Nudia Hijria, 2013 Profil Psikomotorik Siswa SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Dalam Raktek
Membuat Akuarium Pada Mata Pelajaran Keteknikan Budidaya Perikanan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keteknikan Budidaya Perikanan merupakan mata pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik dan
keterampilan tangan yang berhubungan dengan cara pembuatan wadah budidaya perikanan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Oleh
karena itu, dalam kegiatan proses belajar mengajar terdapat banyak kegiatan yang berhubungan dengan ranah psikomotorik atau keterampilan dan
kreativitas, contohnya adalah kegiatan pratik membuat akuarium. Hal ini diperkuat dengan pendapat Bloom 1979 yang berpendapat bahwa ranah
psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.
Sebagian besar pendidik menganggap bahwa kegiatan yang berhubungan dengan ranah psikomotorik banyak menghabiskan waktu dan
memerlukan banyak persiapan. Seharusnya pendidikan diarahkan langsung untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang diri siswa
sendiri dan alam sekitar Depdiknas, 2006. Gayford Openshaw Wittle, 1993 dalam Hidayat, 2007 menyatakan pendapat bahwa 64 siswa dalam
penelitian mengharapkan lebih banyak belajar di luar kelas dibandingkan
dengan belajar di dalam kelas.
Selama tiga tahun kegiatan pembelajaran di sekolah, seharusnya setiap siswa pernah mengalami kegiatan praktikum di lapangan. Dalam kegiatan
Nudia Hijria, 2013 Profil Psikomotorik Siswa SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Dalam Raktek
Membuat Akuarium Pada Mata Pelajaran Keteknikan Budidaya Perikanan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pratikum siswa dituntut dapat menggabungkan kemampuan kognitif yang mereka miliki ke dalam suatu kegiatan yang bersifat psikomotor. Sere 2002
dalam Widodo 2006 mengatakan bahwa kegiatan praktikum bukan hanya membantu siswa untuk memahami konsep, tetapi dapat mendorong siswa
untuk belajar, membuat siswa mengerjakan sesuatu dan belajar mengerjakan sesuatu. Setiap siswa memiliki kompetensi psikomotorik yang berbeda-beda.
Ini berarti bahwa penilaian psikomotorik harus dilakukan untuk mengetahui keterampilan yang dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan dalam pembuatan
media perikanan di lapangan. Menurut Priyatna 2009 manfaat dari penilaian psikomotorik adalah dapat mengetahui ketercapaian Standar kompetensi yang
sudah dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar, mengetahui perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, mendorong peserta didik belajar dan berlatih,
mengetahui keberhasilan satuan pendidikan dan mendorongnya untuk berkarya lebih terfokus dan terarah.
Penilaian psikomotorik siswa Sekolah Menengah Kejuruan penting untuk dilaksanakan. Menurut pasal 25 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa
kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dengan meneliti kemampuan dasar siswa kelas X-F, maka kita dapat mengetahui kompetensi keterampilan masing-masing siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran keteknikan budidaya perikanan di sekolah. Kompetensi inilah yang akan dibawa oleh siswa hingga ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Nudia Hijria, 2013 Profil Psikomotorik Siswa SMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Dalam Raktek
Membuat Akuarium Pada Mata Pelajaran Keteknikan Budidaya Perikanan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam praktek pembuatan akuarium termasuk dalam dua jenis ranah psikomotorik yakni specific responding dan motor chining karena siswa
dituntut agar kreatif dalam proses pembuatannya. Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan
atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru Hurlock dalam Basuki, 2010. Kreativitas mendukung kemampuan psikomotorik siswa untuk
dapat terus berkembang. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari
interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya.
Kegiatan pratikum ini mudah dilakukan siswa dalam pelajaran keteknikan budidaya perikanan. Menurut Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan SKL-SP SMK menyatakan bahwa siswa mampu merancang dan merakit komponen pendukung, menggunakan berbagai peralatan untuk
melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, salah satunya
adalah kemampuan membuat akurium sebagai wadah budidaya.
1.2. Identifikasi Masalah