2.2 Pengertian street fashion
Banyak orang berbicara tentang fashion, namun tidak banyak yang mengerti apa makna fashion itu sebenamya. Apakah sama dengan busana? Tata
rias? Ataukah gaya rambut? Ternyata semuanya benar. Tidak semua fashion adalah pakaian atau busana.
Beberapa fashion dapat terkait dengan perubahan warna dan bentuk tubuh, misalnya penggunaan tato atau tindik dan lain sebagainya. Namun yang pasti
semua fashion adalah dandanan. Fashionmerupakan suatu fenomena kolektif yang tidak bisa dihasilkan oleh seorang desainer saja, dan tidak bisa diinterpretasikan
secara bebas dari sosial konteksnya. Street fashion adalah fashion yang tidakmengikuti majalah, merk, dan iklan, namun menyebar dikalangan anak muda
di jalanan sehingga mekanisme popularitasnya Iebih banyak dari “bawah ke atas” daripada “atas ke bawah”. Majalah dan desainer banyak mengambil inspirasi
dari gaya anak mudajalanan ini.
Di Jepang, street fashion atau street kei biasanya langsung diasosiasikan pada HarajukuStyle, khususnya Ura-Harajuku Keet, 2007: 110.
2.3 Jenis-jenis street fashion
Di dalam street fashion di Tokyo, ada berbagai macam jenis street fashion yang memiliki ciri khas tertentu dalam berpakaian atau pun berpenampilan.
Berikut adalah jenisnya: 1.
Harajuku Style Harajuku
原宿
adalah nama sebuah distrik di Tokyo, Jepang, lokasinya berada di antara Shibuya, Aoyama,dan Shinjuku.
Sejak tahun 1960-an, Harajuku telah menjadi pusat fashion dan gaya di Jepang. Area tersebut terkenal akan banyaknya toko-toko yang menjual pakaian,
tas, alat makeup, dan aksesoris begitu pula salon, kafe, dan toko-toko keren lainnya. Harajuku Style sangat beragam dan banyak gaya berbeda secara ekstrem,
mulai dari gaya innocent Lolita hingga penampilan Dark-Punky kelompok musik rock Jepang Visual Kei. Harajuku menjadi lebih terkenal lagi diera 1980-an, tidak
hanya di Jepang tetapi di mancanegara juga, hal ini karena maraknya street performance pertunjukkan jalanan dan pakaian-pakaian yang menarik hasil
imajinasi para anak muda Jepang yang berkumpul bersama setiap hari Minggu, saat jalanan dan butik fashion di Omotesando ditutup dari lalu lintas kendaraan .
inilah yang menjadi titik pertemuan sempurna antara bersenang-senang, bermain musik, dan aksi unjuk gigi.
Ciri-ciri umum Harajuku Style adalah
1. Mix and Match padu padan
Hal yang penting di dalam gaya Harajuku yaitu dengan memadu madankan beberapa fashion yang berbeda. Mencampur gaya yang berbeda dan menabrak
Universitas Sumatera Utara
warna juga model yang ada. Apa pun boleh dipakai, selama hal itu adalah ekspresi hasil pemikiran sendiri.
2. Dress in Layers berlapis-lapis
Hal lain yang menjadi ciri khas gaya Harajuku adalah berlapis-lapis. Memakai sweater, jaket, atau rompi melapisi blus dan menggunakaan legging, atau kaus
kaki panjang dengan boots. Biasanya juga dengan menggunakan rok berenda agar menambah voloume pada gaun luar yang dipakai.
3. Customize Your Clothes rancang atau remodifikasi sesuai karakter diri
Memodifikasi ulang pakaian baru ataupun lama dengan gaya “do it your self” adalah hal yang popular di dalam bergaya Harajuku. Misalnya, jika kita memiliki
sepotong rok, tetapi berpikir akan lebih manis apabila berpita atau lebih asimetris, maka yang harus dilakukan adalah mengambil gunting dan lem atau jarum jahit,
lalu membuat rok tersebut seunik diri kita sehingga tidak ada yang menyerupainya.
4. Accessorize bermain dengan aksesoris yang nyentrik atau eye-catchy
Tambahan aksesoris berani kita miliki, seperti ikat pinggang, anting-anting, jepit rambut, perhiasan, dan tas. Namun diingat, aksesoris tersebut yang dipakai.
Di dalam Harajuku Style juga ada berbagai macam gaya yangberagam dan berbeda, yaitu:
a. Takenoku-zoku 1979-1980
Takenoku-zoku
竹の子族
adalahnama sekelompok anak muda street performers dengan gaya kostum mereka yang unik baggy clothes dan happi coat
yang terinspirasi dari pakaian tradisional Jepang zaman Heian 784-1185 saatpengaruh budaya China masih kuat di Jepang. Nama Takenoko itu sendiri
adalah anak bambu Macias Evers, 2007: 27-33.
b. Visual Kei 1989-saat ini
Visual Kei adalah suatu gerakan diantara musisi Japanese rock jrock dan dikarakterisasi dengan elaborasi kostum esentrik, penampilan, dan gaya
rambut serta make-up yang amat mencolok. Visual Kei secara harfiah berarti music gaya visual. Musik yang dimainkan biasanya berkisar antara goth rock,
heavy metal, dan punk yang terinspirasi dan band-band Inggris maupun Amerika Serikat, begitu pula dengan gaya berbusana mereka. Hal yang paling menarik dari
gaya Visual Kei ini adalah adanya konsep androgini tidak dapat dibedakan antara maskulin dan feminin dalam berdandan.
c. Lolita
Lolita adalah gaya yang memberikan imej manis dan innocent tanpa dosaseperti boneka. Di Jepang gaya Lolita yang manis itu dipadu padankan
Universitas Sumatera Utara
dengan unsur gaya dunia hitam atau disebut dengan gaya vampire, lainhalnya dengan gothic dan punk, yang tentu saja menimbulkan efek atau kesan seram dan
misterius dan didominasi warna hitam ini kemudaian dikenal dengan sebutan Gothic Lolita yang biasa disingkat menjadi Goth-Loli. Namun dalam lafal orang
Jepang menjadi Gosurori
ゴスロリ
karena berasal dari bahasa asing Macias Evers 2007: 116-131.
d. Decora pertengahan I 990-saat ini
Decora muncul di pertengahan tahun 1990-an hingga sekarang. Ciri khas gaya ini adalah dekorasi diri dengan pernak-pernik yang amatberlebihan. Decora
sendiri sebenarnya berasal dari kata bahasa inggris yaitu decoration.Beberapa Decora girls senang memakai piyama yang berwujud karakter hewan fantasi
seperti tokoh Stitch, Pikachu, Winnie the Pooh, dan karakter lucu lainnya.
e. Fairy Kei 1996-saat ini
Satu lagi gaya di Harajukuselain Lolita dan Decora, yaituFairy Kei. Seperti Decora Fairy kei juga menunjukan imej kekanak-kanakan yang cukup ekstrem.
Bedanya, Fairy Kei tidak menggunakan aksesoris yang terlalu berlebihan seperti Decora. Seperti namanya, Fairy gaya Street Fashionini memang terinspirasi
dengan dunia Fairy Tale atau cerita dongeng peri, seperti cerita-cerita Disney, princessatau Barbie. Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna cerah dan
lembut.
f. Ura-Hara Kei 1997-saat ini
Ura-Hara merupakan singkatan Ura-Harajuku artinya daerahdibelakang Harajuku antara Meiji st dan Aoyama st, dimana pecinta gaya ini biasa
berkumpul Gaya Uru-Hara terlihat stylish-girlie, namun yang menjadi ciri khasnya adalah kesan kasual atau santai dan nyaman.
g. Mori Kei 2008-saat ini
Mori Kei yang adalah gaya street fashion yang memberikan kesan natural dan Iebih dekat dengan alam
dengan menggunakan warna-
warnayangmengingatkan kita dengan suasana hutan yang sangat teduh dan nyaman. Mori
森
sendiridalam bahasa Jepang adalah hutan. Sedangkan para pecinta gaya ini disebut Mori girl atau gadis hutan.
2.
Shibuya Style Shibuya
渋谷
merupakan tetangga terdekat Harajuku, yang juga merupakan lokasi Street Style terkenal di Tokyo setelah Harajuku. Jika Harajuku Iebih
Universitas Sumatera Utara
didominasi ABG berusia belasan tahun, shibuya lebih didominasi oleh wanita belia dan priamuda berusia awal 20-an. Kelompok wanita muda yang eksis di
Shibuya dengan evolusi dan penampilannya disebut Gals atau Gyaru
ギャル
sedangkan yang prianyadisebut dengan Gyaruo
ギャル男
singkatan dari Gyaru Otoko atau Gyaru laki-laki. Dari zaman ke zaman para Gyaru berevolusi dengan
busana dan gaya ekstrem yang berbeda. Sebagai contoh di tahun 1990-an, gaya Gyaru yang fenomenal adalah Kogal atau Kogyaru yang innocent namun seksi
dengan seragam sekolahnya, namun di tahun 2000-an gaya Gyaru yang fenomenal justru gaya yang sangat jauh kesan dari innocent melainkan cenderung
menakutkanyaitu gaya Ganguro yang melabrak konsep cantik masyarakat Jepang pada umumnya, sedangkan untuk saatini gaya Gyru yang sedang tren adalah gaya
Onee Gyaru yang terkesandewasa dan memesona dengan keglamorannya. Selain itu, ada juga gaya Gyaru yang merupakan perpaduan dari gaya harajuku yang
manis innocent dan shibuya yang cenderung classy-seksi. Misalnya, Dolly Gyaru dan Mori Gyaru, gaya yang seperti ini dikenal dengan istilah Shibuhara dan
Harashibu. Ciri-ciri umum Shibuya Style, yaitu :
1. Full of makeup
Tata rias wajah mereka sangat sempurna dan selalu disempurnakan setiap saatjika diperlukan lengan peralatan kosmetik lengkap yang selalu ada di dalam tas.
2. Fake for Perfect
Mereka sangat memperhatikan penampilan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tidak heran jika mereka selalu siap dengan wig berwarna coklat emas
cokelat gelap, jika tidak sempat menata rambut dengan catok, kuku palsu hias,bulu mata palsu yang tebal dan lentik, lensa kontak berwama biru ataucokelat
yang bercahaya dan memberikan efek dramatis.
3. B1ink-blink, fur, and branded
Barang mewah bermerk khususnya di Eropa, dan aksesoris yang terlihat gemerlap termasuk di telepon seluler mereka, wajib hukumnya untuk bergaya di Shibuya.
Selain barang-barang , aksesoris yang berbulu sintetis seperti tipped, rompi, dan boots berbulu juga digemari, khususnya di musim gugur dan musim dingin.
Di Shibuya Style juga terdapat berbagai macam gaya yang beragam dan berbeda, diantaranya adalah :
a. Kogal pertengahan hingga akhir 1 990-an
Kogal atau Kogyaru muncul dari pertengahan hingga 1990-an Gaya Kogal umumnya merupakan gayasekolahan yang terlihat lugu danmanis sekaligus
seksi didalam balutan baju sekoiah yang modis. Kata ko padakata Kogal berasal dan kata kodomo
子供
yang dalam bahasa Jepang berarti anak-anak. Kogal
Universitas Sumatera Utara
sendiri memiliki keunikan yaitu memakai kaus kaki putih longgar atau disebut ruzu sokkusu
ルーズソックス
, sehingga terkesan kedodoran dan membuatbetis mereka terlihat Iebih ramping.
b. Ganguro, Yamanba Sentaa Guy akhir I 990an-awal 2000 hingga saat ini
Gonguro gyaru banyak terdapat di Shibuya, mereka bergaya seperti orangAfro-Amerika, dengan kulit yang sangat gelap dan rambut yang di
bleaching, mereka tampil nyentrik dan selalu tertawa ceria seceria warna-warni elektrik danperhiasan berwarna emas yang dikenakannya, mereka benar-benar
ingin melawan konsep wanita cantik yang ada dimasyarakatnya.
Gaya Gonguro kemudian menjadi Manba atau Yamanba dan awal tahun2000-an hingga sekarang. Masih dengan kulit gelapnya, hanya saja
kulitgelapnyabukan karena dihitamkan di salon lagi, melainkanmenggunakan alas bedak berwarna gelap saja agar terhindar dari kanker kulit.
Baik Ganguro maupun Yamanba dikenal dengan sikapnya yang slebor, dan tidak tahu sopan santun. Yamanba atau ganguro memiliki tari-tarian yang sangat
unik, tari-tarian ini disebut para-para Macias Evers, 2007: 58-69.
c. Kigurumin 2003-2004
Kigurumin berwajah sama seperti manba, namun suka memakai piyama mascot yang berbentuk karakter tertentu atau hewan yang lucu seperti sapi,
beruang, hamster, dan pernak-pernik anak lainnya seperti decora di harajuku. TetapiKigurumin ini tidak bertahan lama, kurang lebih hanya 1 tahun
dandilanjutkan oleh Decora girls di Harajuku Macias Evers, 2007: 86-93.
d. Tren Gals hingga saat ini
Onee kei merupakan gaya gals atau gyaru yang sedang popular saat ini. Kata Onee pada Onee Kei pada dasarnya berasal dan kata Oneesan yang
artinyakakak perempuan. Gaya ini memang memberikan kesan wanita muda yangdewasa dan memesona. Gaya mereka terkesan glamour bahkan untuk versi
gayakasualnya. Suka dengan perhiasan yang serba gemerlap dan barang-barang yangekslusif, bulu mata palsu, rambut ikal bergelombang dan biasanya diwarnai
pirang cokelat, bahkan mereka pun menggunakan lensa kontak yangmembesarkan pupil mata dan bercahaya agar terlihat seperti mata tokoh-tokoh karakter manga
yang dramatis. Gaya Onee Kei yang ekstrem glamor disebut Hime Kei. Cirikhas hime kei adalah rambut yang disasak sedemikian rupa bentuknya.
3. Akihabara Style
Universitas Sumatera Utara
Akihabara
秋葉原
atau Akiba telah lama dikenal sebagai daerah pusat elektronik berkelas dunia yang berada di Tokyo, Jepang. Dari barang elektronik
baru hingga bekas pakai derigan kualitas yang masih baik, ada di sini. Pc, video game player seperti play station juga bermarkas di sini. Tak heran jika para
pecinta anime dan karakter yang digambarkan oleh manga, anime, ataupun video tersebut begitu menggemaskan dan membuat perasaan seperti tunas yang tumbuh.
OIeh karena itu, setiap kali melihat karakter yang sangat mereka sukai, mereka akan mengatakan atau mengucapkan kata moe~ seperti para gadis jepang yang
suka berseru kawaii saat melihat sesuatu yang menggemaskan. Menurut kolumnis Ishihara Soichiro, istilah moe~ berasal dari kata moe-izuru yang membuat
orangberpikir tentang benih yang bertunas dan tanah tumbuh ke atas Nipponia, Maret 2007: 9.
Kebutuhanpara otaku akan dunia fantasi yang kelihatan nyata
akhirnyamenginspirasipara pebisnis mendirikan restoran dan café
yangmempresentasikan dunia imajinasi dan cerita-cerita manga, anime, ataupun videogame. Menjamurlah beraneka Maid Café
メイド喫茶
sejaktahun 2000-an, dengan para pelayan yang menggunakan kostum maid pelayan ala keluarga kaya
Eropa. Ada juga butler café dengan pelayan yang menggunakan kostum butler atau seorangpria pelayan, café seperti ini lebih ditunjukan bagi otaku wanita.
Pelayan diMeido Café ataupun Butler Café sangat luar biasa, karena pengunjungnya akandi manja dan merasa seperti di rumah sendiri dengan
memiliki pelayan yang menyapanya,“okaerinasai, GosujinsamaOjosama” yang artinya kurang lebih selamat pulang ke rumah, Tuan atau Nyonya besar, dan untuk
di kerap Buttler Café, pengunjung kerap disapa My Princess. Pelayanan special ini sebanding dengan harga yangharus di bayar oleh para pengunjung café
tersebut. Ciri-ciri umum Akiba Style AKB-KEI, yaitu
1. Terinspirasi oleh cerita-cerita yang terdapat di manga, anime, atau video
game Jepang. 2.
Berkarakter dan detail. 3.
Memberikan sensasi utopia atau dunia fantasi bagi yang mengenakannya maupun yang melihatnya.
Tidak hanya di Harajuku dan Shibuya di Akiba style pun ada terdapat berbagai macam gaya yang berbeda, yaitu :
a. Cosplay 1983-saat ini
Kata cosplay
コスプレ
merupakan singkatan dari costume role play, sebuah istilah yang diciptakan untuk mengggambarkan budaya yang tumbuh di
kalangan anak muda urban Jepang dimana para pemain cosplay tersebut
Universitas Sumatera Utara
berdandanseperti para pemain cosplay. Ini dinamakan karena pada dasarnya mereka adalah penggemar berat anime, video games, manga OTACOOL 2, 2010:
103.
b. Uni-cos uniform cosplay
Uni cos adalah cosplay yang menggunakan kostum seragam yang biasa ditemui di cerita-cerita manga, anime, video game misalnya siswi sekolah, maid,
polisi wanita, dan susternya. Namun, karakternya tidak spesifik berasal dari cerita manga, anime, video game OTACOOL, 2010: 121 dan Keet, 2007: 106.
c. Meido style
Cosplayer uni cos dengan seragam maid yang paling banyak ditemukan di Akihabara dibandingkan dikawasan distrik lainnya. Biasanya mereka bercosplay
di sepanjang jalan akihabara dengan seragam yang unik dan menggemaskan untuk mempromosikan café-café tempat mereka bekerja. Mereka begitu menjiwai peran
mereka sebagai pelayan rumah mewah ala Eropa.
d. Butler style
Butler style adalah gaya yang menggunakan kostum seperti kostum pria kepala pelayan rumah Eropa. Kebanyakan yang memakai kostum ini adalah
seorang gadis cantik, mereka memakai kostum butler ini bergaya seperti pria Roland Kelts, 2006: 164.
e. School Girl Style
Secara umum School Girls Style ini mempunyai dua tipe seragam sekolah untuk siswi di jepang, seragam yang seperti seragam sailor atau pelaut yang biasa
disebut sera fuku
セーラー服
atau kadang juga disingkat sefuku dan blazer style yang lebihterlihat dewasa dengan kemeja putih, dasi, rok plead di atas lutut dan
blazer. Padaumumnya siswi di jepang lebih menyukai seragaam blazer lengan tangan panjang.
f. Chara Cos Chara Cosplay
Chara Cos adalah istilah cosplay yang menggunakan kostum karakter khusus atau spesifik yang terdapat di dalam manga, anime, video game.
Penggemar manga dan anime ini telah mempunyai kebiasaan berkumpul bersamadisebuah convention yang disingkat cons sejak 1970-an. Pada
umumnyacosplayer ini tergabung dalam situs jejaring social cosplay, salah satunya yang paling terbesar dan terkena adalah cure OTACOOL 2, 2010: 5.
Universitas Sumatera Utara
g. Kigurumi, Cosplay, Doller, Animegao
Kigurumi
着ぐるみ
secara umum bisa diartikan sebagai mascot. Semua orang yang berkostum menutupi tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki
dengankostum yang mencitrakan karakter atau tokoh-tokoh bisa disebut kigurumi,termasuk kelompok Kigurumin Gals di shibuya yang memakai piama
berkarakterPikachu atau Winnie the pooh.
Namun, pengertian kigurumi secara khusus atau spesifik biasanya lebih menuju pada cosplay terekstrem yang menggunakan atribut kostum dari ujung
rambut hingga ujung kaki. Hingga tidak sedikit pun kulit tubuh sipemain cosplay terlihat, termasuk bagian wajahnya yang tertutupi kedok tokoh karakter manga,
anime jepang yang dibawakan. Konsep ini mirip Chara Cos, hanya saja mereka memakai kedok dan kostum untuk menutupi kulit asli manusia atau cospalyer,
oleh karena itu ada yang menamakan cosplayer kigurumi dengan istilah Animegao berwajah anime atau cosplay doller boneka pemain. Karakter
kigurumiini tidak boleh berbicara, mereka hanya menggunakan bahasa isyarat untuk merespon, seperti para pelayan atau meido di kigurumi café bernama
Aokazetei cafe yang berlokasi di Akihabara. Aturan ini mengingat bahwa mayoritas Kigurumi cosp1ayer ini adalah seorang laki-laki yang bercosplay
sebagai karakter khas dunia anime Jepang yang kawaii,akan terasa aneh dan merusak imajinasi orang lain yang melihat wajah imut dan manis berkedok
animegao, apabila mendengar suara mereka yang sebenarnya laki-laki dan jauh dan kesan imut Macias Evers, 2007: 86-93.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERKEMBANGAN STREET FASHION DI TOKYO
3.1 Perkembangan Street Fashion di Tokyo