BAB III PERKEMBANGAN STREET FASHION DI TOKYO
3.1 Perkembangan Street Fashion di Tokyo
Perkembangan Street Fashionini tidak jauh dari majunya sebuah Negara. ini dikarenakan masyarakatnya yang sangat antusias dan mendukung
Negaranyauntuk menjadi Negara yang maju dan menjadi contoh di Negara- Negara lainnya. Salah satunya adalah Street Fashion di Tokyo. Street fashion
yang berkembang pesat di Jepang merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan peran kalangan anak-anak muda dan remaja di berbagai penjuru kota
Jepang yang berlomba-lombauntuk menampilkan sesuatu yang baru dan unik. Tetapi yang lebih penting adalahberbagai gaya yang terciptadasarnya
menampilkan kepribadianmasing-masing personal. Ada berbagai macam Street Fashion yang tercipta di Jepang, diantaranya yang terkenal adalah Harajuku Style,
Cosplay, Ganguro, Lolita, dan Kogal. Street Fashion tersebut dapat dijumpai di kota-kota kawasan Jepang seperti Harajuku, Shibuya, Ginza, Odaiba, dan
Shinjuku. Dengan kata lain, Street Fashiontelah menjaditrendsetter di Jepang. Fashion Jepang merupakanperpaduan gaya tradisional Jepang dan modern.
Hampir sebagian besar busanatradisionalJepang berevolusi menjadi street fashion meskipun sesekalibusana tradisional asli masih dapat kita jumpai di beberapa kota
besar di Jepang. Baju Jepang mulai menandingi tata busana gaya barat semenjak abad 21 danselanjutnya sekarang berubah menjadi gaya jalanan atau
yang disebut dengan street fashion. Istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan mode atau gaya pakaian yang dikenakan seseorang melalui
perpaduan trend mode terbaru dengan gaya tradisional. Contohnya seperti baju Jepang yang dibuat sendiri dengan tetap rnemakai bahan dasar dari toko kain.
Sekarang ini terdapat banyak macam gaya berpakaian di Jepang, termasuk juga baju dari perpaduan merk lokal dengan merk asing. Beberapa jenis gaya
berpakaian tersebut terkesan ekstrim dan dapat dipandang sebagai pelopor seni yang setara dengan model peragaan busana di Eropa. Banyaknya fenomena dan
naik turunnya popularitas dari kebanyakan trend baju atau pakaian tersebut telah dicatat oleh Choicer Lok sejak tahun 1997. Street fashion kini telah menjadi
trendyang paling populer di Jepang. Hal itu tidak lepas dari peran anak-anak muda Jepang yang mengenakan pakaian aneh di daerah perkotaan
sepertiHarajuku, Ginza, Odaiba, Shinjuku, Akihabara dan Shibuya. Tidak hanya di Jepang di Negara besar seperti Amerika juga terkena wabah Street Fashionini.
Nampaknya wabahStreet Fashion Jepang tidak hanya terjadi diadikuasa tetapi juga di Indonesia. Terbukti dengan penampilan beberapa penyanyi dan grup band,
baiklokal maupun nasional. Grup band yang telah terpengaruh dengan kebudayaan Jepang juga tampil dengan konsep Street Fashion.Ternyata tidak
hanya publik figur atau entertainer saja yang mengikuti gaya Street Fashion, tetapi juga di kalangan anak-anak muda yang bergabung menjadisuatukomunitas. Di
Universitas Sumatera Utara
dalamnya mereka bebas berekspresi sesuai dengan karakter masing-masing, Bahkan sampai mengadakan beberapa event yang berhubungandengan
kebudayaan Jepang. Tetapi pada kenyataannya mereka tetap menjadi diri sendiri, karena mempelajari kebudayaan asing bukan berarti harus meninggalkan
kebudayaan Indonesia atatu kebudayaan itu sendiri. 3.2 Pengaruh Street Fashion Dalam Berapakaian di Tokyo
Setiap kelompok atau pun komunitas tertentu pasti mempunyai pengaruh sosial terhadap lingkungan sekitar nya. Begitu juga dengan adanya Street Fashion
ini. Pengaruh street fashion di Tokyo sangat pesat, sehingga dapat menjadi kiblat fashion di Jepang oleh karena itu street fashion sangat banyak berkembang
dijepang, kebanyakaan masyarakat di Tokyo lebih banyak menggabungkan fashion modern dengan fashion tradisional sehingga lebih banyak warna yang
tergabung style di Tokyo. Misalnya nama umum untuk daerah sekitar StasiunHarajuku di Yamanote, Line di Shibuya. Setiap hariminggu, orang-orang
baik remaja maupunanak muda memakai pakaian yang mempunyai berbagai macam gaya yaitu Gothic Lolita, Visual Kei, dan lainnya. Maka tidak heran jika
penampilan dalam berbusana pun secara otomatis mengikuti cara pandang sosial yang ada.Karena remaja-remaja yang tergabung dalam Street Fashion tersebar di
kota-kota Jepang, dan tidak hanya di Tokyo pengaruh mereka puncukup besar terhadap remaja-remaja Iainnya yang tidak tergabung dalamkelompok tersebut.
Tetapi, sebagian masyarakat Jepang ada yang tidak terlalu terpengaruh dengan adanya Street Fashionini, di samping karena masyarakat Jepang yang mempunyai
tingkat mobilitas yang tinggi, maka masyarakatnya pun menjadi individualis. 3.3 Dampak Positif dan Negatif Yang Ditimbulkan Street Fashion
Setiap kelompok, ataupun komunitasStreet Fashion ini mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif yang ditimbulkan
karena adanya street fashion terutama di Tokyo antara lain: 1.
Dapat menjadikan Jepang sebagai kiblat fashion. 2.
Dari beberepa Negara di Asia Tenggara hingga Amerika juga dampak street fashion yang ada di Jepang.
3. Para remaja menjadi mudah meimilih style yang di inginkankannya dan di
dalamnya mereka bebas berekspresi sesuai dengan karakter masing- masing,bahkan sampai mengadakan beberapa event yang berhubungan
dengan kebudayaan Jepang. Tetapi pada kenyataannya mereka tetap menjadi diri sendiri.
Sedangkan dampak negatif yang di timbulkan karena adanya street fashion di Tokyo,yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Dapat melupakan kebudayaan tradisional yang telah turun-temurun
karena terlalu banyak fashion yang lebih menarik dari pada yang tradisional.
2. Adanya gaya berpakaian yang melahirkan culture shock yaitu terkejut
dalam hal pergaulan, dalam arti bersikap terus-menerus untuk konsumtif terhadap apa yang disebut brand new dan mengagung-agungkan kata
“prestige” untuk sebuah kelayakan norma sosial. 3.
Mengakibatkan pemaksaan-pemaksaan kebutuhan individu, memborosi pengeluaran sendiri dan pada akhirnya terpental dan menyadari bahwa hal
itu tidaklah dituntut dipenuhi dengan sebab bahwa kita penuh keterbatasan untuk rasa memiliki.
Apapun itu jenis subkultur yang ada dalam masyarakat, pasti memiliki dampak positif dan negatifnya. Tapi bagaimana kita sebagai remaja yang menjadi
penerus bangsa dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk untuk kita hindari.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KES1MPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan