menuntut warga negara menjalankan kewajibannya tanpa memenuhi hak- hak mereka.
Menurut Notonagorom dalam http:7kuadrat.blogspot. “hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya
”.
“Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain
manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan
”.
2.1.3.1. Hak Politik Warga Negara
Salah satu hak warga negara Indonesia adalah hak politik atau hak dalam bidang politik. Hak dan kewajiban berpolitik warga negara
Indonesia telah diatur dalam Pasal 27 ayat 1 berbunyi “segala warga
negara bersamaan kedudukanya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,
“pasal ini memuat dua hak yaitu hak dimata hukum dan pemerintahaan
”.
a. Hak Sama Dalam Hukum
Setiap warga negara tanpa terkecuali bila melakukan pelanggaran terhadap norma hukum harus ditindak dan dalam proses peradilan
berhak untuk mendapatkan pembelaan. Setiap warga negara tidak bisa langsung dinyatakan bersalah sebelum melalui proses hukum
di pengadilan.
b. Hak Sama Dalam Pemerintahan
Setiap warga negara tanpa terkecuali mempunyai hak yang sama dalam pemerintahan. Artinya, setiap warga negara dapat
menduduki jabatan-jabatan apa saja dalam pemerintahan, apabila ia memenuhi syarat. Kewajiban warga negara termuat dalam Pasal 27
ayat 1 yaitu wajib menjunjung hukum dan pemerintahan. Hal ini berarti setiap warga negara Republik Indonesia mempunyai
kewajiban menjunjung tinggi hukum dengan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Selain itu kewajiban warga
negara yaitu menghormati pemerintahan yang sah dengan cara tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kebijakan
pemerintah, tidak melakukan pemberontakan.
Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 “kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang
–Undang, ”pasal ini menjamin kehidupan demokrasi sehingga setiap warga negara
bebas untuk membentuk organisasi dan mengemukakan pendapat, baik dengan lisan maupun tulisan
”. Kebebasan mengemukakan pendapat dimuka umum dijamin dengan Undang-Undang, yaitu