Analisis Data Kualitatif Analisis Data Kuantitatif

41 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa LKS untuk kelas eksperimen dan lembar soal untuk kelas kontrol. Isi dan cara penulisan LKS untuk kelas eksperimen disesuaikan dengan pendekatan induktif- deduktif, sedangkan lembar soal untuk kelas kontrol berisi soal-soal latihan yang sama dengan soal yang diberikan pada kelas eksperimen. Bahan ajar yang digunakan memuat materi matematika untuk kelas XI program IPA semester 2, yaitu materi turunan. LKS disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku di lapangan, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi. Hasil observasi diolah secara deskriptif dan hasilnya dianalisis melalui laporan penulisan essay yang menyimpulkan kriteria, karakteristik serta proses yang terjadi dalam pembelajaran.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data hasil tes kemampuan pemahaman, komunikasi, dan disposisi matematis siswa dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik. Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kemampuan dan peningkatan kemampuan pemahaman, komunikasi, dan disposisi matematis siswa. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa, dianalisis skor hasil postes siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman, komunikasi, dan disposisi matematis siswa, dianalisis skor n-gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan pemahaman, komunikasi, dan disposisi matematis diolah melalui beberapa tahapan. a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban, pedoman penskoran, serta bobot yang digunakan untuk tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis. Sedangkan pemberian skor untuk skala disposisi matematis ditentukan dengan cara summated ratink. 42 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Membuat tabel skor pretes dan postes untuk tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis, sedangkan untuk disposisi matematis dibuat tabel skala disposisi sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan. c. Menentukan skor peningkatan kemampuan pemahaman, komunikasi dan disposisi matematis dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi normalized gain yang dikembangkan Hake 1999 sebagai berikut: Dengan kriteria indeks gain Hake, 1999 seperti tabel berikut: Tabel 3.9 Kriteria Skor Gain Ternormalisasi Skor N-Gain Interpretasi g 0,7 Tinggi 0,3 g ≤ 0,7 Sedang g ≤ 0,3 Rendah d. Melakukan asumsi statistik, yakni uji normalitas dan uji homogenitas varians. 1 Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data skor pretes, postes, skala disposisi sebelum dan sesudah penelitian, dan gain ternormalisasi, dengan rumus hipotesis sebagai berikut: H o : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Perhitungan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut Santoso, 2012:  jika sig. α maka H ditolak, dengan α = 0,05, dan  jika sig. ≥ α maka H diterima, dengan α = 0,05. 2 Uji homogenitas variansi skor pretes, postes, skala disposisi sebelum dan sesudah perlakuan, dan gain ternormalisasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variansi kedua kelompok sama atau berbeda. Hipotesis yang diuji dapat dinyatakan juga sebagai berikut: o Kemampuan pemahaman matematis 43 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H : Varians kemampuan pemahaman matematis kedua kelas homogen H 1 : Varians kemampuan pemahaman matematis kedua kelas tidak homogen o Kemampuan komunikasi matematis H : Varians kemampuan komunikasi matematis kedua kelas homogen H : Varians kemampuan komunikasi matematis kedua kelas tidak homogen o Disposisi matematis H : Varians disposisi matematis kedua kelas homogen H : Varians disposisi matematis kedua kelas tidak homogen Perhitungan uji homogenitas dilakukan menggunakan uji statistik Levene test, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut Santoso, 2012:  jika sig. α maka H ditolak, dengan α = 0,05, dan  jika sig. ≥ α maka H diterima, dengan α = 0,05. e. Setelah data memenuhi syarat normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rataan skor pretes, skor postes, dan gain ternormalisasi menggunakan uji t independen independent sample t test. 1 Kemampuan Pemahaman Matematis a Skor pretes Uji skor pretes kemampuan pemahaman matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rataan skor pretes kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. 44 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H 1 : Terdapat perbedaan rataan skor pretes kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: = rataan skor pretes kemampuan pemahaman matematis kelompok eksperimen rataan skor pretes kemampuan pemahaman matematis kelompok kontrol dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012:  jika sig. 0,05 maka H ditolak, dan  jika sig. ≥ 0,05 maka H diterima. b Skor postes Uji skor postes kemampuan pemahaman matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir pemahaman matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Rataan skor postes kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif- deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT sama dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Rataan skor postes kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif- deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: 45 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H : H 1 : Keterangan: = rataan skor postes kemampuan pemahaman matematis kelompok eksperimen rataan skor postes kemampuan pemahaman matematis kelompok kontrol dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012: i. berdasar nilai probabilitas  jika sig. 0,05, maka H ditolak,  jika sig. ≥ 0,05, maka H diterima, atau ii. berdasar perbandingan t hitung dengan t tabel  jika t hitung t tabel , maka H ditolak,  jika t hitung ≤ t tabel , maka H diterima. c N-Gain Uji n-gain kemampuan pemahaman matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT sama dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : 46 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: = rataan nilai n-gain kemampuan pemahaman matematis kelompok eksperimen rataan nilai n-gain kemampuan pemahaman matematis kelompok kontrol dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012: i. berdasar nilai probabilitas  jika sig. 0,05, maka H ditolak,  jika sig. ≥ 0,05, maka H diterima, atau ii. berdasar perbandingan t hitung dengan t tabel  jika t hitung t tabel , maka H ditolak,  jika t hitung ≤ t tabel , maka H diterima. 2 Kemampuan Komunikasi Matematis a Skor pretes Uji skor pretes kemampuan komunikasi matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal komunikasi matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rataan skor pretes kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Terdapat perbedaan rataan skor pretes kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: 47 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H : H 1 : Keterangan: = rataan skor pretes kemampuan komunikasi kelompok eksperimen rataan skor pretes kemampuan komunikasi kelompok kontrol dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012:  jika sig. 0,05 maka H ditolak, dan  jika sig. ≥ 0,05 maka H diterima. b Skor postes Uji skor postes kemampuan komunikasi matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir komunikasi matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Rataan skor postes kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif- deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT sama dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Rataan skor postes kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif- deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: = rataan skor postes kemampuan komunikasi kelompok eksperimen rataan skor postes kemampuan komunikasi kelompok kontrol 48 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012: i. berdasar nilai probabilitas  jika sig. 0,05, maka H ditolak,  jika sig. ≥ 0,05, maka H diterima, atau ii. berdasar perbandingan t hitung dengan t kritis  jika t hitung t tabel , maka H ditolak,  jika t hitung ≤ t tabel , maka H diterima. c N-Gain Uji n-gain kemampuan komunikasi matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT sama dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: = rataan nilai n-gain kemampuan komunikasi kelompok eksperimen rataan nilai n-gain kemampuan komunikasi kelompok kontrol dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012: 49 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i. berdasar nilai probabilitas  jika sig. 0,05, maka H ditolak,  jika sig. ≥ 0,05, maka H diterima, atau ii. berdasar perbandingan t hitung dengan t kritis  jika t hitung t tabel , maka H ditolak,  jika t hitung ≤ t tabel , maka H diterima. 3 Kemampuan Disposisi Matematis a Skor skala disposisi sebelum perlakuan Uji skor disposisi matematis sebelum perlakuan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui disposisi matematis siswa sebelum perlakuan. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rataan skor skala disposisi matematis siswa sebelum memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif NHT dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Terdapat perbedaan rataan skor skala disposisi matematis siswa sebelum memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: = rataan skor skala disposisi matematis kelompok eksperimen sebelum perlakuan rataan skor skala disposisi matematis kelompok kontrol sebelum perlakuan dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012  jika sig. 0,05 maka H ditolak,  jika sig. ≥ 0,05 maka H diterima. 50 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b N-Gain Uji n-gain disposisi matematis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan disposisi matematis siswa. Adapun hipotesis yang diuji adalah: H : Peningkatan disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT sama dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. H 1 : Peningkatan disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan induktif-deduktif dan belajar kooperatif tipe NHT lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan cara biasa. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: = rataan nilai n-gain disposisi matematis kelompok eksperimen rataan nilai n-gain disposisi matematis kelompok kontrol dengan dasar pengambilan keputusan Santoso, 2012: i. berdasar nilai probabilitas  jika sig. 0,05, maka H ditolak,  jika sig. ≥ 0,05, maka H diterima, atau ii. berdasar perbandingan t hitung dengan t kritis  jika t hitung t tabel , maka H ditolak,  jika t hitung ≤ t tabel , maka H diterima. 51 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka uji statistik yang digunakan adalah Uji- t’, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji non-parametrik, yaitu Uji Mann-Whitney. f. Asosiasi antar Variabel Terikat Untuk mengetahui ada atau tidaknya asosiasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis, peningkatan kemampuan pemahaman dan disposisi matematis, dan peningkatan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis digunakan Uji Product Moment Pearson. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1 Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis H : Tidak terdapat asosiasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis. H 1 : Terdapat asosiasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : dengan = korelasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis, dengan dasar pengambilan keputusannya Santoso, 2012 adalah:  jika sig. 0,05 maka H ditolak, dan  jika sig. ≥ 0,05 maka H diterima. 2 Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Disposisi Matematis H : Tidak terdapat asosiasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan disposisi matematis. H 1 : Terdapat asosiasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan disposisi matematis. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: 52 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H : H 1 : dengan = korelasi antara peningkatan kemampuan pemahaman dan disposisi matematis, dengan dasar pengambilan keputusannya Santoso, 2012 adalah:  jika sig. 0,05 maka H ditolak, dan  jika sig. ≥ 0,05 maka H diterima. 3 Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis H : Tidak terdapat asosiasi antara peningkatan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis. H 1 : Terdapat asosiasi antara peningkatan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis. Secara operasional rumusan hipotesis diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : dengan = korelasi antara peningkatan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis, dengan dasar pengambilan keputusannya keputusannya Santoso, 2012 adalah:  jika sig. 0,05 maka H ditolak, dan  jika sig. ≥ 0,05 maka H diterima. 53 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Diagram Alur Analisis Inferensi Data Hasil Penelitian Kesimpulan Gambar 3.1 Diagram Alur Analisis Inferensi Data Hasil Penelitian Uji Nonparametrik Uji Mann-Whitney Normal ? Ya Tidak Homogen Data Pretes, Postes, N-Gain Tidak Uji � ′ Uji Homogenitas Ya Uji t Uji Normalitas 54 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS TERTULIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER DIPADUKAN DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF DEDUKTIF DAN YANG DIAJAR DENGAN METODE EKSPOSITORI PADA MATERI FUNGSI DI KELAS VIII SMP N

0 2 22

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Komunikasi, dan Disposisi Matematis Siswa melalui Pendekatan Kontekstual.

2 11 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 45

PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP.

0 1 53

KEMAMPUAN PEMAHAMAN, BERPIKIR KRITIS, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SQUARE-SHARE DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF.

0 2 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA MTS MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF BERBASIS KONSTRUKTIVISME.

0 2 50