Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

administrasi kependudukan. Program ini diharapkan mampu mencegah kepemilikan KTP ganda. akan tetapi, program e-KTP ternyata tidak mampu mengatasi semua persoalan terkait pemenuhan hak-hak warga. Koran Editor 5 Penerapan e-KTP bertujuan untuk mewujudkan kewajiban satu KTP untuk satu penduduk diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indinesia, e-KTP dilengkapi dengan rekaman elektronik yang dilengkapi data, pas photo, sidik jari, iris mata, dan tanda tangan rekaman elektronik tersebut, maka e-KTP tidak dapat digandakan atau dipalsukan. Elektronik KTP e-KTP sendiri dilaksanakan di daerah Lampung yang diselenggrakan oleh pihak Disdukcapil dinas kependudukan dan catatan sipil dan disebar melalui Kecamatan-Kecamatan yang ada di Bandar Lampung. Melalui Disdsukcapil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil data-data penduduk diserahkan ke Kecamatan. Wilayah Kota Bandar Lampung sendiri dibagi menjadi 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan, Kecamatan yaitu: 1. Bumi Waras 11 . Tanjung Seneng 2. Enggal 12. Teluk Betung Barat 3. Kedamaian 13. Teluk Betung Selatan 4. Kedaton 14. Teluk Betung Timur 5. Kemiling 15. Teluk Betung Utara 6. Labuhan Ratu 16. Panjang 7. Langkapura 17. Raja Basa 8. Tanjung Karang Barat 18. Sukabumi 9. Tanjung Karang Pusat 19. Sukarame 10. Tanjung Karang Timur 20. Way hali 5 Koran Editor 28 Maret 2013. Kamis, hal 8 Kecamatan Tanjung Karang Timur adalah salah satu dari 20 Kecamatan yang ada di Kota Bandar lampung, namun dalam penyelenggaraanya diduga tidak semuanya berjalan dengan baik dan ini di perkuat dengan pernyataan dari ibu Fitria Kasi Pemerintahan Umum di Kecamatan Tanjung Karang timur terdiri dari 11 Kelurahan menurut Kasi Pelayanan Umum 6 : “menjelaskan permasalahan pelayanan e-KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur yaitu banyaknya antrian pada masyarakat karena jumlah Kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Karang Timur sebanyak 11 Kelurahan, dan jumlah penduduk yang berhak memperoleh dan memenuhi persyaratan pembuatan e-KTP yang banyak ini, tidak sebanding dengan alat pendukung pembuatan e- KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur”. Berbeda dengan pernyataan diatas hasil wawancara dengan ibu Eva yang menyatakan bahwa 7 : “masalah yang ada yaitu prilaku aparat yang cendrung tebang pilih terhadap masyarakat, masyarakat yang mengenal petugas pelayanan e-KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur cendrung didahulukan dari pada masyarakat yang tidak ada kenalan petugas Kecamatan Tanjung Karang Timur, Masih menurut Eva, pelayanan yang diberikan pihak Kecamatan khususnya petugasnya pun tidak begitu ramah terhadap masyarakat ”. Hasil wawancara diatas menyatakan bahwa petugas pelayanan e-KTP pada Kecamatan Tanjung Karang Timur kurang memiliki Attitudes and behavior, yang merupakan Attitudes and behavior adalah kualitas pelayanaan yang menunjukan derajat perhatian yang diberikan petugas terhadap masyarakat dan berusaha untuk membantu dalam memecahkan masalah secara spontan dan senang hati. 6 Hasil wawancara dengan Ibu Fitria tanggal 4 April, 09:30 7 Hasil wawancara dengan Ibu Eva Yunista pada tanggal 31 April,9:00 Menurut Ibu Qori salah satu warga yang Kelurahan yang cukup jauh dari Kecamatan menyatakan bahwa 8 : “juga menjelaskan bahwa petugas pelayanan e-KTP kurang disiplin karena pada saat itu saya datang ke Kecamatan pagi-pagi agar tidak mengantri, alhasil saya pun masih menunggu salah satu petugas yang belum datang di kantor Kecamatan sedangkan itu sedah jam kerja Kecamtan dan saya pun di buat menungg u”. Berbeda dengan ibu Qori, ibu Yusmida menjelaskan bahwa 9 : “bahwa petugas pelayanan e-KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur, kurang kreatif dan inisiatif dalam melayani masyarakat, karena pada saat pembuatan e-KTP di Kecamatan ini memang sudah menyediakan bangku dan tenda untuk masyarakat yang ingin merekam, tetapi sangat terbatas terutama pada bangku dan ini menyebabkan masih banyaknya warga yang berdiri. Penjelasan diatas tentulah tidak termasuk dalam enam kriteria kualitas pelayanan yang baik, jadi dalam penelitian ini penulis menduga masalah yang ada dalam penelitian ini adalah kurangnya sarana dan parsarana, tidak ramahnya petugas Kecamatan yang melayani masyarakat, kurangnya kreatifitas petugas, dan tidak disiplinnya salah satu petugas Kecamatan dalam melayani masyarakat 8 Hasil wawancara dengan Ibu Qori tanggal 9 Mei,12 : 00 9 Hasil wawancara dengan Ibu Yusmida tanggal 9 Mei, 3:00

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur. ”?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan penulisan adalah untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur. ”

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Secara akademis, hasil penelitian harus mengembangkan teori-teori pemerintahan, terutama teori-teori yang berhubungan dengan manajemen pemerintahan. 2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP di Kecamatan Tanjung Karang Timur.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsepsi Tentang Kualitas Pelayanan Publik

1. Tinjauan Pelayanan

Salah satu fungsi-fungsi dari birokrasi pemerintahan adalah memberikan pelayanan bagi masyarakat, yang dimaksud dengan Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain. Pelayanan dilakukan oleh pemerintah atau organisasi swasta untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya, Pelayanan menyangkut tiga hal yaitu cara melayani, memberikan pelayanan pada orang lain dan memperoleh imbalan, memberikan pelayanan sehubungan dengan jual beli jasa. Berikut ini adalah beberapa definisi menurut Moenir dan Ruswati tentang pelayanan: menyatakan 10 “Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. 10 Moenir, H.A.S. 2000. Menejemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta2000:26-27 menyatakan 11 menyatakan bahwa pelayanan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang maupun suatu instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Menurut beberapa ahli di atas tentang pelayanan penulis berpendapat bahwa pelayanan adalah suatu kinerja yang dilakukan perorangan, organisasi swasta maupun instansi pemerintah kepada pihak lain untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat dalam rangka memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya . Menurut Ruswati ada tiga karakteristik utama pelayanan jasa yaitu 12 : a. Intangibility, berarti bahwa pelayanan pada dasarnya bersifat performance dan hasil pengalaman dan bukannya suatu obyek. Kebanyakan pelayanan tidak dapat dihitung, diukur, diraba atau ditest sebelum disampaikan untuk menjamin kualitas. Jadi berbeda dengan barang yang dihasilkan oleh suatu pabrik yang dapat dites kualitasnya sebelum disampaikan kepada pelanggan. b. Heterogenity, berarti pemakai jasa atau klien atau pelanggan memiliki kebutuhan yang sangat heterogen. Pelanggan dengan pelayanan yang sama mungkin memiliki prioritas yang berbeda. Demikian pula performance sering bervariasi dari satu produser ke produser lainnya bahkan dari waktu ke waktu. c. Inseparability, berarti produksi dan konsumsi suatu pelayanan tidak terpisahkan. Konsekuensinya di dalam industri pelayanan kualitas tidak direkayasa ke dalam produksi di sektor pabrik dan kemudian disampaikan kepada pelanggan; tetapi kualitas terjadi selama penyampaian pelayanan, biasanya selama interaksi antara klien dan penyedia jasa. 11 Ruswati, 2005. EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK Pengaruh Disiplin Dan Iklim Kerja Terhadap Efektivitas Pelayanan Aparat Pemerintah Kelurahan Di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Purwokerto. 2005:41 12 Ibid 2005:42.,

2. Tinjauan Publik

Istilah publik berasal dari bahasa inggris yaitu public yang berarti umum, masyarakat atau negara. Publik yang mempunyai arti umum adalah public service yang berarti pelayanan umum, publik yang mempunyai arti masyarakat adalah public relation yang berarti hubungan masyarakat, sedangkan publik yang mempunyai arti negara adalah public authorities yang berarti kewenangan negara. Menurut Muh Labib publik adalah 13 : sejumlah orang yang dengan sesuatu cara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah atau setidaknya mempunyai kepentingan bersama dalam suatu masalah tersebut. sejumlah orang tersebut tidak saling kenal satu sama lain tetapi, sebenarnya memiliki perhatian dan minat yang sama dalam suatu masalah. Menurut sinambela 14 publik adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang merasa memiliki. Menurut Sugandi publik adalah 15 : kata “publik” merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris “public”, bahasa ini sudah digunakan bertahun-tahun oleh masyarakat bangsa Indonesia yang menyatakan bahwa publik ini diidentikan dengan masyarakat. Kata masyarakat ini dalam pengertian umum menyatakan semua kalangan umum yang ditunjukan pada keseluruhan rakyat. Pendapat-pendapat ahli di atas dapat di tarik kesempulan bahwa publik adalah sejumlah orang yang memiliki atau mempunyai kepentingan bersama 13 Muh. Labib. 2007. Pengertian Publik, Modul I –opini Publik, Jakarta 2007:3 14 Sinambela poltak Lijan, 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan Implementasi. PT. Bumi Aksar, Jakarta2011:5 15 Sugandi Suprayogi Yogi, 2011. Administrasi Publik Konsep dan Perkembangan Ilmu di Indonesia . Graha Ilmu, Yogyakarta 2011:5