Skala Disposisi Matematis Instrumen Penelitian

38 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria tingkat kesukaran butir soal Suherman, 2003 sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Interpretasi IK = 0,00 Terlalu sukar 0,00 IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 IK 1,00 Mudah IK = 1,00 Terlalu Mudah Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran data hasil uji coba disajikan pada tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3.8 Data Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Soal Kemampuan Pemahaman Matematis Soal Kemampuan Komunikasi Matematis No. Urut No. Soal Indeks Kesukaran Interpretasi No. Urut No. Soal Indeks Kesukaran Interpretasi 1 1a 0,61 Sedang 1 1 0,51 Sedang 2 1b 0,65 Sedang 2 2a 0,83 Mudah 3 2 0,80 Mudah 3 2b 0,71 Mudah 4 3 0,59 Sedang 4 3a 0,63 Sedang 5 4 0,52 Sedang 5 3b 0,53 Sedang 6 5 0,60 Sedang 6 4a 0,63 Sedang 7 6 0,63 Sedang 7 4b 0,48 Sedang Setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing dan berdasarkan pada beberapa pertimbangan, maka semua soal kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis yang diujicobakan dipakai semuanya. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.

2. Skala Disposisi Matematis

Instrumen untuk mengukur disposisi matematis siswa pada penelitian ini adalah skala disposisi matematis siswa. Pada skala disposisi matematis, siswa diminta untuk memberikan jawaban dengan memberi tanda centang √ pada salah 39 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu satu pilihan jawaban yang diberikan. Pilihan jawaban yang diberikan berpedoman pada skala Likert, yang kemudian dimodifikasi menjadi empat opsi pilihan, yaitu; sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Opsi pilihan ragu-ragu R tidak diberikan, hal ini bertujuan untuk menghindari jawaban ragu-ragu dari siswa sehingga kecenderungan pendapat siswa dapat dilihat apakah cenderung setuju atau tidak setuju. Pernyataan-pernyataan pada skala disposisi matematis bersifat tertutup, ada pernyataan positif dan ada pernyataan negatif. Pernyataan-pernyataan yang sudah disusun diujicobakan terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas apakah layak untuk dijadikan instrumen penelitian atau tidak. Uji validitas muka, validitas isi, dan validitas konstrak dilakukan oleh dosen pembimbing dan rekan pendidik yang dianggap kompeten di bidangnya. Kemudian dilakukan uji coba validitas butir soal dan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan cara yang sama seperti pada instrumen tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis. Pemberian skor setiap opsi pilihan pendapat dari pernyataan skala disposisi matematis ditentukan secara summated ratink, yaitu berdasarkan distribusi jawaban responden atau dengan kata lain menentukan nilai skala dengan deviasi normal Azwar, 2010. Adapun langkah-langkah pemberian skor dengan cara summated ratink adalah sebagai berikut: a hasil jawaban untuk setiap pernyataan dihitung frekuensi setiap pilihan jawaban; b setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi; c tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor; d tentukan nilai proporsi kumulatif tengah dengan menjumlahkan proporsi titik tengah kumulatif dengan proporsi kumulatif secara berurutan perkolom skor; e hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif tengah yang diperoleh; f tentukan nilai Z dengan menjumlahkan nilai Z masing-masing pilihan jawaban dengan nilai Z terkecil; dan 40 Arochfah, 2013 Meningkatkan Kemampuan Penanaman, Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif, Dan Belajar Kooperatif Tipe Numbered-Heads-Together Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g tentukan nilai skala skor dengan membulatkan nilai Z. Dengan cara summated ratink skor SS, S, TS, dan STS dari setiap pernyataan dapat berbeda-beda tergatung pada sebaran respon siswa. Hasil perhitungan pemberian skor setiap kategori SS, S, TS, dan STS dapat dilihat pada lampiran B. Selanjutnya pengolahan uji validitas dan reliabilitas skala disposisi matematis dilakukan pada . Dari perhitungan uji reliabilitas skala disposisi matematis, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,918. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa skala disposisi matematis yang diuji coba reliabel, sehingga tes tersebut memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan. Akan tetapi dari hasil perhitungan uji validitas, diketahui ada dua penyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 12 dan 13. Hal ini dikarenakan nilai koefisien korelasi kurang dari , sedangkan pernyataan yang koefisiennya negatif termasuk valid hanya saja korelasinya terbalik. Selanjutnya skor skala disposisi matematis tersebut diuji kembali dengan tidak menyertakan pernyataan-pernyataan yang tidak valid. Hasil pengolahan menunjukkan seluruh pernyataan yang diuji valid. Dengan demikian skala disposisi matematis yang diujicoba memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan, dengan pernyataan sebanyak 45 item. Pengolahan skala disposisi matematis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.

3. Lembar Observasi

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS TERTULIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER DIPADUKAN DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF DEDUKTIF DAN YANG DIAJAR DENGAN METODE EKSPOSITORI PADA MATERI FUNGSI DI KELAS VIII SMP N

0 2 22

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Komunikasi, dan Disposisi Matematis Siswa melalui Pendekatan Kontekstual.

2 11 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 45

PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP.

0 1 53

KEMAMPUAN PEMAHAMAN, BERPIKIR KRITIS, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SQUARE-SHARE DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF.

0 2 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA MTS MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF BERBASIS KONSTRUKTIVISME.

0 2 50