2 1 2 2 2 100 h h AxS  …………………………...... 53 commit to user S Lv Lv = A h h xS 2 2 1 200 2   …………………………. 54  Jarak pandang menyiap S Lv Lv = 2 2 1 2 2 2 100 h h AxS  ……………………………… 55 S Lv Lv = A h h xS 2 2 1 200 2   …………………………. 56  Cekung  Jarak pandang henti S Lv Lv = 5 , 3 150 2 xS AxS  …………………………………… 57  Jarak pandang menyiap S Lv Lv =         A S S 5 , 3 150 2 ……………………………….. 58 1. Lengkung vertical cembung Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas permukaan jalan Gambar. 2.15. Lengkung Vertikal Cembung PL V d 1 d 2 g 2 EV m g 1 h 2 h 1 J h L PTV commit to user 2. Lengkung vertical cekung Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas permukaan jalan Gambar 2.16. Lengkung Vertikal Cekung. Keterangan : PLV = titik awal lengkung parabola. PPV = titik perpotongan kelandaian g 1 dan g 2 PTV = titik akhir lengkung parabola. g = kemiringan tangen ; + naik; - turun. ∆ = perbedaan aljabar landai g 1 - g 2 . EV = pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran PV 1 - m meter. Lv = Panjang lengkung vertikal V = kecepatan rencana kmjam S = jarak pandang henti f = koefisien gesek memanjang menurut Bina Marga, f = 0,35 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal 1 Kelandaian maksimum. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah. Tabel 2.5 Kelandaian Maksimum yang diijinkan Landai maksimum 3 3 4 5 8 9 10 10 VR kmjam 120 110 100 80 60 50 40 40 Sumber : TPGJAK No 038TBM1997 PPV PL EV g 2 g 1 J h PTV LV commit to user 2 Kelandaian Minimum Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat kelandaian minimum 0,5 untuk keperluan kemiringan saluran samping, karena kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air kesamping. 3 Panjang kritis suatu kelandaian Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang kelandaian maksimum agar pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh Vr. Tabel 2.6 Panjang Kritis m Kecepatan pada awal tanjakan kmjam Kelandaian 4 5 6 7 8 9 10 80 630 460 360 270 230 230 200 60 320 210 160 120 110 90 80 Sumber : TPGJAK No 038TBM1997 commit to user  Flow Chart Perencanaan Alinemen Vertikal

2.5. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur