Tekanan Darah Tinjauan Pustaka

commit to user berbising tinggi, dalam waktu yang telah ditentukan, serta menggunakan APD ear muff. c Pengaturan jam kerja, disesuaikan dengan NAB yang ada. d Cara ini dilakukan untuk mengurangi waktu pemajanan dan tingkat kebisingan, sehingga suara yang diterima organ pendengaran pekerja, masih dalam batas aman Budiono dkk, 2003. 3 Pengendalian secara medis Pemeriksaan audiometri sebaiknya dilakukan pada saat awal masuk kerja, secara periodik, secara khusus, dan pada akhir masa kerja Budiono dkk, 2003. 4 Penggunaan Alat Pelindung Diri Apabila pengendalian secara teknis dan administratif belum dapat mereduksi tingkat dan lama kebisingan yang diterima maka digunakan alat pelindung kebisingan yaitu ear plug atau ear muff disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi, dan penurunan intensitas kebisingan yang diharapkan Budiono dkk, 2003.

2. Tekanan Darah

a. Pengertian tekanan darah Darah termasuk golongan jaringan ikat dan merupakan media komunikasi antar sel dari berbagai bagian tubuh dan dengan dunia luar Jan Tambayong dalam Tahang, 2004. commit to user Tekanan darah adalah tekanan yang didesakkan dengan mensirkulasi darah pada dinding pembuluh darah Ramadhan, 2010. Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan di atas arteri brakialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung atau denyut arteri dengan jelas dapat didengar dan titik dimana bunyi mulai menghilang Tahang, 2004. Perbedaan tekanan antara sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi dan normalnya adalah 30-50 mmHg Pearce, 2009. b. Penggolongan tekanan darah Tabel 2. Standar Tekanan Darah Normal No Usia Diastole Sistole 1 Pada masa bayi 50 70-90 2 Pada masa anak 60 80-100 3 Masa remaja 60-70 90-110 4 Dewasa muda 60-70 110-125 5 Umur lebih tua 80-90 130-150 Sumber : Pearce, 2009. Sedangkan klasifikasi hipertensi menurut JNC-VII dalam Hermawati 2005 adalah sebagai berikut: 1 Tekanan darah normal: tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastole 80 mmHg. commit to user 2 Pre hipertensi: tekanan sistolik 120-139 mmHg dan tekanan diastolik 80-90 mmHg. 3 Hipertensi, ada dua macam yaitu: a Stadium I: tekanan sistolik 140-159 mmHg dan tekanan diastolik 90-99 mmHg. b Stadium II: tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 100 mmHg. Tabel 3: Kategori Tekanan Darah Kategori Sistolik Diastolik Optimal 120 80 Normal 130 85 Normal-Tinggi 130-139 85-89 Tingkat 1 hipertensi ringan Sub-group : perbatasan 140-159 140-149 90-99 90-94 Tingkat 2 hipertensi sedang 160-179 100-109 Tingkat 3 hipertensi berat ≥180 110 Hipertensi sistolik terisolasi Sub-group: perbatasan ≥ 140 140-149 90 90 Sumber : Sani, 2008. commit to user c. Tekanan darah rata-rata Menurut Guyton dan Hall dalam Hermawati 2005 antara tekanan sistole dan diastole ada yang dinamakan tekanan darah rata-rata, yang angkanya lebih mendekati tekanan diastolik dari pada tekanan sistolik. Karena tekanan sistolik lebih pendek daripada diastole. Tekanan darah rata-rata sedikit kurang daripada nilai-nilai tengah antara tekanan sistole dan diastole. Tekanan rata-rata menurun dengan cepat sampai kira-kira 5 mmHg pada akhir arteriol. Besarnya penurunan tekanan sepanjang arteriol sangat berbeda-beda tergantung apakah mereka kontriksidilatasi. Besar nilai pada orang dewasa kira-kira 90 mmHg yang sedikit lebih kecil dari rata-rata tekanan sistole 120 mmHg dan tekanan diastole 80 mmHg. Tekanan arteri rata-rata dirumuskan sebagai berikut : TR = TD + 13 TS - TD mmHg Keterangan: TR : tekanan arteri rata-rata dengan satuan mmHg TD : tekanan diastolik dengan satuan mmHg TS : tekanan sistolik dengan satuan mmHg Tekanan rata-rata inilah yang sesungguhnya menjadi pendorong mengalir darah lebih lama terpengaruh untuk tekanan diastolik daripada tekanan sistolik. Peningkatan atau penurunan darah rata-rata akan mempengaruhi homeostatis dalam tubuh. Jika sirkulasi darah menjadi commit to user tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada sistem transpor oksigen, karbondioksida dan hasil metabolisme lainnya. d. Resistensi Aliran Darah Resistensi merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh, tetapi tidak dapat diukur secara langsung dengan cara apapun. Sebaliknya, resistensi harus dihitung dari pengukuran aliran darah dan perbedaan tekanan darah dua titik di dalam pembuluh. Bila perbedaan tekanan antara dua titik adalah 1 mmHg dan aliran darah adalah 1 mldetik, resistensinya dikatakan sebesar 1 satuan resistensi perifer, biasanya disingkat PRU Peripheral Resistance Unit GuytonHall, 2008. Satuan fisik dasar yang disebut satuan CGS sentimeter, gram, detik dipakai untuk menyatakan resistance. Resistensi untuk satuan ini dapat dihiting dengan rumus : R = 1333 Keterangan : R : resistensi aliran darah dalam dyne detikcm 5 mmHg : menyatakan tekanan darah mldetik : menyatakan kecepatan aliran darah e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Menurut Parsudi dalam Subagiya 2007 tekanan darah normal sangat bervariasi tergantung pada: 1 Olah raga terutama yang menggunakan otot lengan. commit to user 2 Latihan kerja yang lama akan menurunkan tekanan sistolik yang progresif sehingga mudah lelah. 3 Umur, semakin tua tekanan sistolik semakin tinggi biasanya dihubungkan dengan timbulnya arteriosklerosis kira-kira sepersepuluh dan orang tua meningkat di atas 200 mmHg. 4 Seks, pada wanita sebelum menopause 5-10 mmHg lebih rendah dari pria seumurnya, tetapi setelah menopause tekanan darahnya tinggi. 5 Anemia berat akan menyebabkan viskositas darah turun 1-2,5 kali viskositas normalnya 3 kali sehingga menyebabkan meningkatkan beban kerja jantung yang akan menaikkan tekanan arteri. 6 Emosi, takut, cemas biasanya tekanan darahnya akan naik. 7 Penyakit ginjal, penyakit hipertensi akan menyebabkan suplai vaskuler berkurang atau berkurangnya filtrasi glomerolus yang akan menyebabkan hipertensi. 8 Merokok, meskipun tidak terdapat hubungan merokok dalam hipertensi namun merokok merupakan faktor risiko mayor terhadap penyakit kardiovaskuler. 9 Minum alkohol, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan resistensi terhadap otot anti hipertensi. 10 Kafein dapat meningkatkan tekanan darah secara akut namun secara cepat ditoleransi oleh procesor effect. commit to user 11 Pemakaian obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi oral dekongestan hidung, obat anti flu karena jenis obat ini dapat meningkatkan tekanan darah. 12 Faktor lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap tekanan darah seperti suhu ruangan dan kebisingan karena dapat mempengaruhi gangguan tidur dan efek syaraf otonom.

3. Hubungan paparan kebisingan dengan tekanan darah

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA TENAGA KERJA TERPAPAR KEBISINGAN DI UNIT Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 15

SKRIPSI Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 4

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 30

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH DENGAN GANGGUAN EMOSIONAL TENAGA KERJA TERPAPAR TEKANAN PANAS Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Gangguan Emosional Tenaga Kerja Terpapar Tekanan Panas Di Unit Boiler PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karangany

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Gangguan Emosional Tenaga Kerja Terpapar Tekanan Panas Di Unit Boiler PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 3 8

PENDAHULUAN Perbedaan Gejala Konjungtivitis Pada Karyawan Terpapar Debu Batubara di Atas NAB dan Di bawah NAB di PT INDO ACIDATAMA tbk Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 7

HASIL Perbedaan Gejala Konjungtivitis Pada Karyawan Terpapar Debu Batubara di Atas NAB dan Di bawah NAB di PT INDO ACIDATAMA tbk Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 4 8

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN UNIT COMPRESSOR PT.INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

0 2 75