commit to user 22
3.3.2 Pembuatan Batu Bata Merah
Tahap pembuatan adukan batu bata merah, yaitu mencampurkan tanah liat dan abu sampah dengan penambahan serbuk gergaji dan air secukupnya,
hingga membentuk campuran yang homogen dengan persentase campuran tanah liat dan abu sampah 15:85 dengan serbuk gergaji antara 5, 10, 15,
20, dan 25. Adukan yang telah jadi dibiarkan selama 1jam. Adukan yang telah dieram selama 1jam atau lebih dicangkul diinjak-
injak sambil diberi air sedikit demi sedikit hingga menjadi adonan yang siap cetak. Letakkan cetakan pada lantai dasar pencetakan yang permukaannya datar.
Lantai dasar pencetakan ditaburi abu sekam padi agar dalam mencetak batu bata merah yang masih basah tidak menempel pada lantai dasar pencetakan. Masukkan
bahan mentah tersebut kedalam cetakan batu bata merah yang telah dibasahi air, sambil ditekan-tekan hingga mengisi seluruh bidang cetakan, setelah benar-benar
padat cetakan boleh dilepas atau diangkat pelan-pelan. Hasil cetakan tersebut diberi tanda sesuai dengan proporsi campurannya, dibagian permukaan atasnya
ditaburi abu sekam padi agar tidak retak jika terkena sinar matahari langsung. Hasil cetakan batu bata merah yang masih mentah diangin-anginkan
sampai kering. Batu bata merah yang telah kering, siap untuk proses pembakaran. Proses pembakaran menggunakan Nobertherm furnace controller S 27, made in
Germany dengan temperatur pembakaran yang digunakan yaitu dari suhu kamar 28
o
C sampai 900
o
C dengan kecepatan pembakaran 135
o
Cjam dan suhu penahan 3 jam.
3.3.3 Proses Pembakaran
Proses pembakaran dalam penelitian ini menggunakan alat
Nobertherm furnace controller S 27, made in Germany
di Laboratoriun Pusat MIPA UNS jurusan Fisika.
Langkah kerja alat
Nobertherm furnace controller S 27, made in Germany
sebagai berikut: 1
Masukkan sampel yang akan dibakar. 2
Hubungkan AC Cord Kabel dengan jala-jala listrik 220V AC. 3
Nyalakan sistem dengan menekan tombol ON pada tombol power.
commit to user 23
4 Tekan tombol T
1
temperatur pembakaran yang digunakan yaitu 900
o
C, kemudian tekan Enter. 5
Tekan tombol time 1a waktu yang diperlukan dalam pembakaran, kemudian tekan Enter.
6 Tekan tombol time 1b temperatur konstan=3 jam, kemudian tekan
Enter. 7
Tekan tombol T
2
temperatur ruangan 28
o
C, kemudian tekan Enter. 8
Tekan tombol time start 9
Tekan tombol start
3.3.4 Pengujian Sampel
Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan benda uji tiap sampelnya, yang meliputi pengujian konduktivitas termal dan pengujian kuat
tekan. Adapun cara pengujian sebagai berikut:
3.3.4.1. Pengujian Konduktivitas Termal
Alat yang digunakan yaitu Thermal Conductivity Measuring Apparatus seri HVS-40-200S merek Ogawa Seiki buatan Tokyo Meter Jepang
silinder standar Cu: k
R
= 320 kcalm jam C.
Cara pengujian: a.
Mengatur kran masukan dan kran kecepatan alir masukan. Membuka kran sumber air ledeng ¼ putaran, tunggu hingga bak penampungan penuh.
Membuka kran kecepatan alir hingga kecepatan berkisar antara skala 100- 150 ms.
b. Memasang sampel pada tempat sampel dengan ukuran diameter 40mm dan
tebal 2mm: atas, dan diameter 40mm dan tebal 4mm: bawah. c.
Menghubungkan AC Cord Kabel dengan jala-jala listrik 220V AC. Nyalakan sistem dengan menekan tombol ON pada tombol power.
d. PengaturanPengesetan Temperatur.
Mengakhiri seting temperatur dengan soft button ENTER.
commit to user 24
e. Pembacaan Temperatur.
Menunggu hingga tampilan nilai temperatur sama dengan nilai pengesetan temperatur. Setelah sama, tunggu hingga kestabilan kurang lebih 15 menit.
mencatat masing-masing temperatur pada tiap posisi termokopel dengan memindahkan
memutar saklar “Thermo Sell R”. Catatan: T
1
-T
10
= temperatur tempat sampel T
12
= temperatur air
3.3.4.2. Pengujian Kuat Tekan
Alat yang digunakan yaitu Compresing testing machine merk control tipe
C41CS italy kapasitas tekan maksimum 2000kN.
Cara pengujian: a.
Menyiapkan benda uji. b.
Memasang alat compressor meter pada sampel sedemikian rupa sehingga sampel berada tepat ditengah-tengah commpressor meter.
c. Meletakkan sampel pada alat compressor testing machine manual. Dimana
ukuran harus disesuaikan dengan alat uji kuat tekan yaitu panjang 110mm, lebar 110mm, dan tebal 55mm.
d. Mengunci panel hidrolik.
e. Melepas compressor meter.
f. Memompa compressor meter dalam keadaan stabil.
g. Memulai menyalakan sistem uji kuat tekan. Caranya yaitu dengan
menekan tombol, kemudian di kunci. h.
Membaca hasil kuat tekan yang terjadi sampai sampel dalam kondisi retak, pada parameter alat uji kuat tekan kNmm.
Team asisten lab bahan, 2009
commit to user 25
3.3.5 Diagram Kerja
Gambar diagram penelitian sebagai berikut:
Hasil Data Selesai
Proses Pembakaran dengan menggunakan Alat Noberthrem Furnace. Suhu pembakaran 900
o
C, kecepatan pembakaran 135
o
Cjam dengan suhu penahan selama 3jam.
Persiapan Bahan dan Alat yang akan digunakan
Proses pengeringan Pembuatan benda uji:
1. Silinder d = 40 mm, t = 4 mm dan 2 mm
2. Balok panjang 110mm, lebar 110mm, dan tebal 55mm.
Proses penghalusan bahan tanah liat, abu sampah, dan serbuk gergaji dengan cara disaring.
Proses pencampuran bahan Abu Sampah dan Tanah Liat dicampur secara
merata dengan komposisi 15:85 Abu sampah dan tanah liat yang dicampur secara
homogen, dicampur lagi dengan serbuk gergaji dengan komposisi 5, 10, 15, 20,dan 25
Pengujian sampel meliputi Uji Konduktivitas Termal dan Uji Kuat
Tekan. Analisa Data
commit to user 26
3.3.6 Pengambilan Data
Hasil data pada penelitian ini berupa nilai konduktivitas termal kkal m jam
C dan nilai kuat tekan Nmm
2
. a.
Dalam pengambilan data, parameter yang diperoleh antara lain: temperatur
C T
1
-T
10
, tebal sampel L
a
dan L
b
dalam mm, jarak mm.
b. Dalam pengambilan data, parameter yang diperoleh antara lain:
panjang dan lebar sampel dalam mm, hasil uji maximum N.
3.3.7 Pengolahan dan Analisa Data