Dasar Hukum Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan Ketentuan Pemberian Pengurangan PBB

commit to user b objek pajak yang nilai jualnya meningkat disebabkan karena adanya pembangunan atau perkembangan lingkungan yang dimilikidikuasai atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang berpenghasilan rendah. c objek pajak yang dimilikidikuasai atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang penghasilannya semata-mata berasal dari pensiun, sehingga kewajiban Pajak Bumi dan Bangunannya sulit dipenuhi. d objek pajak yang dimilikidikuasai atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Badan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas yang serius sepanjang tahun, sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban rutin perusahaan. e objek pajak yang dimilikidikuasai atau dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah lainnya, sehingga kewajiban Pajak Bumi dan Bangunannya sulit dipenuhi. 2. terkena bencana alam seperti gempa, banjir, tanah longsor. 3. terkena sebab-sebab lain yang luar biasa seperti kebakaran, kekeringan puso, wabah penyakit dan hama tanaman.

a. Dasar Hukum Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan

1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1994. commit to user 2 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 110PMK.032009 tentang Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan. 3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-46PJ2009 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan. 4 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-77PJ2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Permohonan Pengurangan Bumi dan Bangunan.

b. Ketentuan Pemberian Pengurangan PBB

Pengurangan dapat diberikan: 1 sebesar 75 tujuh puluh lima persen dari PBB yang terutang dalam hal kondisi tertentu objek pajak yang wajib pajak-nya orang pribadi veteran pejuang kemerdekaan, veteran pembela kemerdekaan, penerima tanda jasa bintang gerilya, atau janda dudanya; 2 sebesar paling tinggi 75 tujuh puluh lima persen dari PBB yang terutang dalam hal kondisi tertentu wajib pajak orang pribadi dengan: o objek pajak berupa lahan pertanian perkebunan perikanan peternakan yang hasilnya sangat terbatas yang wajib pajak-nya orang pribadi yang berpenghasilan rendah. commit to user o objek pajak yang wajib pajak-nya orang pribadi yang penghasilannya semata-mata berasal dari pensiunan, sehingga kewajiban PBB-nya sulit dipenuhi. o objek pajak yang wajib pajak-nya orang pribadi yang berpenghasilan rendah, sehingga kewajiban PBB-nya sulit dipenuhi, dan atau o objek pajak yang wajib pajak-nya orang pribadi yang berpenghasilan rendah yang Nilai Jual Objek Pajak per meter perseginya meningkat akibat perubahan lingkungan dan dampak positif pembangunan, dan atau o Wajib Pajak Badan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas pada tahun pajak sebelumnya sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban rutin. 3 sebesar paling tinggi 100 seratus persen dari PBB yang terutang dalam hal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa.

c. Bentuk Keputusan

Dokumen yang terkait

Prosedur Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 54 66

Analisis Prosedur Pengurangan Pembayaran PBB (Pajak Bumi Dan Bangunan) Di KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Cimahi

0 2 1

Tinjauan Atas Pengajuan Dan Penyelesaian Pengurangan Pajak Bumi Dan Bangunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Soreang

0 4 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA SURAKARTA Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

0 2 17

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 7

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 14

KONTRIBUSI KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA SURAKARTA Kontribusi Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Di Kpp Pratama Surakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Di Kpp Pratama Surakarta.

0 0 23

KONTRIBUSI KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA SURAKARTA Kontribusi Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Di Kpp Pratama Surakarta.

1 4 19