Siti Unayah, 2014 Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku
cerita bergambar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03PGPAUDXI2014
Tabel 3.3
Jadwal Siklus Tindakan Siklus I
Siklus II Tindakan 1
7 April 2014 Tindakan 1
22 April 2014 Tindakan 2
10 April 2014 Tindakan 2
25 April 2014
3. Tahapan PengamatanObservasi
Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap keberlangsungan pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan
tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah ditetapkan, yaitu berupa pedoman observasi kemampuan berbicara anak sehingga diperoleh
seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kedala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan penerapan metode
bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan
berbicara anak yang telah direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas. 4.
Refleksi
Tahap ini merupakan bagian yang penting untuk dilaksanakan, hasil analisis data lapangan dapat memberikan arahan bagi perbaikan pada siklus selanjutnya,
jika fokus pengalaman belum berhasil. Hopkins Arikunto dkk, 2010 bahwa refleksi dalam penelitian tindakan mencakup analisis, sintesis dan penilaian hasil
pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hal yang dianalisis yaitu kekurangan pada penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar dalam
pelaksanaan serta keunggulan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar yang harus dipertahankan untuk perencanaan dalam siklus selanjutnya.
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang dijelaskan secara operasional dalam penelitian ini, yaitu:
1. Metode bercerita dengan media buku cerita bergambar adalah kegiatan
bercerita dengan teknik membaca buku cerita bergambar yang memiliki
Siti Unayah, 2014 Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku
cerita bergambar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03PGPAUDXI2014 ilustrasi dan unsur cerita tokoh, alur, plot berfungsi sebagai penghias dan
pendukung untuk pemahaman anak terhadap cerita yang hendak disampaikan secara lisan. Jenis buku cerita bergambar yang digunakan memiliki cerita dan
gambar yang menarik perhatian anak serta memiliki kata yang sederhana sesuai anak usia dini juga judul cerita sesuai tema pembelajaran dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak.
2.
Indikator kemampuan berbicara dalam penelitian ini meliputi 5 aspek yaitu :
a. Mengulang kalimat sederhana yaitu anak mengulang kembali 3-4 urutan
kata SPOSPOK yang diucapkan oleh guru.
b. Menjawab pertanyaan sederhana, anak menjawab pertanyaan yang
diajukan guru berkaitan dengan judul, isi, nama tokoh yang ada dalam cerita yang telah dibacakan.
c. Mengungkapkan perasaan, anak diberi kesempatan menceritakan kejadian
sesuai tema baik yang dialami langsung, dilihat, didengarnya dari orang lain serta memotivasi untuk menceritakan gambar yang disediakan guru.
d. Menyebutkan kata yang dikenal yaitu anak menujukkan keterangan
keadaan yang diketahuinya serta menyebutkan bunyi yang dikenal anak. e.
Mengutarakan pendapat kepada orang lain yaitu anak berani menjawab pertanyaan dan mengajukan gagasannya kepada guru atau temannya.
Siti Unayah, 2014 Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku
cerita bergambar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03PGPAUDXI2014
Siti Unayah, 2014 Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku
cerita bergambar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03PGPAUDXI2014
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Hasil penelitian mengenai meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar, sebagai berikut.
1. Kondisi objektif kemampuan berbicara anak di PAUD Bintang Kecil sebelum
diterapkan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar 15,93 anak masih Belum Berkembang BB, 84,07 anak Mulai Berkembang MB,
belum ada atau 0,00 anak Berkembang Sesuai Harapan BSH dan Berkembang Sangat Baik BSB. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
awal berbicara yang dimiliki anak secara umum berada pada kategori Mulai Berkembang MB.
2. Penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk
meningkatkan kemampuan berbicara anak menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan berbicara anak dari siklus I sampai II yaitu pada
Siklus I kategori Berkembang Sesuai Harapan sebesar 31,49 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 71,49. Setiap siklus terdiri dari Rencana
Planning, Observasi Observation, Tindakan action dan refleksi Reflection.
3. Peningkatan kemampuan berbicara anak setelah diterapkan metode bercerita
dengan media buku cerita bergambar menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini bisa terlihat pada siklus 1 adalah 0,74 anak masih Belum
Berkembang BB, 64,81 anak Mulai Berkembang MB, dan ada 31,49 anak Berkembang Sesuai Harapan BSH dan 2,96 Berkembang Sangat
Baik BSB. Pada siklus II adalah 0,00 Belum Berkembang BB, 24,81 anak Mulai Berkembang MB, dan ada 71,49 anak Berkembang Sesuai
Harapan BSH dan 3,70 Berkembang Sangat Baik BSB. Dengan