commit to user Tabel diatas menunjukkan perbandingan pengurangan PBB yang
diberikan dengan pokok ketetapan tahun 2009 sebesar 23,06. Pada tahun 2010 sebesar 25,81. Hal tersebut berarti pengajuan
pengurangan pajak terutang dari wajib pajak orang pribadi banyak yang dikabulkan, meskipun wajib pajak yang mengajukan pengurangan di
tahun 2010 tidak sebanyak di tahun 2009.
b. Mekanisme Penyelesaian Pengurangan PBB di KPP Pratama
Surakarta untuk Wajib Pajak Badan.
Wajib pajak badan yang mengajukan pengurangan dapat mendatangi langsung KPP Pratama Surakarta di bagian TPT atau
mengirimkan lewat pos. Kepala seksi Waskon akan membuat surat disposisi yang ditujukan kepada account representative. Selanjutnya
proses pemberian pengurangan berupa alur berkas untuk wajib pajak badan sama dengan wajib pajak orang pribadi.
Tabel II.4 Jumlah Pajak Terutang yang Diajukan Pengurangan PBB Wajib Pajak
Badan
Tahun Pokok
Ketetapan Pokok
Ketetapan Setelah
Pengurangan Selisih
Persen Pengurangan
2008 651.126.234
550.268.968 100.857.266
15,49 2009
609.390.775 510.474.952
98.915.823 16,23
2010 428.466.966
342.464.016 86.002.950
20,07 Tabel di atas menunjukkan perbandingan pengurangan yang
diberikan dengan pokok ketetapan tahun 2009 sebesar 16,23. Pada tahun 2010 sebesar 20,07. Berarti pada tahun 2010 wajib pajak badan
commit to user yang mengajukan pengurangan pajak terutang atas PBB mengalami
penurunan, namun tingkat penyelesaian pengajuan pengurangan tersebut meningkat dibanding tahun 2009.
Penentuan Besarnya Persentase Pengurangan PBB untuk Wajib Pajak Badan PTS dan Rumah Sakit Swasta.
Menurut Surat Edaran DJP Nomor SE-10PJ.61995 atas Pengenaan PBB atas Perguruan Tinggi Swasta PTS, SPPT PBB atas
PTS diterbitkan apabila: a. Sumbangan pembinaan Pendidikan SPP dan pungutan lainnya
dengan nama apapun rata-rata = Rp. 2.000.000,00 satu tahun. b. Luas bangunan = 2000 meter persegi.
c. Lantai tingkat bangunan = 4 lantai. d. Luas tanah + 20.000 meter persegi.
e. Jumlah mahasiswa = 3.000 mahasiswa. Pengajuan permohonan oleh PTS akan diberikan pengurangan
sebesar 50 jika PTS tersebut dapat membuktikan kegiatannya tidak memperoleh keuntungan. Keuntungan PTS merupakan selisih antara
besarnya penerimaan yang diperoleh dari: SPP, biaya seleksi masuk PTS, sumbangan wajib pembangunan, hasil kontrak kerja yang sesuai
dengan peranan dan fungsi perguruan tinggi, penerimaan dari hasil usaha sampingan dikurangi biaya-biaya rutin atau operasional.
Penyelesaian pengurangan PBB harus didukung dengan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan menunjukkan besarnya manfaat yang
commit to user diperoleh maupun beban yang ditanggung oleh subjek pajak
sehubungan dengan pengelolaan objek PBB misalnya : 1 laporan keuangan yang telah diaudit oleh aparat pengawasan
fungsional pemerintah danatau akuntan publik, 2 laporan penerimaan dan pengeluaran rutin,
3 data pendukung lain seperti SK Pendirian. Menurut Keputusan Menteri keuangan RI No. 796KMK.041993
tentang Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan atas Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Swasta dikenakan PBB sebesar 50 dari jumlah
PBB yang seharusnya terutang atas bumi danatau bangunan yang dikuasai dimiliki dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Swasta apabila:
1 25 dari jumlah tempat tidur digunakan oleh pasien yang tidak mampu,
2 Sisa Hasil Usaha SHU digunakan untuk investasi Rumah Sakit dan tidak digunakan untuk investasi di luar Rumah Sakit.
Pemeriksaan Sederhana Kantor di KPP Pratama Surakarta.
Pemeriksaan sederhana kantor adalah pemeriksaan administratif dengan memeriksa data-data wajib pajak yang diajukan dalam berkas
pengurangan untuk mendapatkan gambaran riil wajib pajak. Pemeriksaan sederhana kantor dilaksanakan apabila berkas pengajuan
pengurangan sudah memenuhi persyaratan menurut AR, dan biasanya pemeriksaan ini diterapkan terhadap wajib pajak yang sudah pernah
mengajukan atau mendapatkan pengurangan PBB.
commit to user Pemeriksaan sederhana kantor dilakukan berdasar surat perintah
dari kepala kantor, kemudian dituangkan dalam lembar konsep usul pengurangan yang berisi nama wajib pajak, NOP, kelurahan, status
pekerjaan, penghasilan per bulan, rata-rata konsumsi wajib pajak per bulan, ketetapan tahun lalu, pengurangan tahun lalu, ketetapan tahun
lalu setelah diberikan pengurangan ketetapan tahun sekarang, kondisi objek pajak, usul pengurangan, catatan saran kasi, tanda tangan seksi
waskon dan persetujuan kepala kantor.
Pemeriksaan Sederhana Lapangan di KPP Pratama Surakarta.
Merupakan kegiatan untuk memperoleh, mengumpulkan data- data wajib pajak dan objek pajak dengan turun langsung ke lapangan
untuk memperoleh gambaran riil sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan besarnya pengurangan. Pemeriksaan sederhana lapangan
dilaksanakan tergantung pada kondisi wajib pajak atau jika dirasa perlu lebih
banyak informasi
dalam menyelesaikan
permohonan pengurangan.
Pemeriksaan sederhana lapangan dilakukan berdasar surat perintah dari kepala kantor untuk melakukan verifikasi lapangan yang
dilakukan oleh
account representative.
Sebelum melakukan
pemeriksaan petugas akan memberitahu wajib pajak yang bersangkutan dan diminta untuk bekerja sama dengan menyediakan data yang
dibutuhkan oleh petugas.
commit to user Di lapangan petugas memeriksa kondisi wajib pajak apakah
memang benar wajib pajak tersebut menempati objek pajak tersebut, memeriksa faktor fisik maupun non-fisik objek pajak, serta faktor
lainnya yang dapat memberikan gambaran rinci wajib pajak dalam hal wajib pajak orang pribadi. Untuk wajib pajak badan, account
representative akan meminta laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan data-data pendukung lain yang
menjelaskan kondisi riil perusahaan. meneliti kondisi objek pajak berupa lokasi, kondisi fisik tanah dan bangunan, gambaran kinerja
wajib pajak badan selama 3 tahun terakhir mengalami kerugian atau tidak. Objek pajak difoto sebagai bukti riil objek pajak.
Hasil pemeriksaan dituangkan dalam berita acara dan diberi nomor serta dilampirkan berkas pengajuan dan draft hasil keputusan
yang ditandatangani seksi waskon. Kemudian diserahkan kepada Kepala Kantor.
Penyampaian Surat Keputusan Pemberian Pengurangan
Surat keputusan pemberian pengurangan PBB dicetak rangkap 3, setelah ditandatangani kepala kantor dipisahkan yang asli untuk wajib
pajak, sedangkan salinannya untuk DPPKA dan arsip di KPP Pratama Surakarta. Surat keputusan kemudian dibukukan dalam agenda
pengurangan PBB. Penyampaian surat keputusan untuk wajib pajak orang pribadi
ataupun badan dilakukan melalui loket TPT. Bagi wajib pajak yang
commit to user mengajukan pengurangan lewat pos, maka hasil keputusan akan
dikirimkan melalui pos.
3. Evaluasi Pemberian Pengurangan PBB.