Kerangka Konseptual .1. Model Perkembangan Bahasa
2.2 Kerangka Konseptual 2.2.1. Model Perkembangan Bahasa
Penelitian mengenai fonem-fonem dalam bahasa Austronesia mengacu kepada ilmu Lnguistik Historis Komparatif LHK. Banyak teori yang berhubungan dengan
sejarah perkembangan dan perubahan bahasa. Bila diselusuri lebih dalam, maka ditemukanlah proses dan faktor mekanisme perubahan itu. Penelaahan atas bahasa-
bahasa yang diduga memiliki kesamaan-kesamaan tertentu oleh para ahli disimpulkan bahwa bahasa itu berkerabat dan berasal dari satu bahasa. Bahasa asal itu lazim
disebut bahasa induk atau bahasa purba proto. Bahasa purba yang hidup pada beribu-ribu tahun yang lalu berkembang dan
pecah menjadi beberapa bahasa baru. Kemudian mereka membandingkan dan merumuskan keteraturan-keteraturan perubahan yang kemudian disebut hukum
bunyi. Di samping itu ditemukan pula analogi sebagai sebab lain adanya perubahan. Hukum bunyi menimbulkan perubahan pada tataran bunyi fonem sedangkan analogi
adalah penyebab segi-segi ketatabahasaan Bynon, 1979:24 dalam Mbete 1981. Dibalik perubahan-perubahan yang terjadi itu, ada pula unsur-unsur terusan
yang terwaris retensi yang meliputi: fonem, kata dasar dengan semantiknya,serta unsur-unsur ketatabahasaan baik morfologi maupun sintaksisnya. Di antara
perubahan-perubahan itu, perubahan bunyi merupakan salah satu penanda perubahan unsur terkecil dalam bahasa tetapi cukup menarik untuk diteliti dan ditelaah.
Perubahan bunyi ini yang kemudian menggambarkan refleksi-refleksi atau pertalian- pertalian bunyi diantar bahasa-bahasa berkerabat, bukanlah suatu peristiwa yang
Universitas Sumatera Utara
kebetulan. Pada dasarnya perubahan itu diatur dan ditentukan oleh suatu prinsip keteraturan, dalam arti bunyi itu berubah secara teratur melalui proses-proses tertentu
dan berlangsung dalam suatu periode yang lama Bynon, 1979:25 dalam Mbete 1981.
Bynon juga menguraikan adanya tiga model daripada perkembangan bahasa yaitu, model kaum neogramarrian, model kaum strukturalis, dan model kaum
transformasional-generatif.
2.2.1.1.Model Kaum neogramarrian
Kaum neogramarrian adalah sekelompok sarjana Indo-Eropa yang bekerja dan mempunyai hubungan dengan Universitas Leipzig pada akhir abad 19. Untuk ilmu
bahasa historis mereka memberikan dasar yang kokoh dengan membuat formulasi tentang prinsip-prinsip metodologis dan postulat teoritis yang membimbing mereka
didalam pekerjaan mereka serta sekaligus mencobakan prinsip-prinsip ini didalam kerja praktek. Kaum neogramarrian membuat postulat tentang prinsip dasar didalam
perkembangan bahasa, yaitu hukum bunyi dan analogi. Mereka menyatakan bahwa perubahan bahasa didasari oleh prinsip hukum
bunyi tanpa kekecualian Bynon, 1977:25. Dengan hukum bunyi tanpa kekecualian ini dapat diartikan bahwa arah dari perubahan bunyi adalah sama pada semua
masyarakat bahasa yang mengalami perubahan tersebut dan semua kata dimana ada bunyi yang mengalami perubahan yang terjadi pada lingkungan fonetik yang sama
juga dipengaruhi oleh lingkungan dengan cara yang sama. Karena kaum ini berpendapat bahwa kaidah-kaidah fonologis dapat diformulasikan tanpa mengacu
Universitas Sumatera Utara
kepada morfologi, sintaksis, dan semantik. Prinsip yang kedua adalah analogi. Lain daripada kaidah-kaidah fonologis yang bebas tadi, perubahan analogis sepenuhnya
tergantung pada struktur gramatikal.
2.2.1.2.Model Kaum Strukturalis
Kaum strukturalis adalah para ahli bahasa aliran praha di Eropa seperti Ferdinand de Saussare dan para pengikut Bloomfield. Kaum ini menerangkan
perubahan fonologis dengan memakai fonem. Adapun aspek-aspek perubahan fonologis bagi kaum strukturalis adalah:
1. Perubahan fonologis dapat mempengaruhi inventori fonem, yakni dapat menyebabkan bertambah dan berkurangnya jumlah fonem.
2. Perubahan fonologis mungkin saja tidak mempengaruhi inventori fonem,tetapi dapat mengubah distribusi fonem-fonem tertentu
3. Perubahan yang sama dapat mengganti ‘incidence’ dari a dan e, yani distribusinya pada item-item leksikal dan gramatikal pada bahasa tersebut.
2.2.1.3.Model Kaum Transformasional-Generatif untuk Evolusi Bahasa
Kaum ini mengenal dua macam perubahan, yaitu perubahan fonologis dan perubahan sintaktik. Didalam perubahan fonologis mereka membedakan antara
inovasi dan penyusunan kembali secara sistematik. Sedangkan dalam perubahan secara sintaktik mereka mengenal perubahan-perubahan didalam sintaksis dari frasa
benda noun phrase, frasa kerja verb phrase dan item leksikal.
Universitas Sumatera Utara