Usulan Kebijakan Pemesanan Bahan Baku PT X Dengan Menggunakan EOQ Multi Item Untuk Perishable Item Dengan Pertimbangan All Unit Discount.

(1)

ABSTRAK

PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang minuman ringan. Produk yang dihasilkan oleh PT X adalah teh, kopi, gula asam, dan minuman rasa buah. Berdasarkan hasil wawancara, masalah yang dialami perusahaan terjadi pada proses pengadaan bahan baku untuk produk minuman rasa buah. Kebijakan pemesanan perusahaan saat ini dilakukan dengan waktu siklus selama 17 hari dan jumlah pemesanan sebanyak kuantitas dengan harga termurah dari supplier dengan lokasi terdekat. Hal tersebut dapat mengakibatkan biaya produksi yang ditanggung perusahaan menjadi lebih besar karena salah satu faktor yang cukup mempengaruhi total biaya produksi yang dikeluarkan adalah dari bahan baku. Perusahaan ingin mengurangi biaya produksi minuman rasa buah agar keuntungan yang diperoleh meningkat sehingga diperlukan perbaikan kebijakan pemesanan buah-buahan.

Sebelum menentukan kebijakan pemesanan yang lebih baik, dilakukan pengolahan data dan analisis. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pengolahan data. Tahap pertama adalah mengidentifikasi biaya-biaya yang terkait dalam perhitungan total biaya. Tahap kedua adalah menghitung total biaya/tahun menggunakan metode usulan untuk kedua supplier dan metode perusahaan untuk kedua supplier. Metode usulan kebijakan pemesanan bahan baku dilakukan dengan menggunakan metode EOQ multi item untuk perishable item dengan pertimbangan all unit discount. Tahap ketiga adalah membandingkan total biaya yang dihasilkan dari perhitungan metode usulan untuk supplier A dan supplier B, serta metode perusahaan untuk supplier A dan supplier B. Tahap terakhir adalah memilih metode terbaik dengan total biaya per tahun termurah.

Dari pengolahan data didapatkan hasil berupa total biaya, jumlah pemesanan, dan waktu siklus. Metode usulan untuk supplier A menghasilkan total biaya sebesar Rp 645.298.151,82/tahun dengan waktu siklus selama 21 hari dan jumlah pemesanan buah jeruk sebesar 1036 kg/siklus, buah stoberi sebesar 1208kg/siklus, dan buah anggur sebesar 66 kg/siklus. Metode usulan untuk supplier B menghasilkan total biaya sebesar Rp 640.684.063,00/tahun dengan waktu siklus selama 33 hari dan jumlah pemesanan buah jeruk sebesar 2037 kg/siklus, buah stoberi sebesar 1884 kg/siklus, dan buah anggur sebesar 102 kg/siklus. Kebijakan pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini adalah memesan buah di supplier A dengan jumlah pemesanan buah jeruk sebesar 1000 kg, buah stoberi sebesar 1000 kg, dan buah anggur sebesar 75 kg dengan waktu siklus 17 hari dengan total biaya yang ditanggung adalah Rp 647.872.773,90/tahun. Kebijakan pemesanan dengan metode perusahaan jika memesan buah di supplier B dengan jumlah pemesanan buah jeruk sebesar 1000 kg, buah stoberi sebesar 1000 kg, dan buah anggur sebesar 100 kg dengan waktu siklus 17 hari menghasilkan total biaya yang ditanggung adalah Rp


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR NOTASI MATEMATIS ... xvi BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Fungsi Persediaan ... 2-1 2.2 Jenis-jenis Persediaan ... 2-2 2.3 Komponen Biaya Persediaan ... 2-3 2.4 Klasifikasi Persediaan... 2-5 2.5 Potongan Harga ... 2-7 2.5.1 Incremental Discount ... 2-8 2.5.2 All Unit Discount ... 2-8 2.6 Metode Pengendalian Persediaan ... 2-9 2.6.1 Pengendalian Persediaan untuk Perishable Item ... 2-9 2.6.2 Metode EOQ (Economic Order Quantity) ... 2-10 2.6.2.1 Asumsi Metode EOQ... 2-10 2.6.2.2 Formulasi Matematika dan Notasi Metode EOQ ... 2-10


(3)

2.6.3 Metode EOQ Single Item untuk Perishable Item dengan

Pertimbangan All Unit Discount ... 2-12 2.6.3.1 Asumsi Metode EOQ Single Item untuk

Perishable Item dengan Pertimbangan

All Unit Discount ... 2-12 2.6.3.2 Formulasi Matematika dan Notasi Metode

EOQ Single Item untuk Perishable Item dengan

Pertimbangan All Unit Discount ... 2-13 2.6.2.3 Algoritma Metode EOQ Single Item untuk

Perishable Item dengan Pertimbangan

All Unit Discount ... 2-15 2.6.4 Metode EOQ Multi Item untuk Perishable Item dengan

Pertimbangan All Unit Discount ... 2-16 2.6.4.1 Asumsi Metode EOQ Multi Item untuk

Perishable Item dengan Pertimbangan

All Unit Discount ... 2-16 2.6.4.2 Formulasi Matematika dan Notasi Metode

EOQ Multi Item untuk Perishable Item dengan

Pertimbangan All Unit Discount ... 2-17 2.6.4.3 Algoritma Metode EOQ Single Item untuk

Perishable Item dengan Pertimbangan

All Unit Discount ... 2-20 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bagan Metodologi Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Bagan Alir Metodologi Penelitian ... 3-1 3.2.1 Penelitian Pendahuluan... 3-1 3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 3-1 3.2.3 Perumusan Masalah ... 3-2


(4)

3.2.7 Pengumpulan Data ... 3-3 3.2.8 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-4 3.2.8.1 Langkah-langkah Pengolahan Data ... 3-4 3.2.8.2 Keterangan Langkah-langkah Pengolahan Data ... 3-4 3.2.8.3 Analisis ... 3-7 3.2.9 Kesimpulan dan Saran ... 3-7 3.3 Bagan Metodologi Penelitian ... 3-8 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-2 4.2.1 Bagan Struktur Organisasi ... 4-2 4.2.2 Deskripsi Pekerjaan ... 4-3 4.3 Data Supplier ... 4-6 4.4 Data Buah-buahan ... 4-7 4.4.1 Data Harga Buah-buahan... 4-7 4.4.2 Data Kebutuhan Buah-buahan ... 4-8 4.4.3 Data Harga Buah Kedaluwarsa... 4-8 4.4.4 Data Persediaan Buah-buahan ... 4-8 4.5 Data Kapasitas Produksi Perusahaan ... 4-12 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data ... 5-1 5.1.1 Identifikasi dan Analisis Biaya ... 5-1 5.1.1.1 Biaya Pesan... 5-1 5.1.1.2 Biaya Simpan ... 5-5 5.1.1.3 Biaya Kekurangan ... 5-11 5.1.1.4 Biaya Kedaluwarsa ... 5-12 5.1.2 Kebijakan Pemesanan ... 5-13 5.1.2.1 Metode Usulan ... 5-13 5.1.2.2 Metode Perusahaan ... 5-21


(5)

5.1.2.3 Perbandingan Metode Usulan dengan Metode

Perusahaan ... 5-26 5.2 Analisis ... 5-27

5.2.1 Analisis Kebijakan Pemesanan untuk Masing-masing

Metode ... 5-27 5.2.1.1 Analisis Kebijakan Pemesanan dengan

Metode Usulan ... 5-27 5.2.1.2 Analisis Kebijakan Pemesanan dengan

Metode Perusahaan ... 5-28 5.2.2 Analisis Komponen Biaya Metode Usulan ... 5-29 5.2.3 Analisis Komponen Biaya Metode Perusahaan ... 5-34 5.2.4 Analisis Komponen Biaya Metode Usulan dan

Metode Perusahaan ... 5-40 5.2.5 Analisis Pemilihan Metode Terbaik ... 5-46 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2 6.2.1 Saran untuk Perusahaan ... 6-2 6.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya ... 6-3 DAFTAR PUSTAKA ... xvii LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Data Supplier Buah 4-6

4.2 Data Harga Buah Supplier A 4-7

4.3 Data Harga Buah Supplier B 4-7

4.4 Data Kebutuhan Buah 4-8

4.5 Data Harga Jual Kembali 4-8

4.6 Data Persediaan Buah Jeruk 4-9

4.7 Data Persediaan Buah Stoberi 4-10

4.8 Data Persediaan Buah Anggur 4-11

4.9 Data Kapasitas Produksi Minuman Rasa Buah 4-12

5.1 Tarif Biaya Telepon dan Fax 5-2

5.2 Rincian Biaya Telepon dan Fax untuk Supplier A 5-2 5.3 Rincian Biaya Telepon dan Fax untuk Supplier B 5-2 5.4 Rincian Biaya Transportasi oleh Supplier A 5-3 5.5 Rincian Biaya Transportasi oleh Supplier B 5-3 5.6 Biaya Transportasi yang Ditanggung Perusahaan 5-3

5.7 Biaya Bongkar Muat dan Inspeksi 5-4

5.8 Rincian Total Biaya Pesan Supplier A 5-5

5.9 Rincian Total Biaya Pesan Supplier B 5-5

5.10 Nilai Buah yang Disimpan 5-6

5.11 Ringkasan Persentase Komponen Biaya Simpan 5-10 5.12 Biaya Simpan Masing-masing Buah Supplier A 5-10 5.13 Biaya Simpan Masing-masing Buah Supplier B 5-11 5.14 Biaya Kekurangan Masing-masing Produk 5-11 5.15 Biaya Kedaluwarsa Masing-masing Buah dari Supplier A 5-12 5.16 Biaya Kedaluwarsa Masing-masing Buah dari Supplier B 5-13 5.17 Indikator Perhitungan Metode Usulan untuk Supplier A 5-14 5.18 Indikator Perhitungan Metode Usulan untuk Supplier B 5-14


(7)

Tabel Judul Halaman

5.19 Perhitungan Nilai T* dan Q Supplier A 5-15 5.20 Perhitungan Nilai T* dan Q Supplier B 5-15

5.21 Perhitungan Nilai Qk Metode Usulan 5-16

5.22 Biaya Pembelian Metode Usulan 5-17

5.23 Biaya Pemesanan Metode Usulan 5-18

5.24 Biaya Penyimpanan Metode Usulan 5-18

5.25 Biaya Kekurangan Metode Usulan 5-19

5.26 Biaya Kedaluwarsa Metode Usulan 5-20

5.27 Perhitungan Total Biaya Metode Usulan 5-21 5.28 Perhitungan Nilai Qk Metode Perusahaan 5-21 5.29 Indikator Perhitungan Metode Perusahaan untuk Supplier A 5-22 5.30 Indikator Perhitungan Metode Perusahaan untuk Supplier A 5-22

5.31 Biaya Pembelian Metode Perusahaan 5-23

5.32 Biaya Pemesanan Metode Perusahaan 5-24

5.33 Biaya Penyimpanan Metode Perusahaan 5-24

5.34 Biaya Kekurangan Metode Perusahaan 5-25

5.35 Biaya Kedaluwarsa Metode Perusahaan 5-25

5.36 Perhitungan Total Biaya Metode Perusahaan 5-26 5.37 Total Biaya Metode Usulan dan Metode Perusahaan 5-27

5.38 Kebijakan Pemesanan Optimal 5-27

5.39 Rincian Komponen Biaya Metode Usulan 5-29

5.40 Rincian Komponen Biaya Metode Perusahaan 5-34 5.41 Rincian Komponen Biaya Metode Usulan dan Metode

Perusahaan 5-40

6.1 Kebijakan Pemesanan dengan Metode Usulan 6-2


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Model Persediaan EOQ 2-11

2.2 Model Persediaan EOQ Single Item untuk Perishable Item 2-13 2.3 Model Persediaan EOQ Multi Item untuk Perishable Item 2-17

3.1 Bagan Aliran Pengolahan Data 3-4

3.2 Bagan Metodologi Penelitian 3-8

4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4-2

5.1 Perbandingan Biaya Pembelian Metode Usulan 5-29 5.2 Perbandingan Biaya Pemesanan Metode Usulan 5-30 5.3 Perbandingan Biaya Penyimpanan Metode Usulan 5-31 5.4 Perbandingan Biaya Kekurangan Metode Usulan 5-32 5.5 Perbandingan Biaya Kedaluwarsa Metode Usulan 5-33 5.6 Perbandingan Total Biaya Metode Usulan 5-34 5.7 Perbandingan Biaya Pembelian Metode Perusahaan 5-35 5.8 Perbandingan Biaya Pemesanan Metode Perusahaan 5-36 5.9 Perbandingan Biaya Penyimpanan Metode Perusahaan 5-37 5.10 Perbandingan Biaya Kekurangan Metode Perusahaan 5-38 5.11 Perbandingan Biaya Kedaluwarsa Metode Perusahaan 5-39 5.12 Perbandingan Total Biaya Metode Perusahaan 5-40 5.13 Perbandingan Biaya Pembelian Metode Usulan dan

Metode Perusahaan 5-41

5.14 Perbandingan Biaya Pemesanan Metode Usulan dan

Metode Perusahaan 5-42

5.15 Perbandingan Biaya Penyimpanan Metode Usulan dan

Metode Perusahaan 5-43

5.16 Perbandingan Biaya Kekurangan Metode Usulan dan


(9)

Gambar Judul Halaman

5.17 Perbandingan Biaya Kedaluwarsa Metode Usulan dan

Metode Perusahaan 5-45

5.18 Perbandingan Keseluruhan Biaya Metode Usulan dan

Metode Perusahaan 5-46

5.19 Perbandingan Total Biaya Metode Usulan dan


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Penurunan Rumus Q Metode EOQ L1-1

2 Penurunan Rumus Q Metode EOQ Single Item

Untuk Perishable Item L2-1

3 Penurunan Rumus T* Metode EOQ Multi Item


(11)

DAFTAR NOTASI MATEMATIS

Q = Jumlah pemesanan optimum. Qk = Jumlah barang yang kedaluwarsa. Pi = Harga beli barang perunit.

R = Jumlah permintaan barang dalam satu periode perencanaan. S = Biaya pemesanan untuk setiap kali pesanan diajukan. H = Biaya simpan barang perunit perperiode perencanaan. Ck = Biaya kekurangan barang perunit.

J = Harga jual barang kedaluwarsa perunit.

Cp = Biaya pembelian selama satu periode perencanaan. Co = Biaya pemesanan selama satu periode perencanaan. Cs = Biaya penyimpanan selama satu periode perencanaan. Cso = Biaya kekurangan selama satu periode perencanaan. Ckd = Biaya kedaluwarsa selama satu periode perencanaan. T = Satu periode perencanaan.

B = Titik pemesanan kembali. L = Lead time pengiriman barang. Pl = Harga beli untuk barang l (Rp/kg)

Rl = Permintaan per tahun untuk barang l (kg)

S = Biaya pesan/siklus (Rp) T* = Waktu siklus optimal (tahun)

Hl = Biaya simpan untuk barang l (Rp/kg)

Ql = Jumlah pemesanan untuk barang l (kg)

Qkl = Jumlah barang kedaluwarsa untuk barang l (kg)

Ɵl = Fraksi barang baik (presentase barang baik) untuk barang l

Ckrl = Biaya kekurangan untuk barang l (Rp/kg)


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini, perkembangan perindustrian mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Setiap perusahaan bersaing dari segi harga agar dapat menguasai pasar dan mengambil hati para konsumen, yaitu dengan memberikan harga jual yang cukup rendah tetapi dengan kualitas bahan yang tetap baik.

PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang minuman ringan. Produk yang dihasilkan dari PT X adalah teh, kopi, gula asam, dan minuman rasa buah (jeruk, stoberi, dan anggur). Dari produk yang dihasilkan, dapat diketahui bahwa bahan baku yang digunakan untuk proses produksi merupakan perishable item karena memiliki batas pemakaian untuk waktu tertentu.

Berdasarkan hasil wawancara penulis, masalah yang dialami perusahaan adalah pada pengadaan bahan baku untuk produk minuman rasa buah. Kebijakan pemesanan yang dilakukan perusahaan saat ini adalah selalu memesan dengan kuantitas dengan harga termurah dari supplier dengan lokasi terdekat tanpa melihat total biaya per tahun, padahal total biaya per tahun yang ditanggung perusahaan bisa saja belum optimal. Hal tersebut dapat mengakibatkan biaya produksi yang ditanggung perusahaan menjadi lebih besar karena salah satu faktor yang cukup mempengaruhi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan adalah dari bahan baku. Dengan kebijakan pemesanan saat ini, perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan dengan optimal. Perusahaan ingin mengurangi biaya produksi minuman rasa buah agar keuntungan yang diperoleh meningkat, tetapi kualitas dari buah yang dipesan tetap terjaga. Terlebih lagi dengan adanya persaingan yang begitu ketat dengan kompetitor membuat perusahaan tidak dapat menjual produk yang dihasilkan dengan


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 2

harga yang tinggi dan dengan kualitas yang kurang memenuhi standar. Waktu pemesanan yang dilakukan, jumlah bahan baku yang dipesan, dan pemilihan supplier dapat mempengaruhi jumlah biaya yang ditanggung oleh perusahaan. Terlebih lagi supplier memberikan diskon sesuai dengan batas kuantitas yang ditetapkan.

Dengan latar belakang masalah di atas, penulis ingin membantu perusahaan menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan dengan memberikan usulan kebijakan pemesanan buah-buahan yang lebih baik agar dapat menentukan jumlah pemesanan buah yang optimal,waktu pemesanan yang optimal, dan supplier yang tepat agar dapat meminimisasi biaya produksi.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pengamatan awal yang telah dilakukan, dapat diidentifikasikan bahwa pengendalian persediaan bahan baku kurang baik, karena kurang memperhatikan jumlah optimal pemesanan. Jika jumlah bahan baku yang dipesan belum optimal, maka perusahaan akan menanggung biaya yang lebih mahal dari seharusnya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika dilakukan analisis agar dapat meningkatkan pengendalian persediaan bahan baku di perusahaan.

Kebijakan pembelian bahan baku buah-buahan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini adalah membeli bahan baku dari supplier dengan lokasi terdekat. Jumlah bahan baku yang dipesan oleh perusahaan adalah sejumlah kuantitas dengan diskon terbesar yang ditawarkan oleh supplier tersebut. Dari permasalahan tersebut, penulis ingin mengusulkan suatu metode perencanaan persediaan yang lebih baik agar dapat meminimisasi biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 3

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian dapat lebih spesifik dan tidak terlalu luas. Pembatasannya adalah sebagai berikut:

1. Data kapasitas produksi perusahaan yang digunakan adalah data pada bulan September 2014.

2. Bahan baku produk yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah buah dari produk minuman rasa, yaitu buah jeruk, stoberi, dan anggur.

Untuk asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. 1 tahun = 365 hari.

2. Tidak ada perubahan harga dan biaya selama penelitian. 3. Lead time dan kapasitas produksi konstan.

4. Perusahaan menentukan kebijakan persentase jumlah buah yang memiliki kualitas baik.

5. Seluruh barang yang akan kedaluwarsa akan langsung terjual.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan asumsi yang ada maka dapat dilakukan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa kelemahan kebijakan pemesanan bahan baku yang digunakan

perusahaan saat ini?

2. Bagaimana kebijakan pemesanan bahan baku yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan saat ini?

3. Apa keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, jika mengimplementasikan kebijakan pemesanan bahan baku yang diusulkan oleh penulis?

1.5 Tujuan Penelitian


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 4

1. Mengidentifikasi kelemahan kebijakan pemesanan bahan baku yang digunakan perusahaan saat ini.

2. Memberikan usulan kebijakan pemesanan bahan baku yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan saat ini.

3. Mengetahui keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, jika perusahaan mengimplementasikan kebijakan pemesanan bahan baku yang diusulkan oleh penulis.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan untuk penyusunan tugas akhir ini, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti dan digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Berisi langkah-langkah penelitian yang terstruktur agar memudahkan penulis dalam menyusun laporan penelitian.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Berisi data-data perusahaan yang digunakan oleh penulis dalam penyelesaian penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi pengolahan data menggunakan metode usulan dan analisis dari data yang telah diolah.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


(16)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Kebijakan pemesanan buah-buahan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini sudah cukup baik, tetapi perusahaan masih dapat melakukan peningkatan dalam menentukan kebijakan pemesanan buah-buahan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor. Kebijakan pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan dengan waktu siklus selama 17 hari menghasilkan total biaya sebesar Rp 647.872.773,90/tahun jika perusahaan memesan buah-buahan dari supplier A dan Rp 646.874.598,43/tahun jika perusahaan memesan buah-buahan dari supplier B. Kedua total biaya tersebut lebih besar daripada kebijakan pemesanan kepada masing-masing supplier dari metode usulan yang diberikan oleh penulis.

2. Agar bersaing dengan para kompetitor, perusahaan perlu meminimisasi biaya produksi sehingga harga jual produk tetap tetapi berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi biaya produksi adalah biaya persediaan bahan baku yang berhubungan dengan kebijakan pemesanan. Kebijakan pemesanan buah-buahan yang sebaiknya diterapkan di perusahaan saat ini adalah metode yang dapat menghasilkan total biaya yang kecil. Berdasarkan pengolahan data, metode EOQ multi item untuk perishable item dengan mempertimbangan faktor all unit discount dari supplier B menghasilkan total biaya yang terkecil, yaitu sebesar Rp 640.684.063,00/tahun. Kebijakan pemesanan dengan metode usulan untuk supplier B dilihat pada Tabel 6.1.


(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Tabel 6.1

Kebijakan Pemesanan dengan Metode Usulan

3. Keuntungan yang akan didapatkan perusahaan, jika menggunakan metode usulan sebagai kebijakan pemesanan buah-buahan mendapat jumlah pemesanan optimal, waktu siklus optimal, dan total biaya per tahun termurah. Dari hasil perhitungan, total biaya yang didapatkan dari kebijakan pemesanan dengan metode usulan untuk supplier B memiliki total biaya per tahun termurah. Perbandingan total biaya per tahun dapat dilihat pada tabel 6.2.

Tabel 6.2

Perbandingan Total Biaya per Tahun

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Perusahaan

Kesimpulan yang didapat atas hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kebijakan pemesanan dengan metode usulan dapat memberikan manfaat jika diterapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan untuk menerapkan metode usulan sebagai kebijakan pemesanan yang dilakukan di perusahaan. Tidak hanya untuk buah-buahan saja, melainkan untuk semua

No Buah Supplier T* (tahun) T* (hari)

1 Jeruk B

2 Stoberi B

3 Anggur B

0,09299 2037,00

1884,00 102,00 Jumlah Pemesanan (kg) Kebijakan Pemesanan

33

Jeruk Stoberi Anggur

1 Usulan A 1306,00 1208,00 66,00 0,0596043 645.298.151,82

2 Usulan B 2037,00 1884,00 102,00 0,092988 640.684.063,00

3 Perusahaan A 1000,00 1000,00 75,00 0,0465753 647.872.773,90

4 Perusahaan B 1000,00 1000,00 100,00 0,0465753 646.874.598,43 Total Biaya (Rp) T* (tahun)

No Metode

Perhitungan Supplier


(18)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3

6.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran yang diberikan penulis untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan pada masa yang akan datang adalah pola permintaan yang mengikuti distribusi tertentu, dan lead time yang bervariasi. Selain itu, jenis diskon dapat dikembangkan untuk incremental discount. Penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan adanya pemilihan supplier yang tepat.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Goyal, S.K, Giri, B.C, “Recent Trends in Modelling of Deteriorating

Inventory”, European Journal of Operational Research. 2001.

2. Indrianti, N., Ming, T., dan Toha, Isa S; “Model Perencanaan Kebutuhan

Bahan dengan Mempertimbangkan Waktu Kadaluarsa Bahan”, Media

Teknik, No.2. 2001.

3. Limansyah, Taufik; “Analisis Model Persediaan Barang EOQ dengan

Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa dan Faktor All Unit Discount”,

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan. 2011.

4. Limansyah, Taufik; “Penentuan Kebijakan Pemesanan Barang untuk Model

Persediaan Multi Item dengan Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa dan Faktor All Unit Discount”, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan. 2012.

5. Rangkuti, F.; “Manajemen Persediaan (Aplikasi di Bidang Bisnis)”, PT. Raja Grafindo Persada. 2004.

6. Ristono, Agus; “Manajemen Persediaan”, Graha Ilmu. 2009.

7. Tersine, Richard J.; “Principle of Inventory and Material Management”, Prentice Hall New Jersey, 4th ed. 1994.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 3

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian dapat lebih spesifik dan tidak terlalu luas. Pembatasannya adalah sebagai berikut:

1. Data kapasitas produksi perusahaan yang digunakan adalah data pada bulan September 2014.

2. Bahan baku produk yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah buah dari produk minuman rasa, yaitu buah jeruk, stoberi, dan anggur.

Untuk asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. 1 tahun = 365 hari.

2. Tidak ada perubahan harga dan biaya selama penelitian. 3. Lead time dan kapasitas produksi konstan.

4. Perusahaan menentukan kebijakan persentase jumlah buah yang memiliki kualitas baik.

5. Seluruh barang yang akan kedaluwarsa akan langsung terjual.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan asumsi yang ada maka dapat dilakukan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa kelemahan kebijakan pemesanan bahan baku yang digunakan

perusahaan saat ini?

2. Bagaimana kebijakan pemesanan bahan baku yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan saat ini?

3. Apa keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, jika mengimplementasikan kebijakan pemesanan bahan baku yang diusulkan oleh penulis?

1.5 Tujuan Penelitian


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1. Mengidentifikasi kelemahan kebijakan pemesanan bahan baku yang digunakan perusahaan saat ini.

2. Memberikan usulan kebijakan pemesanan bahan baku yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan saat ini.

3. Mengetahui keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, jika perusahaan mengimplementasikan kebijakan pemesanan bahan baku yang diusulkan oleh penulis.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan untuk penyusunan tugas akhir ini, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti dan digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Berisi langkah-langkah penelitian yang terstruktur agar memudahkan penulis dalam menyusun laporan penelitian.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Berisi data-data perusahaan yang digunakan oleh penulis dalam penyelesaian penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi pengolahan data menggunakan metode usulan dan analisis dari data yang telah diolah.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari hasil pengolahan data dan rumusan masalah serta saran bagi perusahaan maupun untuk penulis berikutnya.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Kebijakan pemesanan buah-buahan yang dilakukan oleh perusahaan saat ini sudah cukup baik, tetapi perusahaan masih dapat melakukan peningkatan dalam menentukan kebijakan pemesanan buah-buahan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor. Kebijakan pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan dengan waktu siklus selama 17 hari menghasilkan total biaya sebesar Rp 647.872.773,90/tahun jika perusahaan memesan buah-buahan dari supplier A dan Rp 646.874.598,43/tahun jika perusahaan memesan buah-buahan dari supplier B. Kedua total biaya tersebut lebih besar daripada kebijakan pemesanan kepada masing-masing supplier dari metode usulan yang diberikan oleh penulis.

2. Agar bersaing dengan para kompetitor, perusahaan perlu meminimisasi biaya produksi sehingga harga jual produk tetap tetapi berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi biaya produksi adalah biaya persediaan bahan baku yang berhubungan dengan kebijakan pemesanan. Kebijakan pemesanan buah-buahan yang sebaiknya diterapkan di perusahaan saat ini adalah metode yang dapat menghasilkan total biaya yang kecil. Berdasarkan pengolahan data, metode EOQ multi item untuk perishable item dengan mempertimbangan faktor all unit discount dari supplier B menghasilkan total biaya yang terkecil, yaitu sebesar Rp 640.684.063,00/tahun. Kebijakan pemesanan dengan metode usulan untuk supplier B dilihat pada Tabel 6.1.


(4)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.1

Kebijakan Pemesanan dengan Metode Usulan

3. Keuntungan yang akan didapatkan perusahaan, jika menggunakan metode usulan sebagai kebijakan pemesanan buah-buahan mendapat jumlah pemesanan optimal, waktu siklus optimal, dan total biaya per tahun termurah. Dari hasil perhitungan, total biaya yang didapatkan dari kebijakan pemesanan dengan metode usulan untuk supplier B memiliki total biaya per tahun termurah. Perbandingan total biaya per tahun dapat dilihat pada tabel 6.2.

Tabel 6.2

Perbandingan Total Biaya per Tahun

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Perusahaan

Kesimpulan yang didapat atas hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kebijakan pemesanan dengan metode usulan dapat memberikan manfaat jika diterapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar perusahaan mempertimbangkan untuk menerapkan metode usulan sebagai kebijakan pemesanan yang dilakukan di perusahaan. Tidak hanya untuk buah-buahan saja, melainkan untuk semua bahan baku yang memiliki waktu kedaluwarsa atau perishable.

No Buah Supplier T* (tahun) T* (hari)

1 Jeruk B

2 Stoberi B

3 Anggur B

0,09299 2037,00

1884,00 102,00 Jumlah Pemesanan (kg) Kebijakan Pemesanan

33

Jeruk Stoberi Anggur

1 Usulan A 1306,00 1208,00 66,00 0,0596043 645.298.151,82

2 Usulan B 2037,00 1884,00 102,00 0,092988 640.684.063,00

3 Perusahaan A 1000,00 1000,00 75,00 0,0465753 647.872.773,90

4 Perusahaan B 1000,00 1000,00 100,00 0,0465753 646.874.598,43

Total Biaya (Rp) T* (tahun)

No Metode

Perhitungan Supplier


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6 - 3

6.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran yang diberikan penulis untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan pada masa yang akan datang adalah pola permintaan yang mengikuti distribusi tertentu, dan lead time yang bervariasi. Selain itu, jenis diskon dapat dikembangkan untuk incremental discount. Penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan adanya pemilihan supplier yang tepat.


(6)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Goyal, S.K, Giri, B.C, “Recent Trends in Modelling of Deteriorating

Inventory”, European Journal of Operational Research. 2001.

2. Indrianti, N., Ming, T., dan Toha, Isa S; “Model Perencanaan Kebutuhan

Bahan dengan Mempertimbangkan Waktu Kadaluarsa Bahan”, Media

Teknik, No.2. 2001.

3. Limansyah, Taufik; “Analisis Model Persediaan Barang EOQ dengan

Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa dan Faktor All Unit Discount”,

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan. 2011.

4. Limansyah, Taufik; “Penentuan Kebijakan Pemesanan Barang untuk Model

Persediaan Multi Item dengan Mempertimbangkan Faktor Kadaluarsa dan Faktor All Unit Discount”, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan. 2012.

5. Rangkuti, F.; “Manajemen Persediaan (Aplikasi di Bidang Bisnis)”, PT. Raja Grafindo Persada. 2004.

6. Ristono, Agus; “Manajemen Persediaan”, Graha Ilmu. 2009.

7. Tersine, Richard J.; “Principle of Inventory and Material Management”, Prentice Hall New Jersey, 4th ed. 1994.


Dokumen yang terkait

Usulan Kebijakan Pemesanan Bahan Baku di PT "X" dengan Menggunakan EOQ Multi Item untuk Barang Perishable dengan Pertimbangan Incremental Unit Discount.

2 5 21

Usulan Kebijakan Pemesanan Bahan Baku Di Pt “X” Dengan Menggunakan Eoq Single Item Untuk Perishable Item Dengan Pertimbangan Waktu Kedaluwarsa Dan All Unit Discount.

0 0 18

Menentukan Tingkat Pemesanan Untuk Multi Item Dengan Keterbatasan Tingkat Penyimpanan.

0 0 2

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK BASMILANG 480 AS DENGAN METODE EOQ MULTI ITEM GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA DI PT. PETROKIMIA KAYAKU GRESIK.

2 13 127

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 0 11

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 0 2

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 0 5

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 0 17

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 3 2

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 1 4