Menentukan superelevasi terjadi: Penghitungan lengkung peralihan Ls Penghitungan besaran-besaran tikungan Penghitungan pelebaran perkerasan pada tikungan

commit to user

3.2.1. Tikungan PI

1 Diketahui : Δ PI1 = 45 35’ 21,41” Vr = 80 km jam Digunakan Rr = 220 m Sumber : TPGJAK th.1997

3.2.1.1 Menentukan superelevasi terjadi:

511 , 6 220 4 , 1432 4 , 1432    Rr D tjd 9 , 9 099 , 822 , 6 511 , 6 10 , 2 822 , 6 511 , 6 10 , 2 2 2 max max 2 max 2 max               D D e D D e e tjd tjd tjd

3.2.1.2 Penghitungan lengkung peralihan Ls

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum 3 detik untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung: m T Vr Ls 667 , 66 3 6 , 3 80 6 , 3      b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt: m c etjd Vr c Rr Vr Ls 005 , 74 4 , 099 , 80 727 , 2 4 , 220 80 022 , 727 , 2 022 , 3 3            commit to user c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:   Vr re e e Ls n msx     6 , 3 dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr ≥ 80 km jam , re max = 0,025 m mdet.   m Ls 11 , 71 80 025 , 6 , 3 02 , 1 ,      d. Berdasarkan Bina Marga, karena memakai median maka n = 2,       m e e m w Ls tjd n 3 , 83 099 , 02 , 200 2 50 , 3 2 2           Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar, yaitu 83,3 ~ 85 m

3.2.1.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m Rr Ls Ls Xs 683 , 84 220 40 85 1 85 40 1 2 2 2 2                    m Rr Ls Ys 473 , 5 220 6 85 6 2 2      61 , 6 4 11 0685 , 11 220 85 90 90 1          Rr Ls s     19 , 8 27 23 61 , 6 4 11 2 41 , 21 35 45 1 2 1          s PI c  commit to user   m Rr c Lc 677 , 73 220 14 , 3 220 19 , 8 27 23 220          Syarat tikungan S-C-S Lc 20 m . 20 677 , 73   m Lc Syarat tikungan S-C-S terpenuhi Tikungan S-C-S bisa dipakai     m s Rr Rr Ls p 381 , 1 61 , 6 4 11 cos 1 220 220 6 85 cos 1 6 2 2           m s Rr Rr Ls Ls k 76 , 42 61 , 6 4 11 sin 220 220 40 85 85 sin 40 2 2 2 2                 m k PI p Rr Tt 796 , 135 76 , 42 41 , 21 35 45 tan 381 , 1 220 tan 2 1 2 2 1           m Rr PI p Rr Et 136 , 20 220 41 , 21 35 45 cos 381 , 1 220 1 cos 2 1 2 1                         m Ls Lc Ltotal 677 , 243 85 2 677 , 73 2        2Tt L total 271,592 243,677 Tikungan S – C – S bisa digunakan commit to user

3.2.1.4 Penghitungan pelebaran perkerasan pada tikungan

Data-data : Jalan rencana kelas I arteri dengan muatan sumbu terberat 10 ton sehingga direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan berat. Vr = 80 kmjam Rr = 220 m n = 4 c = 1 Kebebasan samping b = 2,6 m Lebar lintasan kendaraan berat pada jalan lurus p = 18,9 m Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan berat A = 1,2 m Tonjolan depan sampai bemper kendaraan berat Secara analitis :     Z Td n c b n B      1 dimana : B = Lebar perkerasan pada tikungan n = Jumlah lajur Lintasan 4 b ’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan c = Kebebasan samping 1 m Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi Pelebaran tikungan pada PI 1 Perhitungan : Vr = 80 km jam R = 220 m m P R R b 813 , 9 , 18 220 220 2 2 2 2        m b b b 787 , 1 813 , 6 , 2      commit to user     m R A P A R Td 106 , 220 2 , 1 9 , 18 2 2 , 1 220 2 2 2           m R V Z 566 , 220 80 105 , 105 ,              m Z Td n c b n B 164 , 13 566 , 106 , 1 4 1 787 , 1 4 1            Lebar pekerasan pada jalan lurus 4 x 3,5 = 14 m Ternyata B 14 13,164 14 Sehingga tidak perlu dibuat pelebaran perkerasan pada tikungan PI1.

3.2.1.5 Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI