24 i. Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan
seharusnya tidak diizinkan pada jam sibuk. j. Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu,
marka, lampu pengatur lalu lintas, lampu jalan dan lain-lain. k. Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling besar
dari sistem sekunder yang lain. l. Dianjurkan tersedianya jalur khusus yang dapat digunakan untuk
sepeda dan kendaraan lambat lainnya. m. Jarak selang dengan kendaraan sejenis lebih besar dari jarak selang
dengan kelas jalan yang lebih rendah.
II.6 Penelitian Sebelumnya
1. Sigit Priyanto,dalam jurnal Penentuan Nilai EMP Pada Ruas Jalan
Dengan Metode Analisis Kapasitas. Dimana nilai emp yang dihasilkan
untuk setiap jenis kendaraan cukup bervariasi,tergantung pada faktor-faktor dasar yang mempengaruhi kondisi arus lalulintas suatu bagian jaringan
jalan, yaitu kecepatan, time headway dan jarak melintang antar kendaraan.
2. Dwi Prasetyanto dan Elkhas, dalam jurnal Pengaruh Jumlah Sepeda
Motor Terhadap Waktu Antara Mobil Penumpang. Penelitian ini bertujuan
untuk mencari hubungan antara peningkatan jumlah sepeda motor dengan waktu antara dengan mobil penumpang. Berdasarkan jumlah peningkatan
sepeda motor ini akan terlihat seberapa besar penambahan waktu kedatangan mobil penumpang yang berurutan pada suatu titik refrensi
Universitas Sumatera Utara
25 tertentu. Didapat kesimpulan dari penelitian adalah hubungan waktu antara
mobil penumpang dan pertambahan jumlah sepeda motor dinyatakan dalam persamaan regresi linier sederhana. Pertambahan jumlah sepeda motor tidak
selalu meningkatkan waktu antara mobil penumpang, hal ini disebabkan kelompok sepeda motor tersebut tidak berjalan beiringan namun akan
cenderung mencari posisi secara berdampingan pada lajur yang sama.
3. Erwin Kusnandar, dalam jurnal Pengaruh Proporsi Sepeda Motor
Terhadap Kecepatan Arus Lalulintas. Peneliti menarik kesimpulan
terdapat hubungan yang sangat signifikan antara proporsi sepeda motor terhadap perubahan kecepatan arus lalulintas, pada ruas jalan yang diangkat
sebagai sampel penelitian yaitu, ruas jalan berkonfigurasi dua lajur dua arah tak terbagi. Model hubungan pengaruh proporsi sepeda motor terhadap
kecepatan arus lalulintas tersebut, pada kondisi jam sibuk, lenggang dan saat digabungkan tidak terlalu signifikan perbedaannya. Ditarik suatu hipotesa
bahwa proporsi sepeda motor merubah kecepatan arus lalulintas.
4. Windarto koeswandono, dalam thesis yang berjudul Pengaruh Kendaraan
Tidak Bermotor Pada Jalan 2 Lajur 2 Arah Tanpa Median. Kendaraan
tidak bermotor lambat dalam lalu lintas campuran pada jalan 2 lajur 2 arah tanpa median berpotensi memberikan pengaruh pada kinerja lalu lintas
khususnya kecepatan lalu lintas apalagi bila jumlahnya sangat besar. Hal ini terjadi pada koridor Kota Yogyakarta terutama lalu lintas dari arah selatan
dan arah barat atau dari arah Bantul dan Godean. Peneliti meneliti nilai dari ekivalensi mobil penumpang di ruas jalan Parangtritis Kota Yogyakarta
yang menyatakan. Hasil dari analisa proporsi kendaraan tidak bermotor
Universitas Sumatera Utara
26 tidak berpengaruh signifikan terhadap kecepatan lalu lintas pada volume
lalu lintas 3300 kendaraanjam di depan Money Changer dan volume lalu lintas 2650 kendaraanjam di depan STIE Kerjasama. Adanya perbedaan
besaran pengaruh kendaraan tidak bermotor terhadap kecepatan lalu lintas dan nilai emp pada kedua lokasi pengamatan adalah karena adanya
perbedaan lingkungan dan karakteristik lalu lintas pada kedua lokasi pengamatan. Terdapat perbedaan nilai emp lapangan dengan nilai emp pada
MKJI karena terdapat perbedaan volume dan komposisi tiap jenis kendaraan.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tahapan Kerja Penelitian
Secara umum penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan kerja seperti terlihat dalam bagan aliran di bawah ini :
Gambar 3.1 Diagram bagan alir metodologi
Survey Pendahuluan Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Kajian Pustaka
Data Sekunder: · Data jumlah peningkatan kendaraan
yang di
dapat dari
Dinas Perhubungan.
· Data-data yang didapat dari instansi- instansi pemerintah terkait.
Data Primer : · Mendata tiap jenis kendaraan.
· Volume kendaraan di ruas jalan. · Kecepatan rata-rata kendaraan di
ruas jalan. · Waktu tempuh mobil penumpang
di ruas jalan · Lebar dan panjang ruas jalan.
Analisa Data
Kesimpulan dan Saran Selesai
Mulai
Universitas Sumatera Utara