47
D. Penelitian Relevan
Beberapa  penelitian  yang  berkaitan  dengan  Pendekatan  Pembelajaran Resource  Based  Learning  RBL  telah  banyak  dialakukan  diantaranya  oleh  Adi
Azhar Basyir, dengan judul Pengaruh pendekatan Berbasis Sumber  Resource Based Learning  Terhadap  Hasil  Belajar  Peserta  didik  Pada  Materi  Laju  Reaksi.
penelitian ini menunjukkan bahwa  Hasil belajar  peserta didik kelompok  eksperimen lebih  tinggi  rata-rata  pretest  =  21,18  dan  rata-rata  posttest  =  68,53  dari  pada
kelompok kontrol rata-rata pretest = 21,40 dan rata-rata posttest  = 50,43 dan hasil perhitungan  uji-t  diperoleh  nilai  thit  sebesar  4,71  dan  ttab  sebesar  1,38  atau  thit
ttab.  Maka  dapat  disimpulkan  H1  menyatakan  terdapat  pengaruh  terhadap  hasil belajar  kimia  peserta  didik  pada  materi  laju  reaksi  diterima  atau  disetujui.  Hal  ini
menunjukkan  bahwa  penerapan  pembelajaran  berbasis  sumber  Resource  based Learning memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia peserta
didik pada materi laju reaksi.
57
Penelitian  lain  yaitu  oleh  Riska  Sri  Ramadani  dkk  yang  berjudul  Penerapan pendekatan  Resouce  Based  Learning  RBL  dalam  Pembelajaran  Biologi  Peserta
didik Kelas VII SMP Bunda Padang, menyatakan bahwa Rata-rata setelah dilakukan penelitian  kelas  eksperimen  adalah  71,47  dan  pada  kelas  kontrol  53,33.  Dari  nilai
rata-rata tersebut dapat lihat bahwa pada kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi daripada  kelas  Kontrol,  dengan  hipotesis  menggunakan  uji  t  menunjukan  bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar Biologi peserta didik yang menggunakan pendekatan
57
Adi Azhar Basyir, “Pengaruh Pendekatan pembelajaran Berbasis Sumber Resource Based Learning  Terhadap  hasil  Belajar  Peserta  didik  Pada  Materi  Laju  Reaksi
”Skripsi,Fakultas  Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah:Jakarta.2014, h. 1.
48 Resource Based Learning dengan metode konvensional peserta didik kelas VII SMP
Bunda  Padang.  adapun  pada  aktivitas  belajar  peserta  didik  pada  ranah  afektif  dan psikomotor  menunjuka  bahwa  persentase  pada  ranah  afektif  pada  kelas  eksperimen
adalah  76,04  dan  pada  kelas  kontrol  72,44.  Sedangkan  pada  ranah  psikomotor pada  kelas  eksperimen  adalah  79,15  dan  pada  kelas  control  77,67.  Hal  ini
menunjukan  bahwa  persentase  kedua  kelas  hampir  sama  dengan  kategori  penilaian cukup.
58
Penelitian  yang  berkaitan  dengan  penggunaan  metode  Praktikum  terhadap Keterampilan Proses Sains dilakukan oleh Karina Pratiwi dkk yang berjudul
Pengaruh Penggunaan  Metode  Pratikum  Dengan  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Jigsaw
Terhadap  Keterampilan  Proses  Sains  Peserta  didik  Pada  Materi  Pokok  Ciri-Ciri  Makhluk Hidup
, hasil penelitian menunjukkan bahwa Keterampilan Proses Sains peserta didik mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain 63,05. Aktivitas belajar peserta didik
juga  mengalami  peningkatan  dengan  rata-rata  88.02.  Dengan  demikian,  penggunaan metode praktikum dengan model pembelajaran Jigsaw berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan  keterampilan  proses  sains  dan  aktivitas  belajar  peserta  didik  pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.
59
Adapun penelitian lain mengenai Keterampilan Proses Sains KPS yaitu oleh Meli  Riska.B  dkk  dengan  judul  Peningkatan  Keterampilan  Proses  Sains  Peserta
didik SMA melalui Pembelajaran Praktikum Pada Materi Laju Reaksi , menyatakan
58
Riska Sri Ramadani dkk, “penerapan Pendekatan Resource based Learning dalam RBL
Pembelajaran  Biologi  sisswa  kelas  VII  SMP  Bunda  Padang ”Jurnal,Pendidikan  Biologi  FKIP
universitas bung Hatta,2013, h.8-9.
59
Karina Pratiwi dkk, ”Pengaruh pengguanaan Metode Praktikum Terhadap Keterampilan
Proses Sains Peserta didik”Jurnal,Universitas Lampung,Lampung,2013, h.1.
49 bahwa  pada  penerapan  pembelajaran  Praktikum  mampu  meningkatkan  KPS  peserta
didik  secara  signifikan  dengan  nilai  rata-rata  71,9.  Peningkatan  tertinggi  terjadi pada  indikator  meramalkan  sedangkan  peningkatan  terendah  pada  indikator
berkomunikasi. Secara umum peserta didik member tanggapan positif, pembelajaran yang  dilakukan  telah  member  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk  berpartisipasi
secara  aktif,  meningkatkan  minat  dan  motivasi  belajar  karena  dihubungkan  dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
60
Berdasarkan  penelitian-penelitian  yang  telah  dilakukan  oleh  banyak  peneliti terdahulu, maka peneliti tertarik untuk menggunakan Pendekatan Pembelajaran RBL
Resource  Based  Learning  untuk  mengetahui    pengaruh  pada  Keterampilan  Proses Sains  Peserta  didik  pada  materi  Biologi  kelas  X  yang  bersumber  belajar  pada
kegiatan  Praktikum  dan  sumber  yang  lain  seperti  Lingkungan,  Buku-buku Perpustakaan,  Internet  dan  Video  Pembelajaran.  Adapun  peneliti  menggunakan
indikator  KPS  dengan  Framwork  Nuryani  Y.Rustaman,et.al  yaitu  Mengamati Observasi,  Berhipotesis  dan  Berkomunikasi.  Indikator  Keterampilan  Proses  Sains
ini telah digunakan pada metode pembelajar Praktikum lainya.
E. Kerangka Berfikir