commit to user 21
3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan mentah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
3.2.2.1. Tanah liat Lempung
Tanah liat sebagai bahan dasar diambil secara homogen dari tanah lahan pertanian di Desa Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
Karanganyar.
3.2.2.2. Abu sampah
Abu sampah sebagai bahan campuran yang diperoleh dari sisa hasil pembakaran sampah organik dan diambil dalam keadaan halus karena
sudah disaring dengan saringan.
3.2.2.3. Serbuk gergaji
Serbuk gergaji kayu jati diperoleh dari limbah hasil industri penggergajian kayu jati di Kabupaten Karanganyar.
3.2.2.4. Abu sekam padi
Abu sekam padi digunakan pada saat pencetakan batu bata merah yang masih basah lengket agar tidak melekat dengan lantai dasar pencetakan.
3.2.2.5. Air
Air digunakan untuk bahan pelengkap pada pembuatan batu bata merah.
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap dengan urutan: tahap persiapan, pembuatan batu bata merah, proses pembakaran,
pengujian sampel meliputi uji konduktivitas termal dan uji kuat tekan, pengambilan data, pengolahan data dan analisa data.
3.3.1 Tahap Persiapan
Mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian. Bahan-bahan penyusun dalam penelitian batu bata merah antara lain
tanah liat, abu sampah, serbuk gergaji, dan abu sekam padi serta air. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, ember, neracatimbangan,
saringan, cetakan, furnaceoven, jangka sorong, kikir, alat konduktivitas termal, dan alat kuat tekan.
commit to user 22
3.3.2 Pembuatan Batu Bata Merah
Tahap pembuatan adukan batu bata merah, yaitu mencampurkan tanah liat dan abu sampah dengan penambahan serbuk gergaji dan air secukupnya,
hingga membentuk campuran yang homogen dengan persentase campuran tanah liat dan abu sampah 15:85 dengan serbuk gergaji antara 5, 10, 15,
20, dan 25. Adukan yang telah jadi dibiarkan selama 1jam. Adukan yang telah dieram selama 1jam atau lebih dicangkul diinjak-
injak sambil diberi air sedikit demi sedikit hingga menjadi adonan yang siap cetak. Letakkan cetakan pada lantai dasar pencetakan yang permukaannya datar.
Lantai dasar pencetakan ditaburi abu sekam padi agar dalam mencetak batu bata merah yang masih basah tidak menempel pada lantai dasar pencetakan. Masukkan
bahan mentah tersebut kedalam cetakan batu bata merah yang telah dibasahi air, sambil ditekan-tekan hingga mengisi seluruh bidang cetakan, setelah benar-benar
padat cetakan boleh dilepas atau diangkat pelan-pelan. Hasil cetakan tersebut diberi tanda sesuai dengan proporsi campurannya, dibagian permukaan atasnya
ditaburi abu sekam padi agar tidak retak jika terkena sinar matahari langsung. Hasil cetakan batu bata merah yang masih mentah diangin-anginkan
sampai kering. Batu bata merah yang telah kering, siap untuk proses pembakaran. Proses pembakaran menggunakan Nobertherm furnace controller S 27, made in
Germany dengan temperatur pembakaran yang digunakan yaitu dari suhu kamar 28
o
C sampai 900
o
C dengan kecepatan pembakaran 135
o
Cjam dan suhu penahan 3 jam.
3.3.3 Proses Pembakaran