Kecepatan Rata-Rata Ruang Analisa Regresi Linier Berganda

16 Kendaraan yang melintasi garis henti dalam tiga detik pertama dari fase hijau dan pada akhir arus jenuh tidak dihitung dalam pengamatan karena pengaruh dari percepatan dan perlambatan kendaraan. Metode ini benar kalau pengaruh dari kendaraan barang adalah bebas tidak tergantung dari berat dan ringannya kendaraan yang mendahuluinya. Kondisi yang perlu diperhatikan adalah jumlah headway rata-rata dari mobil penumpang mengikuti mobil penumpang dan mobil barang mengikuti mobil barang harus sama dengan jumlah headway rata-rata mobil penumpang mengikuti mobil barang dan mobil barang mengikuti mobil penumpang.

II.3 Kecepatan Rata-Rata Ruang

Kecepatan rata-rata ruang adalah kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi suatu segmen pengamatan pada suatu waktu rata-rata tertentu. Formula yang digunakan untuk menghitung kecepatan rata-rata ruang Space Mean Speed adalah : ....................................................2.5 Dengan : Vs = keceptan tempuh rata-rata kmjam; mdt L = panjang penggal jalan km; m Universitas Sumatera Utara 17 tΌ = waktu tempuh kendaraan ke i untuk melalui n = jumlah waktu tempuh yang diamati

II.4 Analisa Regresi Linier Berganda

Analisa regresi linier berganda adalah suatu metode statistik. Untuk menggunakannya, terdapat beberapa asumsi yang perlu diperhatikan: Tamin, 2000 1. Nilai variabel, khususnya variabel bebas, mempunyai nilai tertentu atau merupakan nilai yang didapat dari hasil survey tanpa kesalahan berarti. 2. Variabel tidak bebas y harus mempunyai hubungan korelasi linier dengan variabel bebas x. Jika hubungan tersebut tidak linier, transformasi linier harus dilakukan, meskipun batasan ini akan mempunyai implikasi lain dalam analisis residual. 3. Efek variabel bebas pada variabel tidak bebas merupakan penjumlahan, dan harus tidak ada korelasi yang kuat antara sesama variabel bebas. 4. Variansi variabel tidak bebas terhadap garis regresi harus sama untuk semua nilai variabel bebas. 5. Nilai variabel tidak bebas harus tersebar normal atau minimal mendekati normal. 6. Nilai variabel bebas sebaiknya merupakan besaran yang relatif mudah diproyeksikan. Universitas Sumatera Utara 18 Kalau Y = a + bX maka dalam regresi linier berganda terdapat sejumlah sebut saja k buah, k ≥ 2 yang dihubungkan dengan Y linier atau berpangkat satu dalam semua perubah bebas Sudjana, 1988. Persamaan regresi linier berganda adalah: Y = a + a 1 X 1 + a 2 X 2 + a 3 X 3 ………………………………2.6 Apabila ditentukan y 1 = Y - Y, x 1 = X 1 – X 1 , x 2 = X 2 – X 2 , x 3 = X 3 – X 3 , maka persamaan regresi linier berganda menjadi: Y = a 1 x 1 + a 2 x 2 + a 3 x 3 …………………………………………2.7 Persamaan umum yang digunakan untuk menentukan koefisien dari variabel- variabel dari persamaan regresi linier berganda adalah: Σyx 1 = a 1 Σx 1 ² + a 2 Σx 1 x 2 + a 3 Σx 2 x 3 ……………………………...2.8 Σyx 2 = a 1 Σx 1 x 2 + a 2 Σx 2 ² + a 3 Σx 2 x 3 ……………………………...2.9 Σyx 3 = a 1 Σx 1 x 3 + a 2 Σx 2 x 3 + a 3 Σ²x 3 ……………………………...2.10 Dimana : Σy² = Σy² - Σyn² ……………………....………………………2.11 Σx² = Σx² - Σxn² ……………………….………………………2.12 Σxy² = Σyx - Σx. Σyn ……….………..………………………2.13 Universitas Sumatera Utara 19 Dari persamaan 2.10, 2.11, dan 2.12 dapat ditentukan koefisien regresi a 1 . a 2 , dan a 3 , setelah koefisien regresi a 1 . a 2 , dan a 3 , dilanjutkan menentukan konstanta a dengan menggunakan persamaan: a = Y – a 1 x 1 + a 2 x 2 + a 3 x 3 ……………………………………2.14 II.4.1 Analisa Regresi Linier Berganda Dengan SPSS

II.4.1.1 Pengertian

SPSS atau Statistical Product and Service Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik menggunakan komputer. Kelebihan program ini adalah kita dapat melakukan secara lebih cepat semua perhitungan statistik dari yang sederhana sampai yang rumit sekalipun, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu lebih lama. Tugas pengguna hanyalah mendesain variabel yang akan dianalisis, memasukan data, dan melakukan perhitungan dengan menggunakan tahapan yang ada pada menu yang tersedia. Setelah perhitungan selesai, tugas pengguna ialah menafsir angka-angka yang dihasilkan oleh SPSS. Proses penafsiran inilah yang jauh lebih penting daripada sekedar memasukan angka dan menghitungnya. Dalam melakukan penafsiran kita harus dibekali dengan perngertian mengenai statistik dan metodelogi penelitian.

II.4.1.2 Cara Mendesain Variabel

Sebelum pengguna memasukan data dan memprosesnya, peneliti harus memberi nama variabel dan mendefinisikan. Memberi nama variabel sebaiknya Universitas Sumatera Utara 20 secara singkat dan jelas. Untuk penelitian ini, digunakan contoh nama variabel sebagai berikut: 1. V = Kecepatan rata-rata yang terdiri dari 3 jenis kendaraan yang mewakili ruas jalan yaitu tediri dari kecepatan rata- rata kendaraan ringan, kendaraan berat dan sepeda motor. 2. LV = Data jumlah mobil penumpang yang lewat dalam satuan perjam. 3. MC = Data jumlah sepeda motor yang lewat dalam satuan perjam. 4. HV = Data jumlah mobil berat yang lewat dalam satuan perjam. 5. UM1 = Data jumlah becak tidak bermesin yang lewat dalam satuan perjam.

6. UM2 = Data jumlah sepeda yang lewat dalam satuan perjam.

II.4.1.3 Metode Product Momen Pearson

Salah satu perhitungan dengan menggunakan program SPSS digunakan untuk mendapatkan data berskala interval atau rasio. Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara 2 variabel semakin kuat sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara 2 variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukan hubungan searah x naik, maka y naik dan nilai negatif menunjukan hubungan terbalik x naik, maka y turun. Universitas Sumatera Utara 21 Tabel 2.2 Nilai interpretasi koefisien korelasi 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber: Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, 2002

II.5 Ruas Jalan Arteri