P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 29
2.2 Kerangka Pemikiran
Membangun intrapreneurship di suatu perusahaan akan membuat karyawan efektif dalam bekerja. Intrapreneur bertanggung jawab terhadap inovasi
yang ada di perusahaan, intrapreneur membantu karyawan yang mempunyai ide- ide bagus menyalurkan sumber daya perusahaan untuk membangun produk
– produk yang lebih unggul.
Keberhasilan menerapkan intrapreneurship karyawan di suatu perusahaan tidak akan terlepas dari budaya organisasi yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
Budaya organisasi merupakan pola-pola asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang ketika mereka belajar mengatasi suatu
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah berhasil baik sehingga dianggap sah untuk diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara
yang tepat untuk berpikir, melihat, merasakan, dan memecahkan suatu masalah. Pada kenyataannya, seringkali ditemui nilai-nilai karyawan tertentu yang
dilakukan sehari – hari dan menjadi kebiasaan. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat
pemahaman atau persepsi karyawan terhadap nilai – nilai yang berlaku serta
menjadi acuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Nilai
– nilai yang memiliki makna bersama yang dianut oleh karyawan dalam organisasi menjadi budaya organisasi. Budaya organisasi ini akan
mempengaruhi penilaian dan persepsi karyawannya terhadap organisasi tempat karyawan tersebut berada.
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 30
Jika suatu perusahaan melakukan intrapreneurship dan menerapkan budaya organisasi yang tepat akan berdampak pada kemajuan perusahaan
tersebut, sehingga produktivitas perusahaan pun akan turut mengalami peningkatan.
Begitu pentingnya intrapreneurship terhadap produktivitas, dikemukakan oleh Rebecca Haris 2009 :
“Intrapreneurship memiliki karakteristik wirausaha dan diaplikasikan di dalam sebuah organisasi dimana anggota organisasi tersebut dapat
menyalurkan bakatnya sehingga produktivitas dan inovasi dapat meningkat.”
Sedangkan penerapan budaya organisasi yang tepat dapat mempengaruhi produktivitas, dikemukakan oleh Tague dalam Timpe, 2002 :
“Kelambatan pertumbuhan produktivitas disebabkan oleh suatu kegagalan organisasi dan merupakan cerminan dari bagaimana cara manajer dan para
pekerja memandang organisasi mereka. Organisasi – organisasi yang
berbagi tanggung jawab secara terbuka dan jujur menuntut industri mereka ke dalam kualitas dan produktivitas.
”
Produktivitas merupakan suatu elemen yang penting di dalam perusahaan karena dapat menggambarkan bagaimana kondisi kinerja suatu perusahaan.
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 31
Untuk memperjelas pengaruh intrapreneurship karyawan dan budaya organisasi terhadap produktivitas dapat dilihat pada gambar 2.3
Variabel dalam model terdiri dari variabel dependent yaitu produktivitas dan variabel independent yaitu intrapreneurship karyawan dan budaya organisasi.
Pengaruh variabel independent intrapreneurship karyawan terhadap variabel dependent produktivitas bersifat positif sesuai dengan pendapat Rebecca Haris.
Pengaruh variabel independent budaya organisasi terhadap variabel dependent produktivitas bersifat positif sesuai dengan pendapat Tague dalam Timpe.
Pada tabel 2.2 dibawah ini peneliti paparkan hasil penelitian terdahulu berikut penjelasan mengenai persamaan serta perbedaan dengan penelitian
sebelumnya :
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Kesimpulan
Perbedaan Persamaan
1 Ira
Paramarti 2010
Analisis Pengaruh
jiwa Intrapreneur
ship
dan Budaya
Organisasi Terhadap
Produktivitas Pada
PT Aarti Jaya
Hipotesis penelitian yang
menyatakan “pengaruh
intrapreneurship dan
budaya organisasi terhadap
produktivitas akan
berhasil” dapat
diterima. - Indikator budaya
organisasi yang
digunakan Ira
mengacu kepada
pendapat Robbins, sedangkan peneliti
mengacu kepada
pendapat Daniel
R. Denison. - Metode analisis
Ira menggunakan korelasi
jalur, sedangkan peneliti
menggunakan analisis
regresi linier
berganda, korelasi
pearson -Variabel
independent yang diteliti
yaitu Intrapreneurship
dan budaya
organisasi, dan
variabel dependent yaitu
produktivitas.
-Indikator jiwa
Intrapreneurship mengacu
kepada pendapat Antonic
dan Hissrich. -Indikator
produktivitas mengacu
kepada
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 32
product moment. pendapat
Whitmore dalam Sedarmayanti.
2 Agustia
Naqida 2009
Pengaruh Entrepreneur
ship terhadap Produktivitas
pada Pengrajin
Kaos Anggota
Koperasi Produsen
Sentra Kaos Suci
Bandung Studi
pada koperasi
sentra kaos
suci Pengaruh
entrepreneurship dalam meningkatkan
produktivitas pada
koperasi produsen
sentra kaos
suci bandung
adalah sangat
kuat dan
searah.Dimana pengaruh
entrepreneurship terhadap
produktivitas sebesar 56,25 dan
siasanya
yaitu 43,75 dipengaruhi
oleh faktor
yang lainnya
seperti bahan
baku dan
peralatan yang
digunakan yang
tidak diteliti. -Variabel
independent yang digunakan Agustia
yaitu Entrepreneurship,
sedangkan peneliti yaitu
Intrapreneurship Karyawan.
-Variabel dependent
yaitu Produktivitas.
3 Moch
Yanuar Rezkyan
Noor 2009
Pengaruh Pelaksanaan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
K3 Terhadap
Produktivitas Karyawan PT
PLN Persero
Distribusi Jawa
Barat dan Banten.
Pengaruh antara
keselamatan dan
kesehatan kerja
terhadap produktivitas
karyawan dalam
upaya meningkatkan produktivitas
karyawan maka
perusahaan hendaknya
memberikan perhatian
lebih mengenai kebijakan
pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan
kerja sesuai
dengan standar
kebijakan yang
telah ditetapkan sehingga
dapat meningkatkan produktivitas
-Variabel independent yang
digunakan Moch Yanuar
Rezkyan Noor
yaitu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
K3, sedangkan
peneliti yaitu
Intrapreneurship Karyawan.
-Variabel dependent
yaitu Produktivitas.
-Indikator produktivitas.
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 33
karyawan. 4
Ilyan 2008
Pengaruh Disiplin
Kerja Terhadap
Produktivitas Karyawan
Pada Koperasi
Pegawai Pemerintah
Kota Bandung
KPKB. Disiplin
kerja mempunyai korelasi
hubungan yang
positif dan
kuat dengan produktivitas
karyawan, dengan
koefisien korelasi
rs sebesar 0,781 dan
hasil perhitungan
cesarnya Kd
koefisien determinasi adalah
61 yang berarti bahwa produktivitas
kerja
karyawan sebesar
61 dipengaruhi
oleh disiplin kerja.
-Variabel Independent yang
digunakan Ilyan
yaitu Disiplin
Kerja, sedangkan peneliti
yaitu Intrapreneurship
Karyawan -Variabel
dependent yaitu
Produktivitas.
5 Sri
Dewi Anggraeni
2009 Pengaruh
Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Guru
Pada
SMA Negeri
11 Bandung.
Berdasarkan hasil
penelitian, maka
terdapat pengaruh
positif yang kuat antara
budaya organisasi terhadap
kinerja pada SMAN 11 Bandung, nilai
korelasi menunjukkan bahwa
hubungan
kedua variabel
tersebut kuat
dan searah.
Dari hasil analisis data,
diketahui pengaruh
budaya organisasi terhadap
kinerja guru
berdasarkan nilai
koefisien determinasi
Kd adalah 37,4, nilai
ini dapat diartikan bahwa
sebesar 62,6 kinerja guru
dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain
seperti : disiplin, komitmen
-Variabel dependent
yang digunakan
Sri yaitu
Kinerja, sedangkan peneliti
yaitu Produktivitas.
-Variabel independent yaitu
Budaya Organisasi.
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 34
organisasi, gaya
kepemimpinan, motivasi, dan lain-
lain.
6 Sophie
Amelia Lubis
2010 Pengaruh
Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja
Karyawan Studi Kasus
Pada
JOB Pertamina
Medco E P Tomori
Sulawesi Hipotesis penelitian
yang menyatakan
“pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan
akan berhasil” dapat diterima.
Variabel dependent
yang digunakan Sophie
yaitu Kinerja,
sedangkan peneliti yaitu
Produktivitas. Variabel
independent yaitu Budaya
Organisasi.
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 35
Berdasarkan kerangka pemikiran dan hasil pemikiran yang telah peneliti jabarkan diatas, maka dapat digambarkan dalam paradigma kerangka pemikiran
seperti terlihat dibawah ini :
2009 Rebecca Haris, 2009
Tague dalam Timpe
,
2002
Gambar 2.3 Paradigma Kerangka Pemikiran
Pengaruh Intrapreneurship dan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas
Intrapreneurship X
1
1. Memahami lingkungan
2. Memiliki visi dan dapat
menyesuaikan diri 3. Mendorong
terbentuknya tim kerja
4. Mendorong terbentuknya
diskusi terbuka
Antonic dan Hisrich 2003
Produktivitas Y
1. Efektivitas 2. Efisiensi
Whitmore dalam Sedarmayanti, 2001
Budaya Organisasi X
2
1. Misi 2. Keterlibatan
3. Adaptabilitas 4. Konsistensi
Daniel Denison 2006
P E M I K I R A N D A N H I P O T E S I S | 36
2.3 Hipotesis