Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian beserta pembahasannya. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Desember 2011 dengan cara membagikan kuesioner penelitian tentang pengaruh rokok terhadap katarak kepada 96 orang usia 17-40 tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Helvetia Tengah.

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Kelurahan Helvetia Tengah Helvetia. Kelurahan Helvetia tengah merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Medan Helvetia yang dipimpin oleh Achyaruddin, S.Sos. Kelurahan ini memiliki luas 150 ha dan dibagi menjadi 22 lingkungan. Penelitian mencakup seluruh lingkungan yang ada di Kelurahan Helvetia Tengah. Secara geografis, kelurahan ini memiliki batas- batas sebagai berikut: • Utara : Deli Serdang • Barat : Kelurahan Helvetia • Timur : Kelurahan Helvetia Timur • Selatan : Kelurahan Dwikora. Universitas Sumatera Utara 5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah orang Persentase 1. 17-19 20 20.8 2. 20-22 37 38.5 3. 23-25 14 14.6 4. 26-28 4 4.2 5. 29-31 7 7.3 6. 32-34 5 5.2 7. 35-37 4 4.2 8. 38-40 5 5.2 Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.1. di atas diketahui bahwa usia responden paling banyak adalah 20-22 tahun yaitu berjumlah 37 orang 38.5 , sedangkan kelompok usia responden paling sedikit adalah 26-28 tahun dan 35-37 tahun yaitu berjumlah 4 orang 4.2. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase 1. Laki-laki 40 41.67 2. Perempuan 56 58.33 Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.2. di atas diketahui bahwa jumlah responden laki-laki adalah sebanyak 40 orang 41.67 dan jumlah responden perempuan sebanyak 56 orang 58.83 . Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir Jumlah orang Persentase 1. SD 2. SMP 6 6.25 3. SMA 40 41.67 4. D1 4 4.16 5. D3 39 40.62 6. S1 4 4.16 7. S2 3 3.12 8. S3 Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.3. di atas diketahui bahwa pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak 40 orang 41.67 dan tidak ada responden yang berpendidikan SD dan S3. Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase 1. Pendidikan dasar 2. Pendidikan menengah 46 47.9 3. Pendidikan tinggi 50 52.1 Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.4. di atas diketahui bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak adalah pendidikan tinggi yaitu sebanyak 50 orang 52.1 dan sisanya adalah kelompok pendidikan menengah yaitu sebanyak 46 orang 47.9 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan No. Pekerjaan Jumlah orang Persentase 1. Pegawai negeri 22 22.9 2. Pegawai swasta 14 14.6 3. Dokter 4. Bidan 3 3.1 5. Perawat 9 9.4 6. Pengajar Gurudosen 2 2.1 7. Wiraswasta 11 11.5 8. Buruh 3 3.1 9. Pelajar 18 18.8 10. Ibu rumah tangga 14 14.6 11. Lain-lain Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.5. di atas diketahui bahwa pekerjaan responden paling banyak adalah pegawai negeri yaitu sebanyak 22 orang 22.9 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Petugas MedisParamedis atau Tidak No. Petugas MedisParamedis Jumlah orang Persentase 1. Ya 15 15.6 2. Tidak 81 84.4 Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.6. diatas diketahui bahwa jumlah responden yang merupakan petugas medisparamedis adalah 15 orang 15.6 sedangkan jumlah responden yang bukan merupakan petugas medisparamedis adalah 81 orang 84.4. Universitas Sumatera Utara 5.1.3. Deskripsi Hasil Penilaian Kuesioner Responden Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Penilaian Pengetahuan Masyarakat tentang Katarak No . Pertanyaan Penilaian Benar Salah Total n n n 1. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan katarak? 30 31.3 66 68.8 96 100 2. Menurut Anda, apakah pertambahan usia merupakan faktor yang dapat meningkatkan resiko katarak? 62 64.6 34 35.4 96 100 3. Menurut Anda, apakah radiasi ultraviolet merupakan faktor yang dapat meningkatkan resiko katarak? 37 38.5 59 61.5 96 100 4. Menurut Anda, apakah penglihatan kabur merupakan gejala penyakit katarak? 66 68.8 30 31.3 96 100 5. Menurut Anda, apakah penglihatan silau merupakan gejala penyakit katarak? 23 24.0 73 76.0 96 100 Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa responden menjawab paling banyak benar pada pertanyaan keempat sebanyak 66 orang 68.8, diikuti pertanyaan kedua sebanyak 62 orang 64.4, selanjutnya pertanyaan ketiga sebanyak 37 orang 38.5, kemudian pertanyaan pertama sebanyak 30 orang 31.3, dan responden menjawab paling sedikit benar pada pertanyaan kelima sebanyak 23 orang 24. Berdasarkan tabel ini dapat diketahui juga bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa penglihatan kabur adalah salah satu tanda penyakit katarak tetapi hanya sebagian kecil yang mengetahui bahwa penglihatan silau adalah tanda penyakit katarak juga. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Penilaian Pengetahuan Masyarakat tentang Rokok No. Pertanyaan Penilaian Benar Salah Total n n n 6. Menurut Anda, apakah komponen utama rokok? 96 100 96 100 7. Jenis-jenis perokok apa sajakah yang Anda ketahui? 67 69.8 29 30.2 96 100 8. Menurut Anda, berapakah konsumsi perokok berat dalam sehari? 34 35.4 62 64.6 96 100 9. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan asap rokok utama mainstream smoke? 24 25.0 72 75.0 96 100 10. Menurut Anda, komponen apakah yang terdapat pada asap rokok yang dihirup? 71 74.0 25 26.0 96 100 11. Menurut Anda, zat apakah yang terkandung dalam rokok yang dapat menyebabkan kecanduan? 87 90.6 9 9.4 96 100 12. Menurut Anda, zat apakah yang terkandung dalam rokok yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah? 27 28.1 69 71.9 96 100 13. Menurut Anda, zat apakah yang terkandung pada rokok yang dapat menyebabkan kanker? 27 28.1 69 71.9 96 100 Berdasarkan tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa responden menjawab paling banyak benar pada pertanyaan keenam sebanyak 96 orang 100, diikuti pertanyaan kesebelas sebanyak 87 orang 90.6, kemudian pertanyaan kesepuluh sebanyak 71 orang 74, kemudian pertanyaan ketujuh sebanyak 67 orang 69.8, kemudian pertanyaan kedelapan sebanyak 34 orang 35.4, kemudian pertanyaan kedua belas dan ketiga belas sebanyak 27 orang 28,1, dan responden menjawab paling sedikit benar pada pertanyaan kesembilan sebanyak 24 orang 25. Berdasarkan tabel ini dapat diketahui juga bahwa Universitas Sumatera Utara semua responden mengetahui bahwa komponen utama rokok adalah tembakau tetapi hanya sedikit yang mengetahui bahwa asap rokok utama adalah asap rokok yang dihirup melalui mulut oleh perokok aktif. Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Penilaian Pengetahuan Masyarakat tentang Hubungan Rokok terhadap Katarak No . Pertanyaan Penilaian Benar Salah Total n N n 14. Menurut Anda, apakah rokok dapat meningkatkan resiko katarak? 63 65.6 33 34.4 96 100 15. Menurut Anda, zat-zat apa yang terkandung dalam rokok yang dapat menimbulkan penyakit katarak? 16 16.7 80 83.3 96 100 Berdasarkan tabel 5.9 di atas diketahui bahwa 63 orang 65.6 responden mengetahui bahwa rokok dapat meningkatkan resiko katarak tetapi hanya 16 orang 16.7 yang mengetahui zat yang terkandung dalam rokok yang dapat menyebabkan katarak. 5.1.4. Deskripsi Tingkat Pengetahuan Responden Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh Rokok terhadap Katarak secara Umum No Tingkat Pengetahuan Frekuensi orang Persentase 1. Kurang 70 72.9 2. Cukup 21 21.9 3. Baik 5 5.2 Total 96 100 Berdasarkan tabel 5.10 di atas dapat diketahui sebagian besar responeden memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 70 orang 72.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh Rokok terhadap Katarak Berdasarkan Usia No Kelompok Usia Tingkat Pengetahuan Total Kurang Cukup Baik n n n N 1. 17-19 14 70 6 30 20 10 2. 20-22 27 73 6 16.2 4 10.8 37 10 3. 23-25 10 71.4 3 21.4 1 7.1 14 10 4. 26-28 3 75 1 25 4 10 5. 29-31 6 85.7 1 14.3 7 10 6. 32-34 3 60 2 40 5 10 7. 35-37 3 75 1 25 4 10 8. 38-40 4 80 1 20 5 10 Total 70 21 5 96 Berdasarkan tabel 5.11 di atas dapat diketahui bahwa pada setiap kelompok usia tingkat pengetahuan masyarakat terbanyak adalah kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat berpengetahuan kurang pada usia 17-19 tahun adalah 14 orang 70, pada usia 20-22 tahun berjumlah 27 orang 73, pada usia 23-25 tahun berjumlah 10 orang 71.4, pada usia 26-28 tahun berjumlah 3 orang 75, pada usia 29-31 berjumlah 6 orang 85.7, pada usia 32-34 berjumlah 3 orang 60, pada usia 35-37 berjumlah 3 orang 75 dan pada usia 38-40 berjumlah 4 orang 80. Berdasarkan tabel 5.11 ini juga dapat diketahui bahwa kelompok usia yang paling banyak memiliki masyarakat berpengetahuan baik adalah usia 20-22 tahun yaitu berjumlah 4 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh Rokok terhadap Katarak Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Tingkat Pengetahuan Total Kurang Cukup Baik n n n n 1. Laki-laki 30 75 8 20 2 5 40 10 2. Perempuan 40 71.4 13 23.2 3 5.4 56 10 Total 70 21 5 Berdasarkan tabel 5.12 di atas dapat diketahui bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat pengetahuan kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat berpengetahuan kurang pada laki-laki berjumlah 30 orang 75 dan pada perempuan berjumlah 40 orang 71.4. Berdasarkan tabel 5.12 ini juga dapat diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak memiliki masyarakat berpengetahuan baik adalah perempuan yaitu berjumlah 3 orang. Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh Rokok terhadap Katarak Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Total Kurang Cukup Baik n n n n 1. Pendidikan Menengah 31 67.4 14 30.4 1 2.2 46 10 2. Pendidikan Tinggi 39 78 7 14 4 8 50 10 Total 70 21 5 Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa baik responden yang berpendidikan menengah maupun pendidikan tinggi, tingkat pengetahuan terbanyak adalah kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat berpengetahuan kurang pada pendidikan menengah berjumlah 31 orang 67.4 dan pada pendidikan tinggi berjumlah 39 orang 78. Berdasarkan tabel 5.13 ini juga dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak memiliki Universitas Sumatera Utara masyarakat berpengetahuan baik adalah masyarakat yang berpendidikan tinggi yaitu berjumlah 4 orang. Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pengaruh Rokok terhadap Katarak Berdasarkan Petugas MedisParamedis atau Tidak No Pekerjaan Tingkat Pengetahuan Total Kurang Cukup Baik n n n n 1. Petugas MedisParamedis 11 73.3 2 13.3 2 13.3 15 10 2. Bukan Petugas Medisparamedis 59 72.8 19 23.5 3 3.7 81 10 Total 70 21 5 Berdasarkan tabel 5.14 di atas dapat diketahui bahwa pada semua pekerjaan, baik petugas medisparamedis maupun bukan petugas medisparamedis, tingkat pengetahuan masyarakat terbanyak adalah kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat berpengetahuan kurang pada petugas medis berjumlah 11 orang 73.3 dan pada bukan petugas medisparamedis berjumlah 59 orang 72.8. Berdasarkan tabel 5.14 ini juga dapat diketahui bahwa pekerjaan yang paling banyak memiliki masyarakat berpengetahuan baik adalah bukan petugas medisparamedis yaitu berjumlah 3 orang. Tetapi apabila dibandingkan persentase masyarakat yang berpengetahuan baik pada kedua kelompok ini, maka petugas medisparamedis yang memiliki tingkat pengetahuan baik lebih besar dari pada bukan petugas medisparamedis. Persentase petugas medisparamedis yang memiliki pengetahuan baik adalah 13.3 dari seluruh petugas medisparamedis sedangkan persentase masyarakat yang bukan petugas medisparamedis yang berpengetahuan baik adalah 3.7 dari seluruh masyarakat bukan petugas medisparamedis. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan