Karakteristik Budaya Organisasi Budaya Organisasi .1 Pengertian Budaya Organisasi

P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 18 Definisi tersebut menekankan bahwa budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi – organisasi lain. Schein 2004 mendefinisikan budaya organisasi sebagai berikut : “A pattern of shared basic assumptions that the group learned as it solved its problems of external adaption and internal integration, that has worked well enough to be considered valid and, therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feel in relation to those problems.” Definisi tersebut menekankan bahwa budaya organisasi merupakan pola- pola asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang ketika mereka belajar mengatasi suatu masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah berhasil baik sehingga dianggap sah untuk diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang tepat untuk berpikir, melihat, merasakan, dan memecahkan suatu masalah. Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa budaya organisasi adalah sesuatu yang tidak tampak dan tidak dapat dirasakan secara langsung.

2.1.2.2 Karakteristik Budaya Organisasi

Gordon dan Cummins dalam Andreas Budihardjo, 2003 : 58 mengemukakan sepuluh karakteristik budaya organisasi, yaitu : P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 19 1. Individual initiative. Menunjukkan sejauhmana karyawan diberi kebebasan dan tanggung jawab. 2. Risk tolerance. Menunjukkan sejauhmana karyawan didorong untuk mengambil risiko. 3. Direction. Menunjukkan sejauhmana perusahaan menjelaskan tujuan dan prestasi yang diharapkan. 4. Integration. Menunjukkan sejauhmana setiap unit perusahaan dikoordinasi dengan baik. 5. Management support. Menunjukkan sejauhmana para manajer berkomunikasi dengan jelas dan mendukung anak buahnya. 6. Control. Menunjukkan banyaknya peraturan, aturan, penyeliaan yang dilakukan untuk mengendalikan karyawan. 7. Identitiy. Menunjukkan sejauhmana karyawan mengidentifikasi dirinya dengan perusahaan dan bukan pada kelompok. 8. Reward system. Menunjukkan sejauhmana gaji atau bonus diberikan berdasarkan prestasi. P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 20 9. Conflict tolerance. Menunjukkan sejauhmana konflik dan kritik terbuka diperkenankan. 10. Communication patterns. Menunjukkan pola komunikasi apakah formal dan hirarkis atau informal dan lateral. Daniel R. Denison 2006 : 6-9 dalam jurnal “Diagnosing organizational culture : Validating a Model and Method” mengemukakan empat karakteristik budaya organisasi, yaitu : 1. Misi Misiion. Sejauh mana organisasi dan anggotanya tahu arah tujuannya, bagaimana mereka akan ke sana, dan bagaimana setiap individu dapat berkontribusi untuk keberhasilan organisasi. 2. Keterlibatan Involvement. Tingkat dimana individu – individu di semua tingkat organisasi terlibat dalam mencapai misi dan bekerja secara kolaboratif untuk memenuhi tujuan organisasi. Keterlibatan, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk mendorong karyawan berkomitmen pada pekerjaan mereka dalam membangun tanggung jawab. 3. Adaptabilitas Adaptability. Kemampuan perusahaan untuk tahu apa yang pelanggan inginkan, dan merespon tuntutan serta perubahan eksternal. P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 21 4. Konsistensi Consistency. Tingkat konsistensi organisasi dalam mengembangkan pola pikir mengenai “lakukan” dan “tidak lakukan.” Fred Lutthans 2002 menyatakan budaya organisasi memiliki enam karakteristik, yaitu : 1. Peraturan – peraturan perilaku yang harus dipenuhi. Anggota organisasi saling berinteraksi dengan menggunakan tata cara, istilah dan bahasa sama yang mencerminkan sikap yang baik dan saling menghormati. 2. Norma – norma. Suatu standar yang mengenai perilaku yang ditampilkan termasuk pedoman tentang apa saja yang harus dilakukan yaitu tidak berlebih tetapi juga tidak kurang. 3. Nilai – nilai yang dominan. Adanya nilai-nilai terpenting dalam organisasi yang diharapkan dianut oleh para anggotanya. Contohnya adalah mutu produk yang tinggi, tingkat absensi rendah, dan efisiensi yang tinggi. 4. Aturan – aturan. Terdapat pedoman yang harus ditaati juga bergabung dengan organisasi. Anggota baru harus mempelajarinya untuk dapat diterima di dalam organisasi tersebut. P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 22 5. Filosofi. Terdapat kebijakan atau peraturan yang mengarahkan perusahaan tentang bagaimana memperlakukan karyawan dan atau pelanggan. 6. Iklim organisasi. Perasaan mengenai perusahaan secara keseluruhan yang dicerminkan oleh tata letak fisik, cara para anggota berinteraksi, dan cara mereka berhubungan dengan pelanggan atau lingkungan di luar perusahaan.

2.1.2.3 Fungsi Budaya Organisasi