Pengolahan data untuk konduktivitas termal Pengolahan data untuk kuat tekan

commit to user 26

3.3.6 Pengambilan Data

Hasil data pada penelitian ini berupa nilai konduktivitas termal kkal m jam C dan nilai kuat tekan Nmm 2 . a. Dalam pengambilan data, parameter yang diperoleh antara lain: temperatur C T 1 -T 10 , tebal sampel L a dan L b dalam mm, jarak mm. b. Dalam pengambilan data, parameter yang diperoleh antara lain: panjang dan lebar sampel dalam mm, hasil uji maximum N.

3.3.7 Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software microsoft Excel yang diinterprestasikan dalam bentuk grafik.

3.3.7.1. Pengolahan data untuk konduktivitas termal

Pertama parameter yang diperoleh dihitung menggunakan rumus seperti dibawah ini: Setelah itu menghitung dan , karena sudah diketahui L a =2mm, L b =4mm, L R =30mm, k R =320 kcalm jam o C, maka dapat dihitung dengan rumus: dan disini merupakan gradien kemiringan dari tempat sampel yaitu dan dibuat grafik menggunakan bantuan software microsoft Excel dengan hubungan temperatur dengan jarak. Dalam pengolahan data pada persamaan 2.14, sebelumnya menghitung dan maka persamaan yang digunakan adalah: dan Sehingga hasil pengolahan data untuk konduktivitas termal dapat dihitung dengan rumus pada persamaan 2.14 dibawah ini, commit to user 27

3.3.7.2. Pengolahan data untuk kuat tekan

Mula-mula parameter yang diperoleh yaitu nilai tekanan atau hasil uji maximum dengan satuan Newton N kemudian dihitung luasnya L=pxl dalam satuan mm 2 . Kemudian hasil pengolahan data sudah bisa dapat dimasukkan dalam persamaan 2.15 yaitu: commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan memecahkan masalah yang diuraikan dalam bab sebelumnya, yaitu menentukan nilai konduktivitas termal dan menentukan nilai kuat tekan batu bata merah dengan bahan utama abu sampah dan tanah liat yang dicampur secara homogen dengan komposisi 15:85, kemudian ditambahkan dengan campuran serbuk gergaji dalam persentase 5, 10, 15, 20, dan 25. Pembuatan batu bata merah tersebut dilaksanakan di Desa Popongan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilakukan dengan dua pengujian, yaitu pengujian konduktivitas termal dan pengujian kuat tekan di Laboratorium Pusat MIPA UNS jurusan Fisika serta Laboratorium Fakultas Teknik UNS selama 5 bulan, mulai dari bulan Agustus 2010 sampai dengan Desember 2010.

4.1 Pengujian Kualitas Batu Bata Merah

Pengujian kualitas batu bata merah menggunakan cara NI-10 dengan berpedoman pada SII-0021-78. Hasil pengujian kualitas batu bata merah dengan penambahan 5-25 serbuk gergaji diberi kode A5, B10, C15, D20, dan E25. Hasil penelitian ini meliputi pengujian konduktivitas termal, dan kuat tekan pada batu bata merah.

4.1.1 Hasil Pengujian Konduktivitas Termal

Konduktivitas termal merupakan kriteria yang penting dalam bahan bangunan. Yang dimaksud konduktivitas termal dari batu bata merah adalah sifat bahan dan menunjukan jumlah panas yang mengalir melintasi satu satuan luas jika gradien suhunya satu Aklis Nur, 2006. Bahan yang mempunyai konduktivitas termal yang tinggi dinamakan konduktor, sedangkan bahan yang konduktivitas termalnya rendah disebut isolator. Nilai angka konduktivitas termal itu menunjukan berapa cepat kalor mengalir dalam bahan tersebut. Makin cepat 28