125
Yayan Sumaryana, 2014 PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI
GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mutu pembelajaran. Pemimpin berupaya menemukan cara-cara baru baik yang dinilai lazim dilakukan maupun yang jarang ditemukan
dengan orientasi proses belajar mengajar mencapai tujuan yang terbaik. Karena orientasi adalah pembelajaran terbaik maka guru diarahkan
pada kesiapan kinerja mengajar yang juga baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Rachmawati Y 2013 menemukan adanya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 15,1 sedangkan sisanya
dipengaruhi faktor lain. Dengan memberikan perbaikan satu satuan pada kepemimpinan instruksional maka akan mempengaruhi 0,151
pada kinerja mengajar guru dan 0,959 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Penelitian lainnya dilakukan Rosdianti S.R. 2013menemukan
kepemimpinan Kepala Sekolah dinilai sangat efektif dalam manajemen peningkatan kinerja guru pada SMKS di Kota Bandung. Strategi
kepemimpinan Kepala Sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran pada SMKS di Kota Bandung secara umum dapat dikelompokkan
melalui langkah-langkah: 1 Kepala Sekolah selalu menumbuhkan komitmen seluruh guru agar memegang teguh semangat dan nilai-nilai
yang telah ditetapkan bersama; 2 Kepala Sekolah bersama seluruh guru terkait mengevaluasi sejauh mana keseluruhan komponen sistem
sekolah agar dapat berjalan untuk kemajuan sekolah; serta 3 pengembangkan
budaya sekolah
sebagai implementasi
dan pelembagaan yang mengarah pada kebiasaan bekerja di dalam dan di
luar sekolah Melalui penelitian ini maka upaya meningkatkan kinerja guru
dapat dilakukan melalui sistem kepemimpinan instruksional yang mengedepankan itikat untuk bekerja, membudayakan kegiatan bekerja
dengan orientasi kegiatan langsung pada apa yang menjadi tugas pokok utama seorang guru.
126
Yayan Sumaryana, 2014 PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI
GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Pengaruh Motivasi Berprestasi Guru terhadap Kinerja Mengajar
Guru
Dalam pengujian hipotesis ternyata variabel motivasi berprestasi guru memiliki pengaruh terhadap kinerja mengajar guru sebesar 0,979
dan 0,021 ditentukan oleh variabel lainnya. Hipotesis ini juga diperkuat melalui hasil t
hitung
16,055 sementara itu t
tabel
1,645. Dengan demikian diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh yang sangat kuat antara
motivasi berprestasi guru dengan kinerja mengajar guru Sekolah Dasar Negeridi Kota Sukabumi.
Hasil rekresi ganda diperoleh hasil Ŷ = a + b
1
X
2
= 23,922 + 0,925X
2.
Koefisien regresi X
2
memiliki tanda positif yang berarti perubahan positif pada motivasi berprestasi guru akan membuat
perubahan positif pada kinerja mengajar guru Sekolah Dasar di Kota Sukabumi
.
Dengan demikian upaya meningkatkan kinerja mengajar guru dapat dilakukan dengan meningkatkan motivasi berprestasi guru.
Motivasi berprestasi merupakan cita-cita. Adanya cita-cita untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik melalui usaha yang tinggi. Usaha
yang tinggi itu mungkin memerlukan keterlibatan seluruh aspek diri sehingga cita-cita tersebut tidak menjadi tetap cita-cita. Akan tetapi
terimplementai dalam kehidupan diri. Adanya kemamuan untuk bekerja pada akhirnya akan berdampak
pada hasil pekerjaan itu sendiri. Guru memiliki motivasi diri untuk memperoleh prestasi yang lebih baik dari apa yang telah ia lakukan.
Adanya cita-cita untuk dapat bekerja lebih baik pada masa berikutnya menjadikan ia bekerja dengan sungguh-sungguh, melibatkan seluruh
kemampuannya untuk berbuat yang terbaik pada prestasi kerjanya. Sehingga pada akhirnya guru tersebut mewujudkan cita-citanya itu
dalam bentuk kegiatan itu sendiri. Dengan demikian guru tersebut telah memiliki usaha untuk memperbaiki kinerjanya, terutama kinerjanya
dalam mengajar. Kinerja mengajar yang ia lakukan akan memperoleh
127
Yayan Sumaryana, 2014 PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI
GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
perbaikan dibandingkan pada masa sebelumnya. Dengan demikian meningkatkan motivasi berprestasi pada satu sisi akan ikut
mempengaruhi semakin baiknya kinerja mengajar guru. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Liana Y
2012 menemukan pengaruh signifikan antara motivasi berprestasi guru dengan kinerja mengajar guru sebesar 0,34. Kalau motivasi
ditingkatkan pada satu satuan maka kinerja mengajarnya akan meningkat sebesar 0,34, dan 0,66 ditentukan oleh faktor lain.
Penelitian yang dilakukan Wijientaningsih Y 2012 menemukan pengaruh motivasi berprestasi guru sekolah dasar terhadap kinerja
mengajar guru sekolah dasar sebesar 0,266. Kalau upaya meningkatkan motivasi berprestasi guru sekolah dasar dilakukan sebesar satu satuan
maka kinerja mengajarnya akan meningkt sebesar 0,266 dan 0,734 dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Berdasarkan penelitian ini dan didukung penelitian-penelitian sebelumnya maka dapat dipahami bahwa upaya meningkatkan motivasi
berprestasi mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja guru.
c. Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah dan
Motivasi Berprestasi Guru terhadap Kinerja Mengajar Guru
Analisis data
memperoleh hasil
besarnya pengaruh
kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja mengajar guru sebesar 0,979. Dengan
meningkatkan kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan meningkatkan motivasi berprestasi guru sebesar satu satuan maka akan
meningkat juga kinerja mengajar guru sebesar 0,979 dansisanya 0,021 dipengaruhi faktor lainnya.
Demikian juga perolehan F
hitung
diperoleh hasil sebesar 23,021 sedangkan F
tabel
nilainya 3,070. Nilai F
tabel
melebihi nilai F
hitung
berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan instruksional