2.3 penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan
2.4. pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan 3. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
b. Subjek Pajak Luar Negeri yang terdiri dari : 1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; dan
2. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari
dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
D. Tarif Pajak
Dalam melakukan penghitungan pajak terutang, ada 4 macam tarif yang dapat digunakan, dalam Siti Resmi 2008 : 14, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Tarif Pajak Proporsional Sebanding Yang dimaksud dengan tarif pajak proporsional yaitu tarif berupa presentase
tetap terhadap jumlah berapapun yang menjadi dasar pengenaan pajak. Contohnya yaitu dikenakan Pajak Pertambahan Nilai PPN 10 atas
penyerahan Barang Kena Pajak. 2. Tarif Pajak Progresif
Yang dimaksud dengan tarif pajak progresif yaitu tarif pajak yang presentasenya menjadi lebih besar apabila jumlah yang menjadi dasar
pengenaannya semakin besar. Contohnya tarif Pajak Penghasilan yang berlaku di Indonesia.
3. Tarif Pajak Degresif Yang dimaksud dengan tarif pajak degresif yaitu tarif berupa presentase
tertentu yang semakin menurun dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak.
4. Tarif Pajak Tetap Yang dimaksud dengan tarif pajak tetap yaitu berupa jumlah atau angka yang
tetap, berapapun besarnya dasar pengenaan pajak. Contohnya Bea Materai.
Sesuai dengan pasal 17 Undang-undang PPh Nomor 36 tahun 2008, besarnya tarif pajak penghasilan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Bentuk
Usaha Tetap adalah sebagai berikut : a. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Universitas Sumatera Utara
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp. 50.000.000 5
Di atas Rp. 50.000.000,- sd Rp. 250.000.000,- 15
Di atas Rp. 250.000.000,- sd Rp. 500.000.000,- 25
Di atas Rp. 500.000.000,- 30
b. Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT Tarif PPh untuk Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap sampai
dengan tahun 2009 adalah sebesar 28 dan untuk tahun 2010 sebesar 25 .
E. Dasar Hukum Dalam Permohonan Pengurangan dan Perubahan Angsuran
Pajak Penghasilan Pasal 25 1. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25
1.1. Pasal 25 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36
Tahun 2008 ;
1.2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Terakhir Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara Perpajakan Ketentuan Umum Perpajakan ;
1.3. Keputusan Dirjen Pajak Nomor: KEP-62PJ.2005 tanggal 14 Maret 2005 tentang Angsuran Bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun 2005
Sehubungan Dengan Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.
Universitas Sumatera Utara
2. Perubahan Angsuran PPh Pasal 25 2.1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Terakhir Atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Ketentuan Umum Perpajakan.
2.2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KMK-84KMK.032002 tanggal 8 Maret 2002 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: KMK-
522Kmk.042000 Tentang Penghitungan Besarnya
Angsuran Pajak Penghasilan Dalam Tahun Pajak Berjalan Yang Harus Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak Baru, Bank, Sewa Guna Usaha Dengan
Hak Opsi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah Dan Wajib Pajak Lainnya Termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha
Tertentu; 2.3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KMK-606Kmk.041994 tanggal 21
Desember 1994 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran Dan Penyetoran Pajak, Tempat Pembayaran Pajak, Tata Cara Pembayaran,
Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran Pajak.
2.4. Keputusan Dirjen Pajak Nomor: Kep-171Pj.2002 tanggal 28 Maret 2002 tentang Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Bagi Wajib
Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Keputusan Dirjen Pajak Nomor: KEP-537PJ.2000 tanggal 29-12-2000 Tentang Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak Dalam Tahun Pajak
Berjalan Dalam Hal-Hal Tertentu.
F. Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 25