maka,
−
� �
2
+
�
2 = 0
�
2 =
� �
2 �
2
.
�
= 2 .
� �
2
= 2
� �
�
=
2
� �
=
�
. . . 6
Dari uraian secara matematik di atas, jelas bahwa kondisi minimum Biaya total persediaan dapat tercapai dengan memesan unit dengan metode EOQ.
2.7 Safety Stock Persediaan Pengaman
Masalah kekurangan persediaan obat generik, misalnya karena permintaan obat generik yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan
obat yang dipesan pasti dialami oleh setiap perusahaan. Untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan Safety Stock. Dengan adanya persediaan pengaman, perusahaan dapat
mengatasi ketidakpastian permintaan dengan segera.
Dalam hal ini, PT Indofarma Global Medika Medan menggunakan batas toleransi α = 5 di atas perkiraan dan 5 bawah perkiraan. Dengan batas toleransi
tersebut pada Tabel Standar Deviasi Normal, maka nilai Standar Normal Deviasi Z yang digunakan adalah 1,65. Rumus menghitung nilai Safety Stock SS:
= � × �
. . . 7
Di mana: SS = Safety Stock persediaan pengaman Z
= Standar normal deviasi � = Standar deviasi
Universitas Sumatera Utara
� =
�
�
−�
2 �
n = Banyak data
2.8 Reorder Point ROP
Reorder Point ROP atau biasa disebut dengan batastitik jumlah pemesanan kembali
termasuk permintaan yang diinginkan atau dibutuhkan selama masa tenggang, misalnya suatu tambahanekstra stok.
Menurut Fredi Rangkuti 2004, reorder point terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok berkurang terus. Dengan demikian kita harus
menentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Jumlah yang
diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang. Selain itu dapat pula ditambahkan dengan safety stock yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau
kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang.
Faktor yang mempengaruhi pemesanan ulang reorder point: a.
Waktu yang diperlukan dari saat pemesanan sampai dengan barang datang di perusahaan Lead Time
b. Tingkat pemakaian barang rata-rata hari atau satuan waktu lainnya
c. Persediaan besisafety stock jumlah persediaan barang yang minimum
harus ada untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya barang yang dibeli agar perushaaan tidak mengalami “stock out”gangguan
kelancaran kegiatan produksi karena kehabisan barang.
Rumus:
= � × +
. . . 8
Universitas Sumatera Utara
Di mana: ROP = Reorder point titik pemesanan ulang �
= Rata-rata jumlah kebutuhan unitbulan LT
= Lead time waktu tunggu bulan SS
= Safety Stock persediaan pengaman
Secara grafik, hubungan EOQ, safety stock dan ROP dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Grafik Hubungan EOQ, Safety Stock dan ROP Zamit, Yulian. 2003
2.9 Persediaan Maksimal