Pengukuran Produktivitas Manfaat Peningkatan Produktivitas

P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 26

2.1.3.3 Dimensi Produktivitas

Whitmore dalam Sedarmayanti, 2001 menyatakan dimensi produktivitas terbagi atas : 1. Efektivitas. Berkaitan dengan pencapaian target yang maksimal dan berkaitan juga dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. 2. Efisiensi. Berkaitan dengan perbandingan antara masukan dan realisasi penggunaan.

2.1.3.4 Pengukuran Produktivitas

Di dalam produktivitas terdapat suatu pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya produktivitas. Secara umum menurut Muchdarsyah Sinungan 2005 pengukuran produktivitas dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda yaitu antara lain : 1. Perbandingan – perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif. P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 27 3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan.

2.1.3.5 Manfaat Peningkatan Produktivitas

Perusahaan mengalami manfaat yang beragam dengan adanya peningkatan produktivitas. Terutama dapat terlihat dalam bidang sumber daya manusia. Menurut Sedarmayanti 2001 manfaat peningkatan produktivitas dalam bidang sumber daya manusia antara lain : 1. Meningkatnya pendapatan income dan jaminan sosial lainnya. Hal ini dapat dilihat dari memperbesarnya kemampuan daya karyawan untuk membeli barang atau jasa ataupun keperluan hidup sehari-hari, sehingga kesejahteraan para karyawan akan lebih baik dan sisanya akan disimpan untuk digunakan investasi dikemudian hari. 2. Meningkatnya hasrat dan martabat serta pengakuan terhadap prestasi individu. Hal ini dapat dilihat dari keinginan yang besar dari masing-masing individu untuk terus berprestasi. 3. Meningkatkan motivasi kerja dan keinginan berprestasi. Hal ini dapat dilihat dari para karyawan lebih giat dalam bekerja dan berkeinginan lebih maju lagi demi mencapai suatu kepuasan dan tujuan. P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 28

2.1.4 Keterkaitan Intrapreneurship Karyawan dan Budaya Organisasi